"Hey! Kenapa masih disitu?" teriaknya dari kejauhan. Kuusap wajahku beberapa kali lalu berlari kearahnya. Kupukul lengannya sekali lagi.
"awas kalo coba godain aku lagi!" sungutku. Dia hanya tersenyum.
"aku kan serius!"
"udah deh!"
"HEH RAKA! BERENTI LO!" langkah kami tercegat. Suara itu terdengar dari belakang kami. Aku hendak menoleh kebelakang. Tapi Raka menahanku.
"pergi! Lari!" katanya sambil mendorongku.
"kenapa?"
"jangan tanya apa apa! Sekarang juga kamu lari atau kamu akan dapat masalah!" katanya sambil mendorongku lagi.
"HEH RAKA BANCI!" suara cowok itu menggertak Raka lagi. Ia mendorongku.
"PERGI!LARI!" teriaknya. Aku sempat melihat sekitar 5 orang cowok dibelakangnya. Mereka berpakaian SMA juga tapi berbeda dengan kami.
"LARI!!" Akupun berlari sekuat tenaga, lalu bersembunyi dibalik pepohonan. Kulihat Raka mulai dihampiri ke lima cowok itu. Saat hendak dipukuli, Raka menghindar dan berlari kencang. Cowok cowok yang sepertinya berandalan itu mengejarnya.
Aku tak tau apa urusan Raka dengan lima cowok itu. Entahlah.. Aku tidak mau terlibat. Tapi.. Aku kasihan pada Raka, apa kerjaannya setiap hari dikejar kejar begitu?
***
aku berdiri dibalkon kamarku. Rasanya tentram dan damai menikmati angin malam ini. Tapi pikiranku masih saja teringat pada Raka.
Tiba tiba, samar samar kulihat seseorang dibawah sana. Tepat diluar gerbang rumahku. Orang itu melambai kearahku.
"Raka!" panggilku meyakinkan diri.
"ayo turun!" teriaknya. Entah karna dorongan apa aku langsung turun dan berlari keluar gerbang. Ia tersenyum menantiku.
"dari mana kamu tau rumah aku?" tanyaku sambil berjalan mendekatinya. Ia juga berjalan mendekatiku dan kami sama sama berhenti saat berhadapan dengan dekat.
"tau aja!"jawabnya santai. Aku memaksakan senyum melihatnya. Jujur, aku mulai menyukai cowok misterius ini.
"um..Nit!" ia menatapku penuh senyum lalu menyodorkanku setangkai bunga mawar. Keningku langsung mengerut.
"kamu tau satu hal? Aku..aku suka sama kamu!"
Bersambung...
No comments:
Post a Comment