"sama.."
"oh,tapi aku nggak pernah liat kamu?"
"aku baru pindah.."
"kelas berapa?"
"2 IPA 4" Aku manggut manggut.
"aku simpen ini dulu ya.." katanya sambil berlari meninggalkanku diaula. Beberapa saat kemudian, dia muncul lagi dan kembali menggenggam tanganku dan mengajakku melangkah lagi.
"oh ya..kamu belum denger kabar ya kalo belakang sekolah itu anker? Kok kamu berani sih disana sendirian?" tanyaku. Ia tersenyum dan tetap menatap lurus kedepan.
"karna aku denger kabar itu makanya aku kesana.." sahutnya sambil melipat tangan dibelakang kepala. Santai sekali orangnya..
"nggak takut?" tanyaku lagi. Ia tertawa pelan.
"justru disana aku bisa tenang..sendirian..tanpa ada gangguan.."
"um.." aku mengulum senyum. Kuperhatikan wajahnya yang menyamping. Mumpung dia sedang fokus memandang kedepan. Aku tertegun. Ada bekas luka dilehernya. Seperti bekas goresan.
"kenapa?"tanyanya sambil menoleh kearahku.
"itu kenapa?" tanyaku balik sambil mengarahkan jari telunjukku kelehernya. Ia terdiam sesaat sambil mengusap usap bekas lukanya itu.
"nggak kenapa napa.."katanya sambil tersenyum. Aku hanya dapat manggut meski masih penasaran dengan cowok satu ini.
"oh ya..rumah kamu dimana?"tanyaku sambil memperhatikan sekitar karena kami telah memasuki komplek.
"um..masih jauh" singkatnya. Tiba tiba langkahnya terhenti, aku ikut berhenti dan menatapnya bingung. Wajahnya pucat seperti sedang ketakutan.
"kenapa?"tanyaku heran. Ia tak menjawab malah kelihatan dengan susah payah menelan ludah. Tiba tiba, ia menggenggam tanganku dan membawaku berlari kearah berlawanan dari semula. Aku tak dapat melepaskan tarikannya. Ku dengar dibelakang seperti ada yang mengejar. Memanggil manggil nama Raka dengan keras. Raka kelihatan semakin ketakutan dan mempererat genggaman tanganku dan memperkencang larinya.
"jangan liat kebelakang!" tegasnya. Aku semakin bingung.
"ada apaan sih dib.." ia menarikku kebalik tembok dan membekap mulutku serta menutup mataku.
Kudengar derap kaki yang mengejar kami semakin menjauh dan tak terdengar lagi.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment