Tanah Surgaku janganlah hilang,
tidak jua tertinggalkan.
Perih sepi menerpa rongga hati yang menyimpang.
Satu hati, dua hati berpaling.
ada sang oknum, si merak hitam...,
tetap kita terbangun melepas malam.
Cinta tanah air jangalah pudar.
Sedari kala Tertancap hati, nian terbawa mati
anak negeri..., bangkitlah,
mari bangkit menanam, menyiram, menyemai..,
demi negeri. indah bukan jika sang hijau kianberkilau
pada hamparan tanah seantero sabang hingga merauke.
Ayo..kita faksinasi si benalu dan hama itu
berpulau-pulau negeri ini,
bahteranya tak berujung, untuk itu kita junjung
jangan biarkan aksi perompak bertopeng pemulung..
lihatlah kini... sang virus menjajah, menjarah..
dari pucuk hingga akar pohon negri
anak negerihanya bisa senandungkan, ...
lagu pelipur sembilu, kala negeri dirundung galau pilu,
Surabaya, 10:11. 05 Okt 13
No comments:
Post a Comment