Sunday, 13 October 2013

Nama-Nama Ksatria Timnas U-19

Penampilan gemilang ditunjukan Timnas Indonesia U-19 saat menggulung Korea Selatan 3-2. Nama Evan Dimas Darmono menjadi katalis skuad "Garuda Muda".

Namun, sejumlah pemain lain juga tampil sangat baik, meski sempat diganggu hujan pada paruh pertama. Kerja keras ini pun berbuah tiket langsung ke Piala Asia U-19 di Myanmar tahun depan.

Siapa saja pemain yang menonjol saat lawan Korea selatan? Ini rapor pemain Timnas Indonesia U-19 pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu malam, 12 Oktober 2013, versiVIVAbola:

Kiper: 
Ravi Murdianto : 8
Meski kejebolan dua kali, aksi Ravi patut diberikan pujian. Penyelamatan penting kerap ia lakukan untuk menghalau gol Korsel.

Dua kali Keluar tepat waktu memotong peluang emas Korsel, satu kali menahan sepakan keras pemain lawan di mulut gawang. Kemampuannya memotong umpan-umpan silang lawan juga terlihat sepanjang laga.

Belakang:
Hansamu Yama Pranata : 7
Kesalahan fatal dilakukan Hansamu beberapa saat setelah Indonesia mencetak gol di babak pertama. Tekel liarnya berbuah penalti untuk Korsel.

Namun, bek tengah ini mampu bermain lebih lugas pada babak kedua. Hansamu mampu meredam gempuran pemain lawan. Namun, lengah saat antisipasi tendangan bebas lawan di babak dua.

Muhammad Sahrul Kurniawan : 7,5
Kembali dipercaya oleh Indra Sjafri untuk mengisi tim utama. Keinginan menambah kekuatan di lini belakang jadi alasan.

Dengan postur yang cukup mumpuni dan keberanian melakukan tekel, Kurniawan menjalani tugasnya dengan cukup baik. Meski komunikasinya dengan Hansamu kadang tidak sejalan.

Putu Gede Antara : 7
Konsentrasi bermain di lini belakang. Tak banyak sektor penyerangan. Putu Gede ditugaskan melapis pertahanan dalam meredam serangan balik lawan.

Tugas tersebut bisa dilakukan dengan baik. Ia bermain dengan dispilin tinggi dan sulit dilewati oleh penyerang-penyerang lawan.

Fachturohman : 7,5
Faturohman bermain agresif pada paruh pertama di bawah hujan deras. Karakter pekerja keras yang rajim menyisir sisi kanan lapangan masih diperlihatkan.

Berbahaya saat menyerang dan disiplin saat menjaga pertahanan. Facthurohman lebih banyak membantu pertahan di babak kedua. 

Tengah:
Zulfiandi: 8
Menunjukan dirinya mampu mengimbangi permain-pemain kelas dunia macam Korsel. Posturnya yang besar membuat dirinya sangat cocok menjadi peredam awal serangan lawan.

Di sisi penyerangan, Zulfiandi kembali bisa menjadi gelandang box-to-box dengan baik. Sepakan kerasnya juga jadi kelebihan.

M. Hargianto : 8
Bermain militan sepanjang babak pertama. Mampu mengambil keuntungan dari beceknya lapangan SUGBK, tanpa kompromi memotong bola saat lawan kesulitan mengontrol bola.

Ia juga lebih tenang saat membongkar pertahanan lawan. Pada babak kedua, Hagi sulit berkembang karena kerap membantu pertahanan, saat aliran bola Korsel lebih lancar.

Evan Dimas Darmono : 10

Membuktikan dirinya pantas menyandang status "kapten fantastis" usai mencetak hattrick luar biasa ke gawang Korsel. 

Tiga kali sepakan berkelasnya merobek gawang lawan. Selain itu, kemampuannya mencari posisi yang tepat menjadi nilai plus.

Visi bermainnya pun tetap terjaga. Umpan-umpan matangnya dan ketenangannya mampu menyulitkan pemain-pemain lawan.

   
Maldini Pali : 8,5
Menujukan kelasnya sebagai pemain sayap berbahaya milik Indonesia. Dua gol Evan Dimas berawal dari aksi individunya. 

Kecepatan dan tekniknya begitu mumpuni sehingga sering membuat lawan kewalahan saat menusuk dari sisi kanan. Umpannya pun cukup baik.

Ilham Udin Armayn : 8
Setelah kurang menawan sepanjang 75 menit, akibat penjagaan ketat pemain Korsel, Ilham mempunyai andil besar dalam terciptanya gol ketiga Indonesia. 

Menusuk di sisi kanan, umpannya diteruskan Muchlis Hadining Syaifulloh pada Evan Dimas. Ilham juga Sempat buat peluang lewat tendangan dari jauh, namun masih melebar tipis.

Muchlis Hadi Ning Syaifulloh : 8
Punya beberapa peluang emas untuk menyumbangkan gol buat Indonesia. Sayang, pencetak dua gol ke gawang Laos ini masih kurang tenang.

Determinasi Muchlis di babak pertama sangat luar biasa. Tapi, ia agak kesulitan menghadapi pertahanan Korsel yang sangat disiplin dan berpengalaman.

Pemain Pengganti:

Hendra Gunawan : 6
Mengisi posisi lebih sentral, Hendra mampu tampil cukup baik. Namun, dirinya langsung terbawa emosi sehingga mendapatkan kartu kuning beberapa saat setelah masuk lapangan.

Ýabes Roni : 6
Hanya turun di lapangan sekitar tujuh menit. Tak banyak andil dalam permainan. Tapi satu aksi individunya sempat membuat dag-dig-dug, karena bola keluar di dekat pertahanan sendiri.

Dio Permana : -

Tidak dapat dinilai karena kurang dari 5 menit main di lapangan.

No comments:

Post a Comment