Jantungku masih berdegup keras saja. Ia tersenyum sambil mengusap kepalaku.
"bentar lagi bel, sana balik kekelas.." ucapnya seraya menepuk kedua belah bahuku.
"ayo bareng.." ajakku sambil bangkit.
"aku..aku males! Mau bolos sekali sekali.."
"apa bolos?"
"cuma pelajaran ini. Matematika! Aku males! Sana masuk..nggak mungkin kan kamu nemenin aku bolos?" aku menatapnya enggan. Ternyata dia suka membolos. Apa bekas pukulan itu karena dia memang suka berkelahi? Mungkin dia tak sepolos kelihatannya. Akupun melangkah pergi meninggalkannya.
"Nita!" kulengokkan kepalaku kebelakang saat kudengar suaranya memanggilku.
"kenapa?" tanyaku dengan kening mengkerut. Ia kelihatan gugup lalu menggeleng cepat.
"hati hati" ucapnya sambil melambai. Hati hati? Cuma sampai kelas saja harus hati hati?
***
"aku duluan ya Nit..udah dijemput!" Azni melambai padaku sambil berjalan menuju sebuah mobil yg terparkir di depan sekolah. Aku mengangguk dan ikut melambai, enaknya punya cowok. Diantar jemput begitu. Tidak perlu sewa supir. Hhh.. Kuhembus nafas pelan sambil melangkah keluar gerbang. Eits, tanganku ditarik. Refleks aku berhenti berjalan.
"Raka!" yang kusebut tersenyum sumringah.
"jalan kaki kan? Aku ikut ya?" katanya.
"hmm..tapi jangan ngajakin lari kayak kemaren lagi ya?"
"hmm.." ia mengacungkan jarinya membentuk huruf 'V'. Lalu mengembangkan senyum lagi sambil menyeretku berjalan.
Sepanjang perjalanan kami hanya saling diam.
"um.."kudengar ia mengumam.
"kamu..udah punya..pacar?" apa katanya? Aku tersentak. Pipiku memanas.
"k-kenapa?"
"kriteria cowok yang kamu mau seperti apa?" tanyanya lagi. Ya ampun..aku yakin wajahku sudah seperti kepiting rebus sekarang.
"aku masuk kriteria nggak?aku mau daftar! Formulirnya masih ada?" PLAK!! Kupukul lengannya sekuat tenaga. Ia meringis sambil mengusap usap lengannya.
"kamu mau godain aku ya!"rutukku sambil cemberut.
Ia tak menyahut, hanya tertawa kecil lalu berjalan mendahuluiku.
"padahal aku serius!" ucapnya sedikit teriak. Aku masih mematung ditempat.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment