HUBUNGANKEMAMPUAN MEMBACA DAN PRESTASI HAFALAN
ALQUR`AN SANTRI TPQ AL IKHLAS GAYUNG KEBONSARI SURABAYA
Syamsuddin
NIM : B07209080
Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya
Abstrak: Melihat kondisi modernisasi globalisasi zaman , yang berdampak pada terkikisnya semangat belajar beragama secara kaffah, dalam artian menjadi umat yang benar-benar memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan cara yang benar dan otentik,dalam kata lain belajar sampai mengakar. dengan menilik munculnya berbagai macam alat tekhnologi canggih seperti halnya pada akhir-akhir ini. terdapat beberapa oknum orang muslim yang lebih mementingkan koran daripada alquran, muncul beberapa software alquran digital yang bisa diaplikasikan melalui komputer, laptop bahkan handphone sekalipun, hal ini memang ada sisi positif dan sisi negatifnya, ditinjau dari kacamata psikologi secara mendalam ternyata kemunculan software alquran digital tersebut nampaknya memiliki dampak negatif juga terhadap proses pembelajaran menghafal, dalam hal ini adalah menghafal alquran, dikarenakan sarat akan kemudahan, menjadikan manusia penggunanya menjadi manusia instan atau dalam arti manusia yang serba menggunakan kemudahan tidak mau belajar dengan metode kuno seperti metode melalui cara membaca kemudian menghafal, bahkan ada sebagian anak-anak sekarang yang bilang “mengapa harus dihafalkan, lha wong di HP sudah ada kok, tinggal baca atau dengarkan saja kan, kalau mau”. maka dari sini peneliti tergelitik, untuk ingin mengetahui tingkat pemahaman generasi muda atau anak-anak dalam menghafal al-qur`an.Menghafal al-qur`an merupakan kegiatan yang sangat penting dalam tahapan pendidikan agama bagi anak-anak, selainmerupakan usaha yang komplek. Ada banyak hal yang memiliki hubungan terhadap keberhasilan atau usaha dalam menghafal al-qur`an, baik itu dari lingkungan, motivasi, metode pengajaran, pendidik, maupun peserta didik itu sendiri yang tidak lain anak yang menghafal al-qur`an serta berbagai faktor yang lain. Adapun kemampuan membaca termasuk dari sekian hal yang memiliki peran besar terhadap keberhasilan menghafal al-qur`an dan bekal dasar dalam menghafal al-qur`an. Membaca merupakan perangkat dasar dalam menggali ilmu pengetahuan dengan berbagai klasifikasinya.hipotesis awal yaitu “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca Alqur`an dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya”. jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif model koreksi searah yang bertujuan mencari hubungan antara dua variable, yaitu variabel kemampuan membaca Alqur`an dan variabel prestasi hafalan Alqur`an . Penelitian dilakukan dengan subyek berjumlah 17 anak santriwan dan santriwati TPQ Al-Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya. Adapun Hasi penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Alqur`an memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya.
Kata kunci: Kemampuan Membaca Al-Qur'an, Prestasi Hafalan, TPQ Al-Ikhlas
Belajar dan mengajar membaca, menghafal,serta mengkaji makna Alqur`anmerupakan kegiatan yang sudah menjadi kebiasan dikalangan para sahabat dan di ikuti oleh generasi muslim selanjutnya bahkan ada seorang ulama tabi`in yang masyhur dengan nama Imam Suyuthi beliau telah menghasilkan buah karya yang sangat banyak, mencapai 600 atau lebih karangan dari berbagai fan ilmu. Beberapa karangan yang terkenal adalah bidang ilmu tafsir Alqur`an seperti tafsir jalalain, al-Itqan, Lubab an-Nuqul, dan lain-lain. Karena itulah beliau mendapat julukan “Punggawa Alqur`an Abad ke-8”,(Fathony, 2013: 28-29). Dan juga masih banyak lagi tokoh-tokoh pakar alqur`an lain sampai pada zaman ini.
Adapun mengajarkan Alqur`an juga merupakan tugas semua kaum muslim yang mampu, khususnya orang tua kepada putra-putrinya. Mengajarkan Alqur`an juga merupakan amanah yang sangat besar dan tugas yang sangat mulia. Amanah ini tidak hanya mengajarkan dalam bentuk membaca saja, tetapi mencakup mengajarkan isi yang terkandung di dalamnya; menghafal huruf-huruf dan surat-surat yang terdapat di dalamnya; bahkan menanamkan rasa cinta kepadanya. Banyak anak-anak kecil telah dibiasakan untuk membaca dan menghafal serta ditanamkan rasa cinta kepada Alqur`an. Maka hasil yang dipetik sangatlah menggembirakan. Banyak pemuda dan anak-anak kecil yang telah mampu membaca, hafal Alqur`an seluruhnya dangan baik bahkan disertai dengan pemahaman terhadap maknanya (Sa`d Riyadh, 2007: 4-5).
Menghafal Alqur`an merupakan kegiatan yang sangat penting dalam tahapan pendidikan agama bagi anak-anak. Menghafal Alqur`an merupakan usaha yang komplek. Ada banyak hal yang memiliki hubungan terhadap keberhasilan atau usaha dalam menghafal Alqur`an, baik itu dari lingkungan, motivasi, metode pengajaran, pendidik, maupun peserta didik itu sendiri yang tidak lain anak yang menghafal Alqur`an serta berbagai faktor yang lain. karna pribadi, lingkungan dan tingkah laku saling mempengaruhi, merujuk pada pendapat yang dikemukakan albert bandura dalam konsep social learning theory nya, manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri, sehingga mereka bukan semata-mata tidak yang menjadi obyek pengaruh lingkungan; sifat kausal bukan dimiliki sendirian oleh lingkungan, karena orang dan lingkungan saling mempengaruhi (Rosyidi,2013: 43). Adapun kemampuan membaca termasuk dari sekian hal yang memiliki peran besar terhadap keberhasilan menghafal Alqur`an dan bekal dasar dalam menghafal Alqur`an. Membaca merupakan perangkat dasar dalam menggali ilmu pengetahuan dengan berbagai klasifikasinya.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep teori yang akan digunakan untuk mengupas permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Kemampuan Membaca Alqur`an
Ada beberapa pandangan dari berbagai ilmuwan tentang hakikat membaca, menurut Soedarso, membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakan mata dan menggunakan pikiran (1983:4).
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia online membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan cara melisankan atau hanya didalam hati) serta mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Menurut Wikipedia membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Selanjutnya dari kacamata psikologi kepribadian, membaca termasuk dalam proses belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Murray Kepribadian adalah akumulasi hasil interaksi antara proses genetic-maturational dan faktor experiential. Ini karena (1) kepribadian berkait dengan struktur dan fungsi otak, dan (2) semua tingkah laku adalah proses interaktif antara orang dengan lingkungannya (Rosyidi,2013: 43).
Dari berbagai istilah di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki. Jadi kemampuan membaca Alqur`an adalah kemampuan dan kelancaran dalam membaca Alqur`an yang sesuai dengan ilmu tajwid dan dapat diukur melalui beberapa instrument tes dalam membaca.
B. Prestasi Hafalan al-Qur`an
Menurut Zaenal Arifin prestasi adalah “Kemampuan,ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.” Adapun Suharsimi Arikunto menyamakan antara prestasi dengan hasil sebagaimana disebutkan dalam bukuya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan sebagai berikut “Apabila sedikit tentang evaluasi hal-hal lain tentu terkait dengan prestasi atau hasil belajar.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan ketrampilan atau penguasaan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh tes atau nilai yang diberikan oleh guru.
Hafalan berasal dari kata hafizha-yahfazhuartinya menghafal sedangkan tahfizhartinya hafalan. kata “tahfizh” jika, di gandeng dengan kata “Alqur’an” maka, dibaca “tahfizhul qur’an” artinya hafalan Alqur`an atau menghafal Alqur’an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menghafal artinya berusaha meresapkan kedalam pikiran agar selalu ingat”. Abdul Aziz Abdurrauf, mengatakan “Menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar”. ”. Lebih lanjut pakar psikologi mengemukakan tentang mengingat atau menghafal, adalah sebagai berikut “ untuk aktivitas atau kegiatan mengingat sehingga memungkinkan individu tetap memiliki kesan-kesan yang pernah dialaminya, maka aktivitas itu harus memenuhi unsur-unsur (1) mencamkan (2) menyimpan, dan (3) mereproduksi. (Baharuddin, 2010: 111). Adapun yang dimaksud dengan prestasi hafalan Alqur'an adalah hasil yang harus dicapai dalam program pembibitan penghafal Alqur`an yang dapat diukur dengan nilai test bacaan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh santri TPQ Al Ikhlas kelas tahfidzAlqur`an yang berjumlah 17 santri. Adapun 11 santri kelas tahsin tidak termasuk dalam populasi dan sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2013, yang dimulai awal bulan, atau tepatnya pada hari rabu tanggal11 september 2013 sampai dengan hari kamis tanggal26 September 2013. Adapun rinciannya adalah sebagaimanatertera dalam tabel berikut:
Tabel 1.
Jadwal penelitian
No | Agenda | Kronologi Waktu | |
1 | Pembuatan rencana, proses masuk lembaga dsb | Mulai Tanggal 11-13 September | |
2 | Proses Penelitian Mencari Data | Tanggal 16-20 September dan Tanggal 23-26 September 2013 | |
3 | Penyusunan Laporan Penelitian | Tanggal 27-28 September 2013 |
Sedangkan dalam metode penelitian kuantitatif ini, yaitu penelitian model koreksi searah yang bertujuan mencari hubungan antara dua variable, yaitu variabel kemampuan membaca al-Qur`an dan variabel prestasi hafalan al-Qur`an. Maka penelitian ini bersifat kuantitatif yang menyatakan hasil angka. setelah data didapat maka dilakukan pemilihan data kemudian dianalisis dengan SPSS for windows 11,5. Dan menggunakan teknik korelasional yakni 'Pearson Product Moment' dalam menganalisis datanya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini hipotesis awal yaitu “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca Alqur`an dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya”. jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif model koreksi searah yang bertujuan mencari hubungan antara dua variable, yaitu variabel kemampuan membaca Alqur`an dan variabel prestasi hafalan Alqur`an. Maka penelitian ini bersifat kuantitatif yang menyatakan hasil angka.
1. Kemampuan Membaca Alqur`an Santri TPQ Al Ikhlas
Setelah dilakukan penelitian dengan tes kemampuan membaca Alqur`an dengan memperhatikan beberapa kriteria dalam hukum tajwid meliputi; ghunnah, idzhar, mad, waqof, makhoriju al-hurfdan fasohah, diperoleh data bahwa santri memiliki kemampuan membaca yang variatif. Ada beberapa santri yang sudah dapat membaca dengan baik dengan memperhatikan dan menerapkan kaidah-kaidah tajwidseperti Ghunnah, Idzhar, Waqof, dan Makhoriju al-hurf. Namun disisi lain juga didapati beberapa santri yang kurang dapat memperhatikan dan menerapkan kaidah-kaidah tajwidterutama dalam bacaan Ghunnah dan Makhoriju al-hurf. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.
Kemampuan membaca Alqur`an Santri TPQ Al Ikhlas
No | Nama santri | Ghunnah | Idzhar | Mad | Waqof | Makhroj | Fasohah | Total |
1 | MARSHA | 6,5 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7,5 | 42 |
2 | ARDELIA | 7 | 7,5 | 7,5 | 8 | 7 | 7,5 | 44,5 |
3 | SONIA | 7 | 8 | 8 | 8 | 7,5 | 8,5 | 47 |
4 | MITA | 8 | 8 | 7 | 8 | 7 | 9 | 47 |
5 | NOVA | 7 | 7 | 7,5 | 7,5 | 7,5 | 7,5 | 44 |
6 | NUR QUMAIDA | 7 | 8 | 8 | 8 | 7,5 | 8 | 46,5 |
7 | FITHRI | 6,5 | 7 | 6 | 7 | 6 | 7 | 39,5 |
8 | FEBRI | 7 | 7 | 6,5 | 7 | 7 | 7 | 41,5 |
9 | IDA | 7 | 7,5 | 7 | 7 | 7 | 7,5 | 43 |
10 | AYU | 6 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7 | 41 |
11 | ARI | 6,5 | 7,5 | 7,5 | 8 | 7,5 | 7 | 44 |
12 | RAMA | 6,5 | 8 | 8 | 8 | 7 | 7 | 44,5 |
13 | CHANDRA | 6,5 | 8 | 8 | 8 | 7 | 7,5 | 45 |
14 | IZUL | 6,5 | 7,5 | 7,5 | 8 | 7,5 | 8 | 45 |
15 | IHYA | 7,5 | 7 | 8 | 8 | 7 | 7,5 | 45 |
16 | IKHSAN | 6,5 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7 | 41,5 |
17 | KELVIN | 7 | 7 | 7,5 | 7 | 7,5 | 8 | 44 |
Data diatas menunjukkan bahwa variabel X ( kemampuan membaca) diperoleh skor maksimum 47 dan skor minimum 39,5 dan skor rata-rata 43,8. Skor terbesar 47 diperoleh santri dua orang sedangkan skor minimum 39.5 diperoleh santri satu orang sedangkan 15 santri yang lain memperoleh skor 41-46,5. Adapun untuk mengetahui kemampuan membaca Alqur`an santri dapat mengkatagorikannya menjadi tiga bagian yaitu Sangat Baik, Baik, dan Kurang Baik. Adapun langkah-langkahnya sebagi berikut ini :
a. Menentukan interval kelas
Jumlah kelas : K = 3
Range : R = Nilai maksimum – Nilai minimum + 1
= 47 - 39,5 + 1
= 8,5
IntervalKelas : I = R/k
= 8,5/3
= 2,8333
= 3 (pembulatan)
b. Penggolongan Variabel Kemampuan Membaca Alqur`an Santri
Tabel 3.
Penggolongan Variabel Kemampuan Membaca Alqur`an Santri
Interval | Frekuensi | Kriteria |
46,5 - 48,5 | 3 | Sangat Baik |
42,5 – 45,5 | 10 | Baik |
39,5 – 41,5 | 4 | Kurang Baik |
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa dari 17 santri yang diuji kemampuan membaca al-Qur`an, 3 santri menunjukan kriteria sangat baik, 10 santri menunjukan kriteria Baik, dan 4 santri santri yang menunjukan kriteria kurang baik.
2. Prestasi Hafalan Santri Santri TPQ Al Ikhlas.
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan diketahui prestasi santri TPQ Al Ikhlas. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut:
Tabel 4.
NO | NAMA SANTRI | PRESTASI HAFALAN ALQUR`AN | DALAM HALAMAN |
1 | MARSHA | AN-NABA` → `ABASA | 4 Halaman |
2 | ARDELIA | AN-NABA` → AT-TAKWIR | 4,5 Halaman |
3 | SONIA | AN-NABA` → AN-NASS | 23 Halaman |
4 | MITA | AN-NABA` → AL-`ADIYAH | 18 Halaman |
5 | NOVA | AN-NABA` → AN-NASS | 23 Halaman |
6 | NUR QUMAIDA | AN-NABA` → AN-NASS | 23 Halaman |
7 | FITHRI | AN-NABA` → AN-NAZI`AH (10) | 2 Halaman |
8 | FEBRI | AN-NABA` → AN-NAZI`AH (6 ) | 2 Halaman |
9 | IDA | AN-NABA` → AN-NABA` | 1,5 Halaman |
10 | AYU | AN-NABA` → AN-NAZI`AH (15) | 2 Halaman |
11 | ARI | AN-NABA` → AL-FAJR (20) | 12 Halaman |
12 | RAMA | AN-NABA` → AL-MUTAFFIFIN (26) | 6,5 Halaman |
13 | CHANDRA | AN-NABA` → AL-MUTAFFIFIN (27) | 6,5 Halaman |
14 | IZUL | AN-NABA` → AL-BURUUJ | 9 Halaman |
15 | IHYA` | AN-NABA` → AL-MUTAFFIFIN (10) | 6 Halaman |
16 | IKHSAN | AN-NABA` → AT-TAKWIR (10) | 4,5 Halaman |
17 | KELVIN | AN-NABA` → AL-MULK (20) | 24 Halaman |
Prestasi Hafalan Santri
Data diatas yang menunjukkan halaman dikonversikan sebagai skor prestasi hafalan santri. Dengan demikian maka data diatas menunjukkan bahwa variabel Y (prestasi hafalan) diperoleh skor maksimum 24 dan skor minimum 1,5 dan rata-rata skor 10,08. Skor terbesar 24 diperoleh santri satu orang sedangkan skor minimum 39.5 diperoleh santri satu orang sedangkan 15 santri yang lain memperoleh skor 2-23.
Adapun untuk mengetahui prestasi hafalan Alqur`an santri dengan mengkatagorikan tiga bagian yaitu Sangat Baik, Baik, dan Kurang Baik. Adapun langkah-langkahnya sebagi berikut ini :
a. Menentukan interval kelas
Jumlah kelas : K = 3
Range : R = Nilai maksimum – Nilai minimum + 1
= 24- 1,5 + 1
= 24,5
IntervalKelas : I = R/k
= 24,5/3
= 8,16
= 8 (pembulatan)
b. Penggolongan Variabel Prestasi Hafalan Alqur`an Santri.
Tabel 5.
Penggolongan Variabel Kemampuan Membaca Alqur`an Santri
Interval | Frekuensi | Kriteria |
17,5 - 24,5 | 5 | Sangat Baik |
9,5 – 16,5 | 2 | Baik |
1,5 – 8,5 | 10 | Kurang Baik |
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa prestasi hafalan Alqur`an dari 17 santri, 5 santri menunjukan kriteria sangat baik, 2 santri menunjukan kriteria Baik, dan 10 santri yang menunjukan kriteria kurang baik.
3. Analisa Data Mengenai Hubungan Antara Kemampuan Membaca Alqur`an dengan Prestasi Hafalan Alqur`an Santri TPQ Al Ikhlas
Setelah dilakukan penelitian dan didapatkan data terhadap kemampuan membaca Alqur`an dan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya maka kemudian dianalisi dengan SPSS for windows 11,5 dan didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 6.
Berdasarkan hasil penghitungan dengan SPSS For Windows 11,5
Correlations
kemampuan membc | prestasi hapalan | ||
kemampuan membaca | Pearson Correlation | 1 | .669(**) |
Sig. (2-tailed) | . | .003 | |
N | 17 | 17 | |
prestasi haalan | Pearson Correlation | .669(**) | 1 |
Sig. (2-tailed) | .003 | . | |
N | 17 | 17 | |
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Selanjutnya memberikan interprestasi terhadap rxy dengan menggunakan “ r “ tabel df = N-nr yaitu 17-2 = 15. Adapun “r” tabel dengan df sebesar 15 pada taraf signifikasi 5% diperoleh “r” tabel sebesar (0,514) dan pada taraf sinifikasi 1% diperoleh “r” tabel sebesar (0,641). Karena “r” hitung yang diperoleh dalam perhitungan yaitu rxy sebesar 0,669 adalah lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikasi 5% dan juga lebih besar dari taraf signifikasi 1% maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya kemampuan membaca alqur`an memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi hafalan alqur`an.
simpulan dan saran
a. Simpulan
Berdasarkan data dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan Membaca Alqur`an Santri TPQ Al Ikhlas
Tes kemampuan membaca Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria dalam hukum tajwid meliputi ghunnah, idzhar, mad, waqaf, makhorijulal-hurf dan fasohah. Penelitian terhadap kemampuan membaca santri TPQ Al Ikhlas, didapati bahwa santri memiliki kemampuan membaca yang variatif. Ada beberapa santri yang sudah dapat membaca dengan baik dengan memperhatikan dan menerapkan kaidah-kaidah tajwid seperti Ghunnah, Idzhar, Waqof, dan Makhorij al-hurf. Namun disisi lain juga didapati beberapa santri yang kurang dapat memperhatikan dan menerapkan kaidah-kaidah tajwid terutama dalam bacaan Ghunnah dan Makhorijul Huruf. Adapun skor rata-rata (mean) kemampuan membaca santri TPQ Al Ikhlas yang didapat dari hasi tes terhadap santri adalah 43,8, artinya seluruh santri yang mengikuti tes kemapuan membaca Alqur`an memiliki angka rata-rata 43,8. Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh santri memiliki kemampuan membaca Alqur`an dengan kategori baik.
2. Prestasi Hafalan Alqur`anSantri Santri TPQ Al Ikhlas.
Adapun prestasi hafalan Alqur`an santri yang didapat dari dokumen TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya didapatkan skor rata-rata 10,08. Artinya seluruh santri memiliki prestasi hafalan Alqur`an dengan angka rata-rata 10,08. Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh santri memiliki prestasi hafalan Alqur`an dengan kategori baik.
3. Hubungan Antara Kemampuan Membaca Alqur`an dengan Prestasi Hafalan Alqur`anSantri TPQ Al Ikhlas
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang sangat signifikan antara kemampuan membaca Alqur`an dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas, sehinga hipotesis kerja (Ha) yaitu: “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca Alqur`an dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya” yang diajukan diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi 0,669. Lebih besar dari r tabel yaitu: r korelasi = 0,669 > 0,514(5%) dan 0,669 > 0,641(1%).
Jadi kemampuan membaca Alqur`an memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi hafalan Alqur`an santri TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya”.
b. Saran
Mengingat Pentingnya peningkatkan hafalan Alquran dengan dukungan kemampuan membaca Al-qur'an, maka peneliti menyampaikansaran sebagai berikut:
1. Karena keterbatasan peneliti, maka bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama hendaknya dapat lebih optimal memanfaatkan waktu dan malakukan percobaan-percobaan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Bagi santriwan dan santriwati di TPQ Al Ikhlas Gayung Kebonsari Surabaya agar lebih meningkatkan penguasaannya dalam hafalan surat pendek dan perlu diketahui bahwa hafalan surat pendek dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-qur'an dengan benar, fasih dan lancar, selain itu juga agar kemampuan membaca Al-qur'an semakin fasih dan tartil sebab Al-qur'an adalah pedoman hidup umat Islam.
3. Bagi orang tua hendaknya lebih bijaksana dan lebih intensif memotivasi dan membimbing anak-anaknya agar lebih memperhatikan kebutuhan akan prestasi anaknya.
daftar pustaka
Arikunto, Suharsimi.2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, S. (1988). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.
Baharuddin, 2010. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Danim, Sudarwan. 2004. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.
Fathony. M. Ali, (2013, Edisi 50 Juli-Agustus). Menapaktilasi Perjalanan Hidup Imam Suyuthi Punggawa Alquran Abad ke-8. Majalah Langitan.
Muhid, Abdul.dkk. 2012. Buku Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Skripsi dan Artikel. Surabaya: Program Studi Psikologi Fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel.
Najati, Muhammad Utsman. 2003. Psikologi dalam Al-Qur`an. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rosyidi, Hamim.2013. Psikologi Kepribadian (Paradigma Traits, Kogniti, Behavioristik dan Humanistik).Surabaya: Jaudar Press.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.
No comments:
Post a Comment