"udah yuk masuk kelas..lain kali aja aku liat dia.." kata Azni sambil menarikku pergi.
'sebenernya siapa Raka itu? Apa dia beneran setan? Atau pertemuan aku sama dia kemarin cuma mimpi? Ah,mitos!" pikirku dalam hati.
Jam istirahat, aku berjalan kebelakang sekolah. Tadi aku ajak Azni tapi katanya dia harus menemui guru fisika untuk remedial ulangan.
Akupun tiba disana, tak ada suara nyanyian atau petikan gitar. Hanya suara serangga bersahut sahutan. Aku terus melangkah ketempat kemarin bersama Raka. Dan benar saja, ia duduk bersandar dibawah pohon itu. Kali ini ia hanya duduk tanpa memetiki gitarnya. Kuhampiri dia pelan. Dan berdiri dibelakangnya.
"Hey.."sapaku pelan. Tak ada respon darinya. Mungkin suaraku tak terdengar?
"Hey!" sapaku lagi, kali ini lebih keras. Namun dia tetap tak bergeming. Akhirnya aku melangkah dan berdiri dihadapannya.
"Raka!"aku berteriak kaget, wajahnya penuh luka memar dan matanya terkatup rapat. Dia mati? Tidak mungkin. Aku segera berlutut dan menepuk nepuk pipinya.
"Raka! Kamu kenapa?"tanyaku panik. Tiba tiba ia menggenggam erat tanganku dan diturunkannya perlahan sambil membuka kelopak matanya pelan pelan. Matanya menatapku sayu. Perlahan senyum manis tersungging dibibirnya.
"kamu kenapa?"tanyaku masih cemas.
"nggak kenapa napa.."
"kamu abis dipukulin ya?apa orang yg kemarin ngejar kita yg mukulin kamu?" ia terdiam kemudian mengalihkan pandangannya.
"kamu nggak perlu tau" jawabnya pelan. Aku hanya dapat menghela nafas berat.
"oya, tadi aku kekelas kamu..kok kamu nggak ada?"tanyaku lagi.
"kapan?"
"tadi pagi"
"um..tadi pagi aku ketiduran"
"ouh,," ternyata benar cowok yang tiduran dimeja tadi pagi itu dia. Aku hanya manggut manggut.
Wush..angin berhembus kencang membuat rambutku acak acakan. Dengan agak panik,aku menyisiri rambut panjangku dengan jemariku. Kudengar Raka tertawa pelan. Aku hanya cemberut.
"sini!"katanya sambil menarikku lebih dekat dan merapikan rambutku dengan baik. Ya Tuhan..dadaku berdebar keras.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment