Wednesday, 9 October 2013

Aku Bertopeng, Manusia Jua Setan

Tak jua kadang, bahkan sering
Ku abaikan perintah, ku lakukan larangan
Entah Ah.., ucapku, kala petuah terdengar telinga
Itulah Aku manusia bertopeng setan.

Tak berprikemanusiaan, apalagi prikemalaikatan
Sikapku, tatkala waktu terus melaju..
Tak segan masih kuacuhkan... ucapku, ah masih muda saja aku..
Muda foya-foya, tua kaya raya mati masuk surga. “Surganya siapa...??? Lha Kok enak!!!”

Aku selalu mengaku taat, padahal penghianat, penjilat
Aku  beribadah, padahal  jua bermaksiat
Aku berbuat baik, jua pamrih
Aku mengaku ikhlas, padahalku tak pernah puas

Berlalu lalangnya pergelutan masa,
sang aku masih berdiri dengan menopang keangkuhan
sampai kapan .. sampai kapan..
Kau seperti ini, wahai Aku setan bertopeng manusia.

Lihat, dan tengoklah...
Mereka yang telah senja usianya..
Ada yang ceria bahagia setelah susahnya
Ada yang susah sedih setelah ceria bahagianya,
Manakah yang kan kau pilih wahai diri..???

Bukankah bersusah dahulu, baru kemudian bersenang-senang.
itu lebih indah ?
Tapi semua terserah ...
Ada lingkaran rahmat, ada jua lingkaran keadilan
Bagiku, untuk anda, kepada kita semua... sebagai ciptaan.


Kolong langit surabaya, 04:04. 10 juli 2013

No comments:

Post a Comment