Tuesday, 25 May 2010

Ada Kepercayaan Dibalik Kemajuan Karir Setiap Seseorang

Banyak hal yang dapat ditemui dalam sketsa kehidupan apabila setiap individu manusia menempatkan kepercayaan sebagai pandu dalam membuat sebuah keputusan, khususnya sebuah keputusan yang menentukan adanya sebuah kemajuan, seperti halnya kemajuan karir orang lain.

Kepercayaan tidak muncul dengan sendirinya, namun dengan dilandasi oleh adanya dua faktor penting : adanya kecenderungan untuk dapat mempercayai (propensity to trust) dan adanya proses analisis untuk dapat menentukan besaran nilai kepercayaan.

Pada dasarnya, dalam memberikan kepercayaan kepada orang lain, seseorang membutuhkan adanya "keyakinan" teramat kuat, dimana keyakinan itu, semakin memperteguh berbagai bentuk pertimbangan yang telah diambil, sehingga dalam mengambil keputusan, segala sesuatunya telah dilandasi oleh dasar pertimbangan serta penilaian (argumentasi, alasan) yang kuat pula.

Namun, itu bukan berarti, nilai-nilai keyakinan yang telah mengemuka dari dalam hati dan telah menjadi bagian dari dasar pengambilan keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain, bersifat permanen serta tidak tergoyahkan. Tidak ada yang bisa menjamin 100 % kedalaman hati seseorang.

Seharusnya, nilai dari sebuah keyakinan adalah kondisi absolute yang mengemuka dalam diri seseorang kaena memegang teguh prinsip-prinsip yang dipercaya mengandung nilai-nilai benar. Akan tetapi nilai keyakinan itu dapat berubah apabila seketika apabila ada hal-hal lain yang kembali dipertimbangkan.


Kepercayaan Kepada Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010 - 2015 dalam Kongres II Partai Demokrat yang diadakan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Bisa dikatakan, keberhasilan Anas Urbaningrum diraih berkat kemampuan dan kerja keras para anggota tim suksesnya untuk dapat meyakinkan sebagian besar peserta Kongres II Partai Demokrat, bahwa Anas Urbaningrum merupakan sosok yang tepat untuk diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010 - 2015.

Usia Anas Urbaningrum memang lebih muda apabila dibandingkan dengan Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng. Namun ternyata, faktor usia tidak menjadi pertimbangan. Demikian pula dengan dukungan dari anak Ketua Pembina Partai dan besarnya kekuatan dana yang dipakai untuk menyokong kegiatan kampanye dari salah seorang kandidat calon Ketua Umum.

Penampilan Anas Urbaningrum yang bersahaja dan tenang, serta didukung dengan catatan karir politik yang baik, ternyata lebih menggugah hati dari sebagian peserta Kongres II Partai Demokrat, hingga akhirnya memilih Anas Urbaningrum untuk diangkat sebagai pemimpin Partai Demokrat.

Ranah persaingan memang menuntut adanya upaya untuk meyakinkan sejumlah besar orang agar bersedia untuk memberikan kepercayaan. Nampaknya, kepercayaan itu dapat diperoleh, meskipun Anas Urbaningrum harus berhadapan dengan para seniornya, yaitu Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng..


Kepercayaan Kepada Individu dari Organisasi Internasional

Sri Mulyani Indrawati, telah diminta kesediaannya oleh Gubernur Bank Dunia untuk mengisi salah satu posisi Managing Director di World Bank yang sedang lowong.

Pemilihan Sri Mulyani oleh Bank Dunia untuk dapat menduduki salah satu jabatan di lembaga keuangan dunia tersebut, didasari oleh adanya penilaian baiknya kemampuan dan reputasi yang telah ditunjukkan Sri Mulyani selama menduduki jabatan sebagai Menteri Keuangan RI, maupun saat menduduki jabatan penting lainnya, baik di pemerintahan atau di lembaga keuangan dunia lainnya.

Besarnya nilai kepercayaan Bank Dunia atas kemampuan dan reputasi Sri Mulyani didapatkan setelah melihat bagaimana keberhasilan Sri Mulyani untuk melepaskan Indonesia dari krisis ekonomi global, dan memperbaiki kinerja pasar modal, menindak perilaku korup para karyawan dalam lingkup departemen yang dipimpinnya, dan menstabilkan nilai tukar mata uang rupiah.

Semua keberhasilan serta pencapaian yang dihadirkan Sri Mulyani selama memegang jabatan sebagai Menteri Keuangan RI tersebut, menjadi bahan pertimbangan dan penilaian Bank Dunia untuk meminta Sri Mulyani agar dapat bergabung dengan Bank Dunia.

Terhitung mulai tanggal 1 Juni 2010, Sri Mulyani sudah menempati pos-nya yang baru, yaitu sebagai salah seorang Managing Director Of World Bank.


Kepercayaan dalam Dunia Usaha

Nilai-nilai kepercayaan sangat dibutuhkan oleh pelaku-pelaku usaha. Dalam dunia usaha, menghadirkan kepercayaan kepada publik atau meyakinkan rekanan bisnis agar bersedia melakukan kerja sama usaha, merupakan sebuah prasyarat yang harus dihadirkan oleh para usahawan, dan merupakan kondisi yang harus dibangun serta terus dikembangkan semenjak awal aktifitas usaha dijalani.

Sebuah usaha dapat terus berkembang menjadi besar karena adanya kuatnya nilai-nilai kepercayaan yang diberikan oleh mitra-mitra usaha dan dari masyarakat sebagai konsumen pengguna jasa atau hasil produksi perusahaan.

Pierre Omidyar, seorang pria keturunan Iran yang lahir di Paris, Perancis, dan tinggal di Amerika Serikat, pada tanggal 4 September 1995 mendirikan perusahan perdagangan online melalui internet yang diberi nama EchoBay.com (kemudian dipatenkan dengan nama eBay.com).

Saat ini, jenis usaha perdagangan yang dilakukan secara online melalui internet, telah menjadi bagian dari kegiatan usaha yang menjanjikan.


Nilai Sebuah Kepercayaan

Pada dasarnya, butuh waktu lama untuk bisa menghadirkan kepercayaan. Seorang menteri nonkonformis Inggris (pada eranya), Isaac Watts (1674 - 1748) mengatakan : belajar untuk mempercayai orang lain merupakan salah satu pekerjaan yang paling sulit untuk dilakukan.

Ketika kepercayaan telah mengemuka, segala sesuatunya tinggal tergantung bagaimana kita menjaga nilai-nilai kepercayaan yang telah diberikan orang lain kepada kita karena hanya butuh satu kesalahan kecil untuk dapat mencabut kembali kepercayaan yang telah diberikan kepada kita.

Kepercayaan merupakan salah satu bentuk apresiasi tertinggi yang bisa diberikan orang lain kepada kita, khususnya dalam hal, memperlebar jalan kemajuan karir kita. Itulah sebabnya dikatakan, kepercayaan itu mahal harganya.

Anas Urbaningrum, Sri Mulyani, dan Pierre Omidyar sudah mendapatkannya. Karir dan usaha mereka terus menanjak ketika sebuah kepercayaan telah menghampiri diri mereka. Bagaimana dengan kamu?



.Sarlen Julfree Manurung

Monday, 24 May 2010

I LOVE YOU

When I want to tell you about the most beautiful love in my heart, and it was never separated from the presence of you who fill my heart in my days.

I'm ahead of the days with you, in love, in anger ... in togetherness, in solitude ... in joy and in pain. Everything flows as a desire to love each other in unity among us.

Yes .. many things we have done together, so I could know you, and you know me well. It all could happen, because there is love between us.

Perhaps, a series of days of our togetherness, filled with anger, so sometimes, we are a lot of energy being drained to the same perception or to find solution. Indeed, it is not a mistake.

I know, there are things that are difficult for us to imagine that we can receive as a difference. But again I say, I'm glad we're going to learn to understand them. And that's why, I never changed to always love you. I choose you cause there's no reason to not choosing you.

All the passion of my love, will always be on you, not just good times, but also when unrest swept your heart.

When you are down, i do something to make you strong again. i'll do that, cause i don't want to see you sad. i'll do that, cause i want to see your smile again. i'll do that, because i love you.

It is important for me to see you happy : do everything, talking anything, and go anywhere, because i know, it's all going to liberate your heart, and can make you enjoy your life again. I will never spend time looking at you smiling happily.

When distance separates us, I know, if that's not going to change the whole feeling is in our hearts. It all happened, because we had carved out the love in writing each of our hearts.

Often times I am weak. I'm so sorry. I hope you know that it wasn't me. But it all has made me, not like me so far you see before your eyes.

Now, I hope, the greatness of the meaning of love, always in our hearts ... my heart and your heart. I do not want everything to dissolve in the troubled because we have not found an answer to the spirit and ideals of both of us. Believe me, all these things will happen, if we give into the hands of God, because God knows it will be our good intentions.

God Bless You, my dear.


I, who love you with all my heart.


.Sarlen Julfree Manurung

Seseorang Bisa Berbuat Salah Saat Tidur

Ingvar Kamprad, adalah seorang industriawan terkenal asal Swedia. Dalam suatu kesempatan, Ingvar Kamprad pernah berkata : "Hanya mereka yang tidur sajalah yang tidak membuat kesalahan."

Apabila ditelaah lebih jauh, tidur yang dimaksudkan dalam perkataan Ingvar Kamprad tersebut, memang merupakan aktifitas istirahat yang biasa kita lakukan pada malam atau siang hari. Yup, tidur dalam arti yang sesungguhnya.

Oleh sebab itu bisa dikatakan, kalau perkataan Ingvar Kamprad tersebut bukanlah sebuah pernyataan yang ingin dikembangkan dalam kerangka berpikir imajinatif, karena pada saat tidur, seseorang tidak melakukan suatu aktifitas apapun.

Bagaimana mau berbuat salah, orang tidur 'kan, tidak melakukan apa-apa. Terkadang, hanya ada satu hal yang bisa dilakukan : menghasilkan suara-suara pengisi malam dalam nada C ke G trus ke E... nadanya kres minor pula (maksud saya, suara mendengkur).

Well, apakah benar, saat seseorang sedang tidur, dirinya memang tidak pernah berbuat salah?

Menemukan kesalahan pada saat seseorang sedang tidur, mungkin merupakan sebuah perkara yang unik untuk dilakukan, karena pada saat tidur, selain tidak melakukan aktifitas apapun, seseorang yang sedang tidur, berada dalam keadaan tidak sadar.

Oleh sebab itu, adanya kesalahan yang terjadi saat seseorang sedang tidur, dapat dianggap sebagai sebuah tindakan tidak sengaja atau diluar kesadaran.

Jadi, pernyataan yang benar adalah : kesalahan bisa terjadi "karena" seseorang tidur.

Sebuah kesalahan "karena" tidur (tertidur / ketiduran), terjadi apabila ada latar belakang kisah kehidupan yang sebelum seseorang itu tidur. Oleh karena telah membiarkan dirinya tidur, seseorang melakukan salah. Dalam hal ini, kesalahan yang terjadi dapat dikatakan sebagai sebuah kelalaian.

Kesalahan "karena" tidur, bisa menimbulkan kerugian material, minimal, munculnya suatu kondisi yang tidak menyenangkan pada diri orang lain atau pada diri sendiri.

Besar kemungkinan, keadaan itu pernah pula kita lakukan dalam kehidupan kita, yaitu sebuah kesalahan yang terjadi "karena" kita telah membiarkan diri kita terlelap dalam tidur.

Jadi bisa dikatakan, pada saat tidur, seseorang "juga bisa" membuat kesalahan. Bukan karena dirinya tidur, namun sebagai sebuah kelalaian, yang terjadi karena membiarkan diri tertidur sehingga ada pihak-pihak yang dirugikan atau mengalami kerugian.

Adapun contoh bentuk kesalahan yang tercipta oleh "karena" tidur (dalam arti : tertidur / ketiduran), yaitu : pengingkaran terhadap sebuah janji atau rencana bertemu, terjadinya kebakaran karena tidur pada saat memasak, dan adanya tindak kejahatan.

Terlepas dari ada-tidaknya dosa yang terjadi pada saat seseorang sedang tidur, maka bisa dikatakan : di saat tidur, seseorang juga bisa berbuat salah.

Ingvaar Kamprad sendiri menerjemahkan pola pemikirannya, hanya sebatas aktifitas tidur, dan tidak dihubungkan dengan adanya aktifitas yang seharusnya dilakukan apabila seseorang tidak tidur / memilih untuk tetap terjaga.

Hal inilah kiranya yang menjadi landasan pemikiran Ingvar Kamprad saat dirinya membuat pernyataan tentang : "Hanya mereka yang tidur sajalah yang tidak membuat kesalahan."

Jadi, meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, namun bisa dikatakan, apa yang dikatakan oleh Ingvar Kamprad, masih belum tepat. Setidaknya, dibutuhkan penjelasan yang bisa spesifik, sehingga tidak ada orang yang menterjemahkan pernyataan Ingvar Kamprad tersebut untuk membuat alibi pembenaran ketika melakukan tindak kejahatan.

Tidak salah kalau kita tidur. Namun sebelum hal itu kita lakukan, kita harus menepati atau mengingat segenap tugas dan tanggung jawab yang sudah kita sepakati untuk kita lakukan / perhatikan, serta yang harus kita jalani apabila kita tidak...tidur. Pasti, ada satu momen yang kita lewati.


.Sarlen Julfree Manurung

Satu Arti Sebuah Pengorbanan


Seorang filsuf asal Jerman, Erich Fromm (1900 - 1980) mengatakan :"Orang kaya bukanlah mereka yang memiliki banyak harta, akan tetapi mereka yang banyak memberikan miliknya untuk orang lain."

Banyak orang yang mengatakan/mengakui bahwa pernyataan Erich Fromm itu, benar adanya. Namun buat saya sendiri, pernyataan Erich Fromm tersebut, belum menyentuh kalbu saya. Dalam hal ini, posisi saya adalah belum sepenuhnya sependapat.

Tidak sependapat saya karena saya memikirkan posisi orang miskin dan orang super miskin dalam konteks pemikiran sederhana serta teramat datar atas pernyataan Erich Fromm itu. Bagaimana dengan kondisi mereka, yang jangankan banyak memberikan miliknya, untuk dapat menjalani kehidupan mereka sendiri saja membutuhkan pertolongan?

Memang cukup kental nuansa filosofis yang mengilhami isi ucapan Erich Fromm itu. Saya sendiri merasa, point penting yang ingin diangkat oleh Erich Fromm terletak pada kata "pengorbanan", dimana setiap tindakan pengorbanan, bisa menghadirkan kepuasan (terutama kepuasan batin). Jadi ini bukan soal kekayaan harta benda.

Ketika kita berani berkorban untuk orang lain, maka kita sudah "kaya", dan apabila kita melakukannya dalam banyak kesempatan, maka sesungguhnya kita sudah teramat "kaya".

Yup, kaya yang sesungguhnya, karena ini soal kebesaran hati.

Apakah ini berkaitan pula dengan harta benda? Kelimpahan harta benda adalah bonusnya... Sebuah tindakan baik, pasti ada nilai yang akan diperoleh, tapi tidak selamanya berbentuk...harta kekayaan.


Salam damai. GBU ALL



.Sarlen Julfree Manurung

Tak Perlu Marah Kalau Dikoreksi / Dikritik Anak Buah

Wajah seorang senior manager terlihat berubah menjadi merah saat seorang calon karyawan yang sedang mengikuti kegiatan training, mengkoreksi isi dari salah satu paragraf dalam makalah training yang sedang dibawakan oleh sang manager.

Pada intinya, calon karyawan itu mengkoreksi isi paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat pendek, dimana masing-masing kalimat, meskipun berada dalam konteks pembahasan yang sama, namun isinya menerangkan alur pemikiran yang berbeda. Oleh karena dituliskan dengan minim tanda baca, sehingga pemahaman terhadap kalimat-kalimat yang saling berkaitan tersebut, dapat disimpulkan secara berbeda oleh pembacanya.

Nampaknya, sang manager tidak senang dengan adanya "koreksi kecil" yang dilakukan oleh seorang calon karyawan tersebut atas makalah yang dibuatnya. Rasa tidak senang karena sedikit emosi (sebab merasa telah dipermalukan), dan bukan karena malu (sebab merasa telah melakukan kesalahan penulisan uraian kalimat-kalimat yang berkaitan).

Hal ini bisa terlihat dari tekanan kata-kata yang diucapkan oleh senior manager pada saat menanggapi koreksi dari seorang calon karyawan terhadap pemahaman paragraf yang terdapat dalam makalah training yang dibawakan sang senior manager.

"Kalau saudara pintar, tentunya saudara paham dan dapat menangkap arah dari uraian kata-kata yang saya sampaikan dalam paragraf tersebut," demikian tanggapan dari senior manager itu dengan suara tegas.

Komunikasi dua arah antara seorang atasan dengan karyawan yang dipimpimnya, sering kali mengalami hambatan hanya karena karyawan berani mengajukan koreksi atas pernyataan atau uraian informasi yang disampaikan oleh sang atasan, baik secara lisan atau secara tertulis.

Ada kecenderungan, seorang atasan membatasi diri untuk berkomunikasi dengan para karyawan yang dipimpinnya, karena tidak ingin integritas dirinya sebagai seorang atasan, terganggu oleh kedekatan diri dengan para karyawan (in personal).

Hal ini juga terjadi karena seorang atasan merasa bahwa dirinya adalah pihak yang mengangkat atau mempekerjakan seorang karyawan, sehingga seorang karyawan - suka tidak suka - sebaiknya tetap memposisikan diri sebagai individu pekerja yang tugasnya mengerjakan pekerjaan yang dinyatakan oleh atasan mereka.

Sikap menjaga jarak yang diterapkan oleh sejumlah besar atasan tersebut, merupakan sebuah keadaan yang terkadang harus dilakukan untuk menjaga agar harmonisasi hubungan dengan seluruh karyawan, dapat terjaga dengan baik.

Namun sering kali sikap tersebut mengemuka karena seorang atasan ingin menunjukkan kuatnya posisi dan "kuasa" yang dimilikinya, dengan membentuk lingkaran kekuasaan yang sebisa mungkin terjaga dengan baik, sehingga tidak ada peluang bagi para karyawan untuk menggeser posisinya.

Oleh sebab itu, apabila ada seorang karyawan yang mengkoreksi atau mengkritisi kepemimpinannya, seorang atasan cenderung bersikap protektif, dibandingkan sikap menerima adanya koreksi atau kritik yang dinyatakan kepadanya.

Padahal, apabila seorang atasan mau menjadi seorang pendengar yang baik, terutama atas koreksi dan kritik yang disampaikan oleh para karyawan yang dipimpinnya, sesungguhnya atasan tersebut telah mendapat suatu pola pembelajaran baik, seperti : mengetahui tingkat kemampuan karyawan, menjalin keakraban, dan lain sebagainya.

Esensi dari sebuah pernyataan yang bersifat koreksi atau mengkritisi adalah sama, yaitu memperbaiki hal-hal yang masih dirasakan kurang tepat / tidak benar.

Jadi, apabila seorang atasan dikoreksi atau dikritik oleh para karyawan yang dipimpinnya, itu bukan berarti mereka ingin melakukan kudeta atau unjuk kebolehan kepada atasannya, namun ingin memberi telaah benar dan lebih tepat atas sesuatu hal yang dirasakan sudah benar oleh sang atasan.

Ini sama artinya, para karyawan sangat menghargai posisi atasannya dengan menyampaikan atau melakukan yang benar, bukan sebuah kesalahan.

Terimalah adanya koreksi atau kritik sebagai sebuah keinginan para karyawan untuk membangun, bukan untuk menjatuhkan. Membiarkan sesuatu hal yang salah, juga bukan sebuah tindakan benar.

Namun perlu juga diingat, bagaimana aturan dan cara menyampaikan koreksi atau kritik kepada atasan. Lakukan dengan sopan dan gaya bahasa yang tidak memojokkan. Sampaikan dengan argumentasi, agar atasan yang dikoreksi atau dikritik tahu dan menyadari, adanya kesalahan yang telah dilakukannya.

Jadi, tidak perlu marah kalau ada karyawan yang mengkoreksi atau mengkritik (apalagi kalau koreksi atau kritik yang disampaikan oleh karyawan, adalah sesuatu hal yang benar), sebab itu sama artinya, mereka juga ingin atasannya memiliki pengetahuan atau cara pandang yang tepat dan benar. Mereka memang karyawan, tapi mereka juga punya otak untuk melihat serta menyampaikan kebenaran.




.Sarlen Julfree Manurung

Pola Pembelajaran Baik dari Kerangka Pemikiran Samuel Mulia

Ada satu kolom tulisan di harian surat kabar KOMPAS edisi hari Minggu yang selalu menarik perhatian saya untuk membacanya. Daya tarik terbesar dari kolom tulisan itu ada pada ragam tema tulisan yang disajikan dengan menggunakan pilihan kata dan gaya bahasa sederhana. Nama kolom tulisan yang saya maksudkan tersebut, adalah PARODI, diasuh oleh Samuel Mulia.

Samuel Mulia memang mencoba untuk memparodikan kisah-kisah atau pengalaman kehidupan sebagai bahan tulisannya. Topik-topik yang diangkat sebagai bahan tulisan merupakan sebuah kondisi aktual, sehingga dapat menjadi bahan pemikiran atau pencerahan bagi orang-orang yang membaca tulisannya.

Baiknya kemampuan Samuel untuk merangkai kata-kata, membuat sebuah topik bahasan berat menjadi terasa ringan karena diwacanakan secara cerdas, sehingga menarik untuk dibaca hingga kata terakhir.

Konsep pembahasan yang ditawarkan Samuel Mulia, cenderung tidak diarahkan untuk memberikan jawaban atau jalan keluar dari pemecahan masalah, akan tetapi berupa pandangan-pandangan inspiratif yang dapat mengilhami pembaca tulisannya, untuk dapat memahami bagaimana alur sebuah peristiwa kehidupan dapat merubah jalan kehidupan.

Dalam banyak tulisannya, Samuel Mulia memang mencoba untuk mengkritisi dan memberikan suatu pola pemahaman yang tepat terhadap sebuah cerita kehidupan maupun keadaan yang telah membuat banyak orang tidak mengerti dan terperangkap dalam dilema, hingga akhirnya mendapatkan wawasan serta cakrawala baru untuk menyikapinya.

Argumentasi yang disampaikan Samuel, cenderung dinyatakan dengan kerangka atau perspektif berpikir imajinatif namun rasional, terutama untuk keadaan atau hal-hal yang selama ini dinilai janggal atau tidak mudah dicerna oleh alam pemikiran sederhana, yang mampu menjebak banyak orang dalam suasana tidak pasti, sehingga mengganggu benak pikiran dan menimbulkan persoalan baru.

Bisa dibilang, kesimpulan dari banyak tulisan Samuel Mulia, hanya berisikan pesan-pesan moral semata, karena memang, banyak hal-hal baik yang disampaikan Samuel Mulia melalui tulisan-tulisannya.


NATO dan Omdo

Tulisan Samuel Mulia yang dimuat pada hari Minggu (02/05/10) kemarin, diberi judul NATO (no action talk only) dan Omdo (omong doang). Judul tersebut diambil berdasarkan tulisan artikel yang dimuat di sebuah majalah wanita yang baru saja dibacanya.

Banyak orang, dengan didorong oleh keinginan, niat, serta maksud baik, sering kali mengirimkan atau menyampaikan pesan-pesan simpatik melalui SMS atau Blackberry Messenger (BBM) kepada teman, sahabat atau orang-orang yang dikasihinya.

Apabila disimak dan ditelaah lebih jauh esensinya, tidak ada yang salah dari pesan-pesan simpatik itu. Bahkan tidak sedikit isi dari pesan-pesan simpatik tersebut, mampu menggugah, menegur, atau bahkan membantu kita untuk menyadari akan kesalahan atau kekurangan di dalam diri kita.

Namun sering kali pernyataan benar yang melekat dalam pesan yang dikirimkan itu, hanya selintas saja menyentuh hati nurani yang paling dalam, karena kita segera melihat, siapa orang yang menyampaikan pesan simpatik itu kepada kita.

Kondisi ini bisa terjadi karena kita segera membuat penilaian bahwa isi dari pesan yang disampaikan, berbanding terbalik atau berbenturan dengan konsep kehidupan yang dijalani oleh penyampai pesan simpatik tersebut.

Samuel Mulia membahasakan pernyataan diatas dengan : “Kalau seorang pezinah menganjurkan orang lain untuk hidup dalam kebenaran, si pezinah ini maunya apa ya?”

Apabila seseorang yang hidup benar menyampaikan hal-hal simpatik dengan tujuan baik, tentu saja tidak akan menjadi masalah karena dirinya sudah memilih untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Sang Khalik.

Lalu, bagaimana kalau orang yang menyampaikan pesan simpatik dan bertujuan baik itu, adalah orang yang suka berselingkuh, suka berbohong, suka menipu, atau suka menghadirkan pertentangan dengan orang lain?

Tentu saja, tindakannya itu akan mendapatkan tanggapan apatis dari orang yang menerima pesan simpatik tersebut (meskipun orang yang menerima pesan itu, ternyata menjalani pula pola serta gaya hidup yang tidak benar).


Dampak Sebuah Stigma Negatif

Pada dasarnya, sikap dan penerimaan masyarakat akan terlihat lebih protektif kepada orang-orang yang terkenal dengan sikap atau perilaku tidak baik, dibandingkan dengan sikap serta penerimaan masyarakat kepada orang-orang yang terkenal dengan sikap atau perilaku baik di mata masyarakat.

Masyarakat akan terlihat lebih hati-hati apabila berhadapan / berkomunikasi dengan orang-orang yang sikap atau perilakunya dianggap belum mencerminkan sikap atau perilaku dari individu manusia lainnya. Kondisi ini membuat masyarakat tidak mudah menerima adanya pandangan, masukan atau informasi dari orang-orang yang tidak mencerminkan “budaya” yang sama dengan mereka.

Kenyataannya, stigma negatif yang terlanjur dilekatkan pada diri seseorang, akan mempengaruhi pula penilaian masyarakat atas pernyataan atau ungkapan benar yang diucapkannya.

Adanya sikap seseorang yang terlanjur dinilai negatif, memang bisa menyulitkan posisi seseorang sebab penilaian buruk atas sikap atau perilaku tidak baik yang dimilikinya, akan terus melekat dan sulit untuk dihapuskan. Padahal butuh waktu cukup lama untuk dapat membebaskan diri dari lingkaran anggapan buruk yang terlanjur melekat / dilekatkan pada diri seseorang.

Faktanya, apa yang disampaikan oleh Samuel Mulia, benar adanya. Kita mungkin pernah pula terkena dampak dari adanya stigma negatif yang dihadirkan oleh orang-orang di sekitar kita.

Pada saat hal itu terjadi, akan sangat terasa sekali kalau orang lain tidak akan mudah mempercayai atau segera mengaminkan adanya pandangan, masukan maupun informasi benar yang kita nyatakan, sebab stigma negatif telah membuat orang lain menilai pernyataan yang kita sampaikan, tidak sebenar sikap atau perilaku kita.


Menilai dengan Dasar, Bersikap secara Santun

Sering kali kita - dalam kondisi sadar - terlalu cepat membuat suatu penilaian negatif terhadap sebuah masukan yang disampaikan, hanya karena kita lebih cepat memandang atau mengingat apa, siapa, dan bagaimana diri orang yang menyampaikan masukan baik tersebut.

Sesuatu yang baik, akan tetap bernilai baik, kecuali kita mencoba membuat pandangan yang berbeda, sehingga kita tidak menemukan hal baik dari hal baik tersebut.

Jangan pernah membuat penilaian tanpa terlebih dahulu kita memperhatikan baik-buruknya tindakan atau ucapan kita itu kepada orang lain, sebab kita harus membuka pintu harapan kepada orang lain untuk bisa dipandang / dikenal apa adanya diri mereka.

Kita tidak bisa selalu membangun sebuah gagasan pemikiran skeptis maupun asumsi pemikiran negatif terhadap berbagai masukan atau informasi yang ditawarkan / dikemukakan orang lain kepada kita, apa lagi kalau hal-hal baik itu dinyatakan untuk menginspirasi hidup kita agar kita dapat hidup lebih baik, atau sengaja dinyatakan untuk kebaikkan diri kita.

Pada sisi yang lain, mewacanakan sebuah pesan, pandangan, masukan, atau informasi benar, yang bisa membuat orang lain tampil baik, kiranya dapat diselaraskan dengan sikap serta perilaku sehari-hari, agar setiap ucapan atau tindakan kita, tidak kembali dalam bentuk cemooh atau diacuhkan tanpa ada kesan mendalam di hati dan benak pikiran orang lain.

Feed back dari sebuah keadaan, memang sebaiknya dimulai dengan melakukan introspeksi diri, mencoba menelaah lagi hal-hal yang menyebabkan kita belum mencapai hasil maksimal seperti yang kita inginkan, atau kenapa kita bersikap reaktif terhadap suatu keadaan yang membuat diri kita tidak nyaman dengan sebuah peristiwa yang kita alami.

Dalam hal ini, Samuel Mulia menterjemahkan hal-hal baik yang diperoleh dari keadaan yang dirasakan atau dialaminya melalui kata-kata :
"Sekarang saya mengerti bahwa doa-doa saya selama ini tak dijawab, mengapa hidup saya cuma segini-gini saja, itu juga karena andil saya yang cuma mau percaya adanya Tuhan, tetapi tak mau menjalankan persyaratannya."

Semua hal baik tidak akan pernah bisa berubah menjadi tidak baik selama benak pikiran sehat kita tidak meluruhkannya dengan bersikap tidak baik atau dengan menghadirkan pandangan negatif atas nilai-nilai baik yang terkandung didalamnya. Nilai-nilai baik itu akan berubah menjadi abu-abu atau terlihat tidak lagi baik.

Hidup ini bukan soal ngomong doang, akan tetapi juga soal bagaimana kita mengendalikan omongan yang "doang" itu.

Terima kasih, Pak Samuel Mulia.


.Sarlen Julfree Manurung

Perempuan, Bahagia, Cinta

Perempuan, Bahagia, Cinta  (Sebuah Gubahan)
By : Sarlen Julfree Manurung


Ketika dibilang dirinya cantik,
Dikiranya menggoda... dibilangnya gombal... dibilangnya manis di bibir saja...

Ketika dibilang jelek,
Dianggapnya menghina... dikatakannya kasar... dibilangnya gak romantis... pokoknya dikecam habis...

Kalau dibilang lemah,
Tak akan berhenti protes... pelan-pelan menunduk nangis... dibilang gak punya perasaan...

Waktu dikatakan perkasa,
Ngakunya emansipasi... ceritanya biar ditakuti... maksudnya biar gak digoda...

Maunya diperhatikan setiap waktu,
Kalau nggak, ngambek dehhh...

Inginnya dibilang yang paling cantik,
Kalau nggak, pinggang dicubit dengan muka cemberut...

Hukumnya : wajib nelpon, wajib kirim sms dan wajib jemput,
Kalau nggak, dicuekin abisss...
Kata hatinya : "Dia dah gak cinta lagi..."

Berharap selalu dibanggakan,
Tapi dirinya sendiri sulit ucapkan kata bangga dan bahagia... tentang kekasihnya...

Suka gak suka, pokoknya harus suka...

Perempuan dengan segenap pernak-pernik kehidupannya...
Ramah, gemulai, indah, mempesona, bikin resah...
Tak pernah ada kata cukup untuk dapat membahagiakannya
Padahal sebaliknya, perempuan tak mencoba untuk mencari tahu,
Seakan-akan tak pernah memikirkan,
Apakah sang pria bahagia dengan segenap sikapnya...???
Apakah sang pria bahagia hanya diminta membahagiakan...???
Apakah sang pria bahagia dengan aturan yang dibuatnya...???

Perempuan terkadang lupa,
Ceriwis itu, bukanlah nyanyian nina bobo
Marah-marah itu, bukanlah mimpi indah kala malam menjelang
Larang-melarang itu, bukanlah kesenangan saat di Dufan
Dan... Bentak-membentak itu, bukanlah ospek mahasiswa baru...

Cinta itu indah dirasa apabila aku dan kamu tidak saling membatasi
Sepertinya halnya mau menerima tapi tidak mau memberi

Cinta itu ruang kalbuku - kalbumu
Bukan hanya milikmu, hanya tentangmu, hanya mengarah padamu...

Cinta itu bukanlah argumentasi, tapi hati dalam reality

Cinta itu... terkadang seperti mimpi, tapi bukan ilusi...

Cinta itu... tidak nanti, tapi juga saat ini...

Cinta itu... bahagiaku adalah bahagiamu...

Yaaa... Cinta 'kan bahagiakanku - bahagiakanmu... kemarin, sekarang, esok...

Hadirkan cinta dari hati, agar sikapmu, tak membuat kasihmu resah...



Jakarta, May 4, 2009
(tepat setahun lalu diposting di Multiply.com : sarlen.multiply.com/journal/item/367)

Saturday, 1 May 2010

Andalkan Iman untuk Mengalahkan Rasa Cemas

Pemerintah, melalui Departemen Pendidikan Nasional, telah mengumumkan nama-nama dari siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang lulus setelah mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan pengumuman tersebut, diketahui kalau jumlah siswa yang dinyatakan lulus UN tahun ini, menurun 4 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun 2010 ini, jumlah peserta UN yang dinyatakan lulus sebesar 89,88%, sedangkan tahun lalu, jumlah peserta yang lulus sebesar 93,78%.

Tahun ini, 154.079 siswa di seluruh Indonesia, dinyatakan tidak lulus UN. Ada sejumlah faktor yang diperkirakan menjadi penyebab kenapa mereka tidak dapat lulus dari ujian yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 12 sekolah menengah atas tersebut.

Ditengarai, salah satu penyebab mereka tidak lulus, adalah besarnya rasa cemas yang menghinggapi diri mereka, sebelum menghadapi UN, dan saat UN dilaksanakan.


Pengaruh Rasa Cemas

Ron Hiser, Direktur dari Student Financial Services at Dartmouth College, dan seorang Financial Manager di Dartmouth Dining Association, mengatakan : Percaya dan bergantunglah kepada Allah untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang akan mengakhiri kecemasanmu.

Kecemasan merupakan sebuah kondisi emosinal yang mengemuka karena seseorang merasa tidak nyaman oleh suatu keadaan yang dirasakan masih belum pasti.

Sigmun Freud, melalui teori psikodinamika menyebut kecemasan sebagai gejala dari rasa takut yang lebih mendalam.

Dalam hal ini, rasa cemas yang mengemuka dalam benak pikiran seseorang, dapat membuat seseorang bersikap agresif, tidak dapat mengendalikan sikap ego, hingga pada akhirnya menimbulkan rasa takut luar biasa, terutama apabila tidak segera menemukan jawaban atau tidak segera terlepas dari kejadian yang membuat dirinya cemas.

Ada kecenderungan, seseorang yang sedang dihinggapi oleh rasa cemas, tidak dapat memandang suatu keadaan yang sedang dihadapi atau dirasakan secara realistik, sehingga bertindak berdasarkan alur pemikiran dibawah kesadaran atau diluar batas-batas logika, untuk mengurangi tekanan rasa cemas yang sedang dihadapinya.

Pada dasarnya, seseorang yang sedang dilanda rasa cemas, dapat menimbulkan masalah baru, karena rasa cemas bisa membuat seseorang tidak melihat permasalahan secara jernih.

Bersikap tenang merupakan keadaan yang sulit untuk dilakukan ketika rasa cemas datang, meskipun dapat bertindak reaktif ketika hal-hal yang dicemaskan, semakin mengganggu pikiran. Rasa cemas membuat seseorang tidak dapat berkonsentrasi penuh untuk bisa mengatur langkah dalam mendapati keadaan seperti yang dibutuhkan, seperti halnya menggapai mimpi.

Kecemasan bahkan dapat "melumpuhkan" aktifitas harian seseorang apabila rasa cemas lebih menguasai diri dibandingkan berupaya untuk dapat bersikap tenang.


Menyikapi Rasa Cemas

Yaaa... rasa cemas harus disikapi, bukan dinikmati. Caranya, kita harus mengelola diri kita agar rasa cemas tidak menjadi beban pikiran.

Hal yang sering kali tidak disadari oleh seseorang yang sedang dilanda rasa cemas : dalam kecemasan, ada setangkup harapan, bahwa keadaan yang akan dihadapinya kemudian, akan sesuai dengan yang dibayangkan / diharapkan / diinginkan. Harapan itu harus dibangun dengan tidak membiarkan rasa cemas menguasai benak pikiran dan akal sehat.

Pada saat rasa cemas menghinggapi pikiran, bayangkanlah hal-hal baik dan yakini, bahwa hal-hal yang membuat diri kita cemas, dapat kita hadapi apabila kita tidak membuat rasa cemas lebih menguasai alam pikiran kita dengan memandang rasa cemas dari sisi positif, bukan sisi yang menakutkan diri kita.

Tenangkan diri dan cobalah untuk menempatkan segala sesuatu dalam kerangka berpikir logis, sehingga kita tidak terjebak oleh rasa takut yang menghantui dan menyebabkan kita tidak mencoba mencari jalan keluar dari keadaan yang mencekam. Sikap tenang / rileks akan membantu diri kita untuk dapat berpikir jernih, tidak kalut.

Lihat dan pandanglah keadaan yang membuat kita cemas dalam kerangka berpikir realistik, tidak harus optimistik. Memandang secara realistik akan membantu diri kita untuk terhindar dari rasa cemas.

Memang, rasa cemas tidak dapat dihilangkan secara otomatis. Diperlukan latihan agar diri kita dapat mengendalikan diri saat rasa cemas mulai mengganggu benak pikiran. Ajaklah seorang teman maupun orang-orang terdekat yang kita percayai dan bisa membantu kita menghapus rasa cemas yang tertoreh dalam benak pikiran kita, untuk membantu kita belajar agar tidak mudah cemas.

Namun, apabila ingin benar-benar rasa cemas tidak membuat kita kehilangan kesempatan untuk dapat menikmati hidup ini tanpa rasa cemas, seperti yang dikatakan oleh Ron Hiser diatas : percayalah dan bergantunglah kepada Tuhan, untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang akan mengakhiri kecemasan yang menghinggapi diri kita.


GBU Everybody.




.Sarlen Julfree Manurung

Wednesday, 28 April 2010

K e s e t i a a n

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman baik mengisi kolom status facebook miliknya dengan potongan lyric lagu yang dibawakan oleh Anang Hermansyah dan Syahrini. Potongan lyric yang kemudian dituliskan menjadi status facebook teman tersebut, yaitu : Jangan memilih aku bila kamu tak mampu untuk setia...

Kesetiaan memang merupakan salah satu kunci langgengnya hubungan cinta kasih yang terjalin di antara dua anak manusia yang saling mengasihi.

Sebenarnya tidak sulit untuk dapat bersikap setia kepada pasangan. Cukup dengan tidak mengubah adanya rasa suka yang mulai tumbuh di dalam hati, menjadi sebuah keinginan untuk memiliki pada saat intensitas komunikasi dengan lawan jenis semakin sering terjadi. Just that.

Rasa setia juga bisa menghadapi godaan ketika ada seungkap rasa yang ditawarkan untuk bisa menjalin kebersamaan dari lawan jenis, yang bukan kekasih hati kita. Hampir sama dengan ketika godaan untuk merubah sikap setia muncul dari dalam diri, maka godaan itu tidak akan mudah merubah sikap setia dengan tetap mengingat bahwa ada seseorang diluar sana yang mengasihi diri kita.

Dalam hal ini, yang menentukan adalah sikap dan kesadaran diri. Banyak orang yang akhirnya tergelincir pada kisah perselingkuhan karena diri mereka tak mampu menentukan sikap untuk menjaga sikap setia dan tidak berusaha untuk selalu mengingat bahwa ada orang lain yang menjaga kesetiaan cintanya kepada kita.

Memang tindakan yang paling sulit agar sikap setia kepada kekasih tidak berubah adalah menjaga agar rasa itu tidak mudah berubah pada saat kita temui adanya pesona lain yang bisa menggoyahkan sikap setia kepada kekasih.

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhinya. Namun apabila masing-masing anak manusia yang menjalin hubungan cinta kasih tetap mengingat bahwa adanya keinginan hati yang mengemuka untuk membina jalinan cinta kasih dengan seseorang yang disukai, merupakan sebuah anugerah.

Ingatlah, tidak semua orang dapat dengan mudah mendapatkan seseorang yang mau dengan tulus dan menerima kita untuk berbagi hati dalam balutan cinta.

Dibawah ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk dapat menjaga kesetiaan kepada kekasih :

PERTAMA,
Belajarlah mengerti tentang dirinya, terutama kekurangan dirinya, dan hal-hal apa saja yang telah / bisa membuat dirinya risau. Sikap saling mengerti akan mendorong masing-masing pihak untuk dapat menghargai, tidak hanya kelebihan diri, namun juga kekurangan diri.

KEDUA,
Jadilah pendengar yang baik, menyambut dengan hangat segenap cerita atau curahan hati yang ingin disampaikannya kepada kita, dan mencoba untuk memberikan solusi maupun jawaban yang sekiranya bisa membuat hati serta pikirannya lega.

Membiasakan diri untuk berbagi kisah, akan membuat kita dan kekasih hati dapat mengenal pribadi masing-masing, terutama di saat mental atau kondisi psikologis sedang lemah.

KETIGA,
Jadikan komunikasi sebagai media untuk membina suasana penuh keakraban dan keterbukaan informasi terhadap segenap aktifitas yang kita lakukan.

Biasakanlah mengkomunikasikan hal-hal yang dirasakan dapat menghindari adanya sikap cemburu dari pasangan, atau adanya keinginan hati untuk tidak bersikap terbuka kepada pasangan.

Keterbukaan informasi atas aktifitas yang kita lakukan, dapat membuat hubungan dapat dijalani tanpa membangkit-bangkitkan rasa curiga.

KEEMPAT,
Berkomitmenlah pada diri sendiri dan bersama-sama pasangan untuk saling menjaga kepercayaan atau rasa percaya.

Salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah : hindari berbohong kepada pasangan. Jangan jadikan kebohongan sebagai perilaku diri, karena berbohong bukanlah tindakan yang akan membuat hubungan semakin dekat, malah semakin jauh.


Cinta adalah anugerah yang harus dijaga dengan sikap setia sebagai bentuk apresiasi kita atas berkah yang kita terima dari Tuhan. Menjaga sikap setia merupakan cerminan pribadi kita untuk menghargai nilai-nilai kasih yang terangkum didalam cinta.

Ketika mulai merasakan adanya perubahan atas sikap setia, ingatlah, bahwa perubahan itu akan bisa menyakiti hati dan perasaan orang yang sayang sama kita.

Pada saat orang lain berlomba-lomba untuk menghadirkan kebahagiaan bagi sesama, haruskah kita membiarkan adanya tindakan yang dapat menyakiti hati dan perasaan orang lain, apalagi menyakiti hati serta perasaan kekasih hati kita?


.Sarlen Julfree Manurung

Monday, 12 April 2010

Carlos Slim dan Gayus HP Tambunan

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin menjalani hari-hari kehidupan dengan serba kekurangan semenjak dilahirkan hingga pada akhir hayat.

Meskipun ada cukup banyak orang yang dapat survival dengan keterbatasan finansial karena minimnya penghasilan, namun di hati kecil mereka, pasti ada keinginan dan besar harapan, jalan kehidupan mereka dapat berubah suatu saat nanti.

Pada saat menjadi pembicara dalam acara Youth Engagement Summit (YES) di Kuala Lumpu, Malaysia pada tanggal 17 November 2009 lalu, Grand Master Catur asal Rusia Garry Kasparov mengatakan, "Setiap orang mempunyai kesempatan dan kapasitas yang sama untuk menjadi orang hebat."

Keberhasilan hidup memang tidak hanya sebatas mimpi karena pada hakekatnya keberhasilan hidup dapat diwujudkan/diusahakan. Apalagi ada banyak cara dan upaya yang bisa dilakukan setiap orang untuk mewujudkan keberhasilan hidup, bisa diperoleh dengan kerja keras, bisa pula diperoleh secara instan.


KEBERHASILAN HIDUP CARLOS SLIM

Dalam daftar orang terkaya dunia yang dilansir pada tanggal 11 Maret 2010 lalu, Majalah Forbes telah menempatkan Carlos Slim, konglomerat asal Meksiko, sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

Adapun kekayaan miliuner yang bisnis utamanya bergerak di bidang industri telekomunikasi tersebut, sebesar 59,5 milyar dollar AS (seorang jurnalis finansial asal Meksiko Eduardo Garcia menyebutkan, kekayaan Carlos Slim sebesar 67.8 milyar milyar dollar AS).

Kekayaan pria berusia 70 tahun ini, melampaui kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates (59, 2 milyar dollar AS), dan kekayaan investor kawakan, Warren Buffett (47 milyar dollar AS). Nilai kekayaan Carlos Slim naik 18,2 milyar dollar AS dibandingkan tahun lalu.

Carlos Slim Helú Aglamaz, demikian nama lengkapnya. Slim tergolong pengusaha bertangan dingin. Kejeliannya dalam melihat celah kesempatan, membuatnya mampu membesarkan berbagai perusahaan yang dimilikinya.

Perusahaan telekomunikasi yang dimilikinya, America Movil, telah menjadi operator telepon seluler terbesar di Amerika Latin, bahkan menjadi operator seluler nomor empat terbesar dunia, dengan 302 juta pelanggan.

Selain America Movil, Carlos Slim juga tercatat sebagai pemilik perusahaan telepon Telefonos de Mexico SAB (perusahaan telekomunikasi terbesar di Meksiko), dan Telmex Internacional SAB (perusahaan telekomunikasi yang menguasai jaringan telepon SLJJ di Brazil).

Carlos Slim juga memiliki perusahaan real estate, perusahaan pertambangan, dan saham di New York Times Co., Saks Inc., dan Bronco Drilling Co.

Harta kekayaan yang dimiliki Carlos Slim, bukan berasal dari warisan atau hasil hibah, akan tetapi diperoleh melalui kerja keras. Semenjak usia 10 tahun, Carlos Slim sudah menunjukkan bakat bisnisnya, yang menurun dari ayahnya.

Slim, anak ketiga dari Julian Slim Haddad Aglamaz, seorang penjaga toko imigran, yang kabur melarikan diri dari Lebanon pada tahun 1902 untuk menghindari kekerasan pemerintahan Kekaisaran Ottoman.

Penobatan Carlos Slim sebagai orang terkaya di dunia, tentu saja membuat bangga separuh masyarakat Meksiko, mengingat selama ini, posisi orang terkaya di dunia didominasi oleh warga Amerika Serikat atau Eropa. Meksiko sendiri termasuk negara berkembang, dimana hampir separuh penduduk negara ini hidup dalam garis kemiskinan.

Meskipun Carlos Slim banyak membantu upaya memerangi buta huruf dan perbaikan kondisi kesehatan di Amerika Latin, namun Slim tidak pernah memberikan sebagian hartanya untuk kegiatan amal, seperti yang dilakukan oleh Bill Gates dan Warren Buffett.

Kondisi inilah yang membuat Carlos Slim mendapatkan kritikan tajam dari sejumlah kalangan di Meksiko. Mereka menganggap Slim tidak memiliki kepedulian sosial pada masyarakat di negaranya sendiri.

Dalam menanggapi kritikan tajam tersebut, Slim menjawabnya dengan tenang karena dirinya merasa, segala kekayaan yang diraihnya itu, merupakan hasil kerja keras, ulet dalam bekerja, dan jeli dalam mengambil peluang yang ada di depan mata.


FENOMENA GAYUS HP TAMBUNAN

Harta kekayaan yang dimiliki Gayus Halomoan Partahanan Tambunan, pegawai di Direktorat Jenderal Pajak yang ditangkap karena menjalani peran sebagai makelar kasus, memang belum sebanyak harta kekayaan Carlos Slim.

Namun, apabila mengingat berapa lama waktu yang dibutuhkan Gayus Tambunan dalam mengumpulkan harta, kemampuan Gayus untuk mendapatkan semua bentuk kekayaan dengan menjadi makelar kasus, mengalahkan strategi dan segenap usaha Carlos Slim, orang terkaya di dunia.

Semenjak lulus dari STAN dan bekerja sebagai karyawan Direktorat Jenderal Pajak, lalu ditempatkan pada Direktorat Keberatan dan Banding, kehidupan anak dari H. Amir Syarifuddin Tambunan, pensiunan karyawan di sebuah perusahaan pelayaran, telah mengalami banyak perubahan. Terlihat jelas kalau Gayus Tambunan dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya itu.

Hal ini dapat dilihat dari seberapa cepat Gayus mengumpulkan harta kekayaan melalui praktek-praktek mafia hukum pada saat menangani perkara pajak sejumlah wajib pajak.

Tercatat, Gayus memiliki sebuah rumah mewah di komplek perumahan Gading Park View, Kelapa Gading, seharga 3 milyar rupiah. Selain itu, Gayus juga memiliki sebuah apartemen di Cempaka Mas.

Tidak hanya itu saja. Dalam menjalani aktifitasnya, Gayus Tambunan sering terlihat mengendarai mobil Ford Everest. Selain itu, ditengarai pula kalau Gayus memiliki mobil Mercedes Benz, Toyota Alphard, dan sebuah mobil Honda Jazz.

Jumlah dana yang tersimpan di rekening milik Gayus Tambunan yang ada sejumlah bank, mencapai angka milyaran rupiah. Selain rekening yang berisi dana 28 milyar, Gayus juga memiliki rekening dengan dana sebesar 1,9 milyar.

Salah satu rekening bank milik isteri Gayus, Milana Anggraeni, berdasarkan informasi yang dilansir oleh tempointeraktif.com, berisikan dana sebesar 3,6 milyar. Disebutkan pula kalau dana sebesar itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Hasil penelusuran PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) sendiri menunjukkan, dapat dipastikan kalau seluruh dana yang terdapat di sejumlah rekening bank milik Gayus dan isterinya, adalah dana suap dari sejumlah wajib pajak yang sedang dibantu proses bandingnya oleh Gayus.

Gayus Tambunan hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa memiliki barang-barang mewah serta uang dalam jumlah yang melimpah. Padahal gaji pokok dari Gayus Tambunan sebagai seorang pegawai negeri golongan III-A hanya 1,89 juta rupiah, dengan take home pay sebesar 12 juta rupiah saja.

Tentu saja, ini adalah sebuah fenomena yang menunjukkan, buruknya tingkat ketaatan aparat pemerintahan kita untuk menjalankan serta menegakkan segenap peraturan yang ada.


SAATNYA PEMERINTAH BERSIKAP TEGAS

Tindakan Gayus Tambunan dan sejumlah oknum aparat pemerintahan (baik tingkat staff maupun tingkat pimpinan) yang menjalankan peran sebagai makelar kasus, tentu saja mencerminkan perilaku abdi negara yang tidak sejalan dengan isi sumpah jabatan sewaktu dirinya diangkat sebagai seorang pegawai negeri.

Sikap dan tindakan Gayus Tambunan beserta oknum-oknum aparat pemerintah lainnya yang tidak mengemban amanat pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good goverment), telah mencoreng citra yang seharusnya mereka jaga di mata masyarakat.

Pada saat banyak anggota masyarakat merindukan adanya program-program pemerintah yang dapat mengangkat harkat serta derajat kehidupan mereka, Gayus Tambunan justru mengutamakan nafsu dan ambisinya untuk memperkaya dirinya sendiri.

Mungkin bisa dikatakan, mereka adalah pengkhianat negara, karena telah membuat banyak anggota masyarakat tidak dapat merasakan adanya hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan, yang menyentuh kehidupan mereka. Perilaku korup aparat pemerintahan, telah mendorong adanya jurang kesenjangan sosial, yang teramat berbahaya apabila tidak segera disikapi dan ditanggulangi.

Ketegasan Presiden, harus benar-benar ditunjukkan. Presiden selayaknya tidak bersikap setengah hati pada aparat pemerintah yang telah memperkaya dirinya dan kelompoknya dengan uang rakyat.

Hukum harus segera ditegakkan, sebab mereka telah secara langsung memperpanjang penderitaan rakyat yang seharusnya mereka ayomi. Sebaiknya pemerintah memperjelas sikapnya dan tidak lagi menerapkan tebang pilih atas kasus-kasus yang melibatkan aparat pemerintahan sebab di mata hukum, semua berada pada posisi yang sama.

Apabila ingin seperti Carlos Slim, jadilah pengusaha, bukan sebagai abdi masyarakat.



.Sarlen Julfree Manurung 

Antara Kartini dan Kemerdekaan Berekspresi Kaum Perempuan

Pada tanggal 21 April, bangsa Indonesia akan memperingati hari lahirnya seorang perempuan pejuang, R.A. Kartini. Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879, sebagai anak pertama dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Bupati Jepara, dan ibunya bernama M.A. Ngasirah.

Raden Ajeng Kartini (lebih tepatnya Raden Ayu Kartini) adalah perempuan yang mempelopori adanya kesamaan hak bagi kaum perempuan Indonesia, khususnya untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan kaum pria, yang sangat diyakininya, akan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan Indonesia.

Keinginan R.A Kartini untuk mendirikan sekolah kaum perempuan pribumi, mendapatkan dukungan dari suaminya, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat (Bupati Rembang saat itu). Bentuk dukungan dari suaminya itu diwujudkan dengan memperbolehkan R.A Kartini untuk menggunakan bangunan di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang (saat ini lebih dikenal sebagai Gedung Pramuka) sebagai sekolah kaum perempuan pribumi.

Adanya pemikiran dan semangat besar untuk memperjuangkan kemajuan hidup kaum perempuan di Indonesia melalui pendidikan inilah, kiranya yang menjadi dasar pertimbangan pemerintah, kenapa segenap upaya R.A Kartini tersebut layak untuk diingat dan diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Berdirinya sekolah pertama bagi kaum perempuan Indonesia yang didirikan R.A Kartini, menjadi loncatan sejarah besar bagi kaum perempuan di Indonesia, dimana posisi kaum perempuan Indonesia saat itu, masih belum memiliki kebebasan, terutama untuk mendapatkan pendidikan.

Cita-cita R.A Kartini adalah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan agar memperoleh kebebasan yang lebih luas, dimana kaum perempuan pribumi memiliki otonomi untuk dapat mengembangkan diri, dan dapat memiliki kesamaan kedudukan di mata hukum serta di tengah-tengah masyarakat.

Dalam perkembangan selanjutnya, semangat besar R.A Kartini untuk bisa memajukan kehidupan kaum perempuan Indonesia, mendapatkan sambutan hangat dari kaum perempuan Indonesia. Sejumlah kaum perempuan pada tanggal 22 Desember 1929, menyelenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I.

Kongres tersebut dihadiri 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera untuk membahas isu-isu perempuan dan anak. Pemerintah kemudian menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, kaum perempuan memang sering kali ditempatkan sebagai pihak yang tak berdaya, dimana hak-hak kaum perempuan dikebiri atau sengaja diabaikan, terutama dengan menghadirkan sejumlah cara pandang yang dinilai logis namun bersifat diskriminatif.

Meskipun kehidupan manusia semakin modern, namun masih banyak kelompok masyarakat yang hingga kini masih menerapkan batasan-batasan terhadap kebebasan berekspresi kaum perempuan dengan alasan proteksi / melindungi.

Tentu saja, segenap proteksi dan cara pandang yang dibangun dengan menghadirkan suatu anggapan imajinatif tersebut, justru semakin menempatkan kaum perempuan pada posisi atau keadaan yang tidak memiliki akses untuk bisa berkembang, memiliki kesempatan untuk menggapai cita-cita (seperti halnya kaum pria), dan memiliki kesempatan untuk menggapai peluang yang bisa membuat diri mereka meraih kesuksesan hidup.

Dalam hal ini, kaum perempuan tidak memiliki posisi tawar untuk dapat lebih leluasa bergerak atau dapat mengekspresikan segenap keinginan tanpa harus diliputi rasa takut karena dianggap telah melanggar "aturan" yang memproteksi dengan mengatasnamakan "melindungi" kaum perempuan.

Posisi kaum perempuan bahkan semakin tertindas oleh karena pembatasan dan perlakuan diskriminasi yang dijalankan tanpa memperhatikan adanya potensi serta kelebihan individual dalam diri setiap kaum perempuan, dimana segenap potensi dan kelebihan tersebut, dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi kaum perempuan, tapi juga bagi kaum pria.

Kehidupan di zaman modern telah menjadi bukti nyata, bahwa kaum perempuan tidak kalah dengan kaum pria, bahkan pada sejumlah bidang, kaum perempuan lebih menguasai dan mampu menjadi pilar kemajuan sebuah usaha.

Apabila ingin diangkat dalam pola berpikir yang tepat, substansi dasar dari tindakan melindungi memang tidak terletak pada pembatasan ruang berekspresi dari pihak-pihak yang ingin dilindungi, namun terletak pada tindakan menutup semua celah atau peluang dari adanya upaya dan perilaku destruktif terhadap pihak-pihak yang perlu mendapatkan perlindungan.

Menutup pintu kebebasan berekspresi bagi kaum perempuan memang bukan sebuah tindakan yang bisa diartikan sebagai upaya ingin "melindungi" posisi kaum perempuan, akan tetapi merupakan sebentuk wacana yang hanya dilandasi oleh cara pandang sempit, karena hanya ingin menunjukkan besarnya kuasa dalam suatu komunitas, dengan menciptakan pola pemahaman baru yang didasarkan penafsiran diri sendiri semata.

Konsepsi melindungi dimanipulasi sehingga tidak memiliki kesepadanan pengertian yang tepat, sehingga akhirnya pemahaman masyarakat terpaku atas pola pengertian yang disodorkan para penguasa. Dalam hal ini, tindakan proteksi yang disimbolkan pada kata melindungi, tidak dapat diberlakukan.

Tindakan proteksi hanya bisa dilakukan apabila segenap upaya untuk menutup segenap celah ataupun peluang munculnya perilaku destruktif, yang mendorong semakin luasnya tindakan pelanggaran hukum atas hak-hak dan kedudukkan kaum perempuan dalam tatanan peraturan yang berlaku, sudah menjadi bagian perilaku sebagian masyarakat. Itupun lebih diarahkan pada subyek kasus, bukan pada kaum perempuan sebagai obyek.

Dalam pola pemahaman yang lebih luas atas kebebasan berekspresi, dapat dikatakan bahwa setiap orang mempunyai tingkat kapasitas diri berbeda-beda dalam mengaktualisasikan segenap inspirasi dan cara pandang, sehingga mampu menciptakan suatu harmoni kehidupan yang sesuai dengan harapan atau cita-cita.

Cara yang lebih terhormat, simpatik, serta menghadirkan bentuk penghargaan atas hak-hak berekspresi setiap insan manusia, khususnya melindungi posisi dan kedudukkan kaum perempuan secara benar, bisa diwujudkan dengan tidak menempatkan kaum perempuan sebagai obyek dari kebijakan.

Sejumlah contoh langkah inspiratif yang bisa diterapkan sebagai bentuk apresiasi untuk melindungi kaum perempuan :

Pertama
Meningkatkan pengetahuan serta pola pemahaman yang lebih baik kepada kaum perempuan tentang kesehtan organ reproduksi dan peningkatan kualitas kesehatan atas organ reproduksi.

Kedua
Memberikan hukuman yang lebih berat bagi para pelaku pelecehan atau pemerkosaan.

Ketiga
Membuat aturan yang konstruktif dan efektif untuk menghentikan adanya perkawinan paksa kaum perempuan yang masih duduk di bangku sekolah, dan

Keempat
Memberikan peluang yang lebih besar bagi kaum perempuan untuk memiliki ketrampilan serta pengetahuan yang bermanfaat dan dapat memberdayakan kehidupan kaum perempuan.

Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman yang baik dan benar tentang tindakan maupun bentuk-bentuk perlakuan yang dapat dilakukan sebagai wujud melindungi posisi serta kedudukkan kaum perempuan, sehingga tidak muncul perilaku sewenang-wenang dan diluar pemikiran konstruktif untuk menjaga harkat dan martabat hidup kaum perempuan.

Harmonisasi dan dinamika kehidupan, memang tidak terlepas dari adanya kesempatan untuk dapat mengekspresikan segenap pola pemikiran yang dianggap bisa membawa kehidupan tampil lebih baik.

Adanya pembatasan dan keinginan untuk memproteksi, hanya akan menempatkan kebebasan pada palang pintu yang sulit untuk ditembus, apalagi tidak ada nilai tawar yang dinyatakan atas upaya untuk membatasi hak-hak individual seseorang tersebut.

Perilaku sosial masyarakat dalam modernitas kehidupan, selayaknya menempatkan kaum perempuan sebagai insan yang sejajar dengan tingkat kesetaraan yang sama dengan kaum pria, dimana kaum perempuan berhak pula untuk mengekspresikan hal-hal yang ada dalam benak pikiran mereka.

R.A Kartini adalah perempuan pribumi Indonesia yang membuka jalan bagi kebebasan berekspresi dan mendapatkan pendidikan yang setara dengan kaum pria. Sekarang, tinggal bagaimana kaum perempuan mengolah kebebasan itu untuk kebaikkan hidup mereka, hingga mampu menatap masa depan dan tidak pernah takut bersaing dengan kaum pria.

Maju terus, kaum perempuan Indonesia.


.Sarlen Julfree Manurung

Monday, 1 February 2010

Hadiah Terbaik yang Bisa Aku Berikan

Pagi itu, alarm reminder di HP Rico berbunyi nyaring saat dirinya sedang mengerjakan tugas yang diberikan atasannya di kantor. Rico lalu membaca pesan reminder yang dibuatnya beberapa waktu lalu, yang memang sengaja dibuat untuk bisa mengingatkan Rico tentang sesuatu hal.

Isi pesan itu : besok Tasya ulang tahun.

Siapakah Tasya ini?

Tasya adalah sahabat Rico. Persahabatan di antara mereka sudah berlangsung 10 tahun lamanya. Tepatnya, semenjak mereka masih duduk di bangku SMP.

Rico mengenal Tasya sebagai anak orang kaya yang tulus dan baik hati. Bagi Rico, nilai ketulusan serta kebaikkan hati Tasya adalah Cum Laude, karena memang seperti itulah kepribadian yang melekat dan menonjol dari diri Tasya.

Menurut Rico, perbedaan mencolok yang ada pada diri Tasya apabila dibandingkan dengan anak-anak orang kaya lainnya, Tasya tidak sungkan-sungkan untuk bergaul dan berteman dengan Rico, anak seorang PNS golongan IIc yang tinggal di sebuah rumah kontrakan type 36.

Tidak hanya dengan Rico, Tasya juga dekat dengan kedua kakak Rico dan kedua orang tua Rico. Tasya sangat akrab dan tidak jengah untuk berinteraksi dengan keluarga Rico meskipun hanya seadanya saja.

Banyak perbuatan baik yang telah dirupakan Tasya kepada Rico dan keluarganya Rico. Lebih tepatnya, sangat banyak sekali. Kebaikkan hati Tasya itu, bahkan masih terus berlanjut hingga kini, saat Rico sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Memang sih, sebagian besar berkaitan dengan pemberian barang dan materi. Yaaahhhh... mau dibilang apa lagi. Kondisi ekonomi Rico memang jauh dari mencukupi.

Berbagai benda dan materi pemberian tulus berdasarkan kebaikkan hati Tasya, memang pada akhirnya cukup banyak membantu memenuhi kebutuhan atas hal-hal yang sulit diperoleh apabila hanya mengandalkan gaji yang diterima bapaknya Rico.

Bisa dibilang, gaji bapaknya Rico, cuma cukup untuk bayar uang kontrakan rumah, biaya makan sehari-hari, dan membayar cicilan kredit motor bapaknya Rico.

Pernah dalam 1 kesempatan, Rico bertanya kepada Tasya soal sikap tulus serta baik hati yang ditunjukkan Tasya pada dirinya dan keluarganya.

"Tas, kenapa sih, kamu begitu baik sama aku dan keluarga aku?"

Mendengar pertanyaan Rico, Tasya cuma tersenyum. Kemudian ia menundukkan kepala. Diam sejenak lalu kembali menegakkan kepala, masih dengan bibir yang tersenyum manis.

"Pertama, karena kamu juga baik sama aku."

"Kedua, karena keluarga kamu, juga baik sama aku."

Rico gak puas dengan jawaban Tasya. Lalu ia mengajukan pertanyaan kembali kepada Tasya.

" Tapi Tasya, kami sulit membalas kebaikkan hati kamu selama ini? Kami gak punya apa-apa."

Mendengar pertanyaan Rico, kembali Tasya tersenyum.

"Kalian menerima aku apa adanya dengan keramahan kalian, itu sudah cukup. Itu sudah jauh lebih berharga dari pemberian apapun."

Jadi, ini soal penerimaan saja? Cuma itu?

- - -

Hari telah sore. Rico segera berangkat menuju sebuah mall yang letaknya tidak jauh dari kantornya. Ia berkeliling-keliling ke berbagai toko yang ada di mall itu. Rico sempat masuk ke sebuah departemen store, namun tak lama ia disana karena merasa gak jago memilih model pakaian, model sepatu atau aksesoris yang ada di departemen store tersebut.

Rico hampir patah semangat. Ia memilih berhenti sejenak. Tujuannya, gerai tempat menjual minuman dingin. Rico memilih minum Teh Kotak untuk melepas dahaga dan membuka otaknya yang dirasakan buntu.

Pada saat menikmati minuman dingin, mata Rico tertuju ke arah sebuah toko buku rohani. Ia diam sejenak, lalu segera beranjak ke toko itu.

Tak lama, Rico sudah menenteng sebuah kantung belanja. Isinya? Apa lagi kalau bukan kado untuk Tasya.

- - -

Esok paginya, sebelum berangkat ke kantor, Rico mengusahakan dirinya untuk mampir ke rumah Tasya. Melalui pesan SMS, Rico sudah memberitahu Tasya kalau dirinya akan mampir ke rumah Tasya.

Ternyata, Tasya sudah berada di teras depan rumahnya saat Rico tiba di rumah Tasya. Sahabatnya itu segera membukakan pintu pagar.

"Masuk, Ric."

Mereka langsung menuju kursi santai yang ada di teras. Kemudian Rico menyerahkan bungkusan kado yang terbungkus tas plastik kepada Tasya.

"Selamat ulang tahun ya, Tasya."

"Makasih. Duhhhh... Jadi senang nih, pagi-pagi dah nerima kado."

"Jangan marah ya, aku masih belum bisa memberikan yang mahal. Bagiku, ini adalah kado terbaik yang bisa aku berikan, karena kamu sudah baik sama aku dan keluargaku."

"Waaahhhh... jadi pengen tahu, buka yaaa...?" Kata Tasya.

Rico cuma mengangguk. Tanpa melihat anggukan Rico, Tasya segera membuka bungkus kado berbentuk kubus pemberian Rico.

Sewaktu bungkus kado dan kotak tempat kado telah berhasil dibuka, terlihat wajah Tasya sedikit terkesima, karena kado ulang tahun pemberian Rico adalah sebuah ALKITAB.

"Mungkin kamu kaget melihat kado yang aku berikan. Mohon jangan berpikir macam-macam tentang pemberianku ini. Buat aku, itu adalah kado yang terbaik. Kamu tahu, aku tak sanggup untuk membeli barang mewah atau benda yang mahal harganya untuk aku jadikan kado buak kamu, Tasya. Kalau dinilai dengan uang, mungkin tidak seberapa. Tapi, kalau kita mengetahui dan memahami dengan baik isinya, nilainya jauh lebih tinggi, bahkan apabila semua uang yang ada di dunia ini, dikumpulkan."

Rico terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan perkataannya.

"Kamu gak marah kan, aku memberikan kamu kado, ALKITAB?"

Tasya tersenyum.

"Thanks, Rico. Aku nggak marah kok. Ini adalah kado termahal yang pernah aku terima saat merayakan ulang tahun. Terima kasih, sobat."


- - - - -

"Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat."

(Yesaya 55 : 2)


- - - - -


GBU Everybody.


.SARLEN JULFREE MANURUNG

Friday, 29 January 2010

Aksi Demonstrasi, Bukan Aksi Menebar Benci

Kemarin (28/01/10), sebuah aksi demonstrasi besar di depan Istana Merdeka. Pelaksananya, ribuan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasi demokrasi, sehubungan dengan 100 hari masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu.

Dalam aksi demonstrasi tersebut, mereka ingin menggugah pernyataan pemerintah yang telah berulang kali menyatakan, hampir semua dari 15 program kerja prioritas yang telah dicanangkan Presiden SBY pada tanggal 5 November 2009 lalu, telah berhasil dilakukan.

Mahasiswa menilai, keberhasilan yang dimaksudkan pemerintah tersebut, belum sampai pada tahap finalisasi hasil kerja, yang manfaat dan efektifitas pelaksanaannya, baru sebatas catatan laporan kerja, karena belum menghadirkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat dan perbaikan kemampuan ekonomi (daya beli) masyarakat.

Eforia yang telah dipublikasikan, nampaknya hanya ingin membangun imajinasi positif dalam benak pikiran masyarakat atas kepemimpinan Presiden SBY.

Padahal hingga kini, pencapaian besar yang digembar-gemborkan sebagai sebuah keberhasilan itu, belum dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat hasil kerjanya.

Sebuah program kerja yang diadakan untuk kepentingan / kemajuan masyarakat, selayaknya mempunyai periodisasi waktu tidak sebentar dalam pemberlakuannya, mengingat luasnya wilayah negara kita, dan perlu dilakukannya tindakan sosialisasi untuk memperkenalkannya kepada masyarakat.

Akan tetapi tindakan sosialisasi tidak dilakukan dengan maksimal. Hal ini diakui pula oleh salah seorang menteri yang menjadi narasumber dalam acara dialog di stasiun televisi swasta, semalam.

Menteri tersebut menyatakan, upaya sosialisasi terbentur oleh maraknya pemberitaan kasus pembunuhan Nazarudin Zulkarnaen yang menempatkan mantan Ketua KPK, Antashari Azhar sebagai terdakwa, dan pemberitaan tentang sidang-sidang Pansus Hak Angket DPR RI atas kasus Bank Century.

Tentu saja, ini adalah sebuah kelalaian karena memaparkan isi dari 15 program kerja prioritas dan program-program kerja pemerintah lainnya kepada masyarakat, merupakan kewajiban pemerintah. Masyarakat berhak untuk mengetahuinya.

Oleh sebab itu, perlu dipertanyakan apakah dasar dari penetapan tingkat keberhasilan pelaksanaan program kerja prioritas yang telah dipublikasikan pemerintah pada pertengahan bulan Januari 2010 ini.

Nampaknya, tujuan mempublikasikan "kesuksesan" sebelum genap 100 hari masa kerja tersebut, selain untuk menarik perhatian dan rasa simpatik masyarakat, juga untuk mengalihkan perhatian dari maraknya pemberitaan soal kasus Bank Century yang sedang dicermati Panitia Khusus Hak Angket DPR RI.

Dalam khasanah kehidupan berdemokrasi, aksi demonstrasi yang akan digelar mahasiswa besok, sebaiknya kita terjemahkan sebagai tindakan mengingatkan pemerintahan Presiden SBY untuk tidak membangun opini publik dengan menghadirkan upaya-upaya terukur yang sesungguhnya hanya ingin memberi kesan baik semata.

Saat ini, tingkat pemahaman masyarakat atas etos kerja para politisi kita, sudah semakin baik. Penilaian masyarakat dapat langsung di diungkapkan apabila memang tidak sesuai kenyataan.

Adanya pola pemikiran yang hanya ingin memberikan kesan baik, dapat langsung diuji tingkat kebenarannya karena sebuah skenario besar, pasti memiliki titik kelemahan.

Contohnya, bisa di lihat dari pengungkapan skandal yang melibatkan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, yang tidak bisa menahan "hasrat laki-lakinya" pada saat bertemu dengan pegawai magang di kantor Kepresidenan White House, Monica Lewinsky.

Berbagai bantahan yang disampaikan oleh staff White House dan dari Bill Clinton sendiri, pada akhirnya tak bisa lagi ditutup-tutupi karena adanya fakta (setelah dilakukan investigasi) serta sejumlah kesaksian.

Pengumuman tentang keberhasilan pelaksanaan 15 program kerja prioritas dari Kabinet Indonesia Bersatu tersebut, memang bukan skandal. Oleh sebab itu, proses investigasi tidak dibutuhkan, selama pemerintah kita masih mempunyai hati nurani serta mau berkata jujur.

Tahu atau tidak tahu apa saja isi dari 15 program kerja prioritas Kabinet Indonesia Bersatu, namun seluruh bangsa Indonesia sangat menginginkan pemerintah yang dipilihnya melalui kegiatan pemilu, bisa menunjukkan hasil kerja nyata yang bisa dirasakan seluruh masyarakat.

Pemerintah memang terlihat kurang peka terhadap kebutuhan masyarakat untuk bisa melihat serta mendapatkan akses dengan mudah untuk mengetahui apa saja program-program kerja pemerintah yang sedang dan akan dilaksanakan, karena pemerintah sendiri tidak mencoba aktif mempublikasikan hal-hal penting yang sudah serta akan dijalani.

Wajar saja kiranya kalau beragam aspirasi yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, hanya berisikan kekecewaan dan himbauan moril supaya pemerintah lebih aktif bekerja, yang pelaksanaannya dapat langsung dirasakan masyarakat.

Seluruh elemen pemerintah seharusnya sadar serta selalu mengingat, keberadaan mereka di kursi pemerintahan saat ini, bukan hanya karena kemampuan dan kepintaran mereka semata, namun lebih dari pada itu, karena adanya sejumlah besar suara dukungan masyarakat yang memilih mereka dalam pemilu.

Apabila ingin meminjam kata-kata yang sering kali dinyatakan oleh anggota Fraksi-Partai Demokrat DPR RI, Ruhut Poltak Sitompul, maka pemerintah seharusnya mengingat kalau "suara rakyat itu adalah suara tuhan" yang sepatutnya didengarkan dan mendapat perhatian penuh dari pemerintah.

Oleh sebab itu, tidak layak kiranya kalau mereka menutup diri, memberi kesan menjaga jarak dengan membuat pernyataan-pernyataan yang seakan-akan ingin menyatakan kalau mereka merasa "alergi" dengan suara-suara yang mengkritisi gaya serta cara mereka bekerja sebagai seorang pemimpin.

Masyarakat butuh hasil dan karya nyata dari segenap program kerja yang telah dicanangkan pemerintah, yang pelaksanaan serta manfaatnya, bisa segera membawa arus perubahan besar bagi kemajuan hidup banyak komponen masyarakat, bukan sekedar catatan laporan keberhasilan diatas kertas.

Harga-harga berbagai barang kebutuhan pokok masih tinggi. Padahal, kemampuan daya beli masyarakat masih belum berubah semenjak program-program kerja itu telah dicanangkan pemerintah, bahkan sejak pelantikan pasangan Presiden-Wakil Presiden dilakukan.

Demikian pula dengan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan penduduk. Masih banyak hal yang perlu diurus dan diperbaiki dari kualitas hidup masyarakat kita.

Oleh sebab itu, aksi demonstrasi hari ini diadakan, yaitu untuk mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi rakyat yang dipimpinnya. Rakyat menegur pemimpinnya agar mereka tidak lalai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Jadi, pemerintah tidak perlu khawatir dan menghadirkan pola pemikiran negatif atas aksi demonstrasi mahasiswa yang diadakan besar-besaran hari ini.

Berbagai program kerja yang dihadirkan pemerintah, selayaknya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Pemerintah jangan terlena oleh kekuasaan, sebab kekuasaan yang ada di tangan mereka, adalah amanah agar mereka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Saat kita memilih demokrasi, rakyat menginginkan pemimpin yang tidak hanya mendengar, tetapi juga mewujudkan itu dalam realitas. Tipe pemimpin seperti inilah yang diperlukan sekarang."
- Anies Baswedan -



.SARLEN JULFREE MANURUNG

Mengembangkan Diri untuk Meraih Keberhasilan Hidup

"Jangan pernah memandang tempat dan pekerjaan apa yang sedang kita kerjakan, selama semuanya itu kita lakukan dengan tidak melanggar hukum serta penghasilan yang didapat, diperoleh dari hasil keringat kita sendiri."

Begitulah kira-kira kesimpulan dari artikel yang dimuat di halaman pertama Harian Surat Kabar KOMPAS pada tanggal 19 Januari 2010, yang mengupas tentang kehidupan dari para pemulung ban bekas yang ada di daerah Bongkaran, Tanah Abang.

Semua orang pasti ingin meraih keberhasilan di setiap langkah kehidupan yang dijalani. Adanya keberhasilan akan membawa kebahagiaan dan kebanggaan diri.

Pada sisi yang lain, tidak sedikit pula orang yang mengeluh, karena hingga kini perjuangan mereka belum membuat mereka hidup sejahtera, sehingga sedikit sekali cerita kesuksesan yang bisa membuat diri mereka bangga atas segenap hasil yang telah dicapainya.

Bagi mereka, memiliki penghasilan yang membuat mereka bisa mencukupi kebutuhan hidup, baru sebatas mimpi semata.

Nominal rupiah yang diterima setiap bulan sebagai penghasilan, adalah buah dari usaha. Semakin besar nilainya, merupakan buah yang sepadan sebagai sebuah penghargaan atas ketekunan serta eksistensi kerja yang telah dicapai.

Tentu saja, semakin besar nominal penghasilan yang diperoleh, merupakan tanda pengakuan orang lain atas dedikasi yang ditunjukkan selama ini.

Memang, tidak semua orang yang bisa meraih penghasilan besar untuk setiap usaha yang dilakukannya. Hal ini disebabkan karena adanya pengelompokkan bidang pekerjaan dan adanya komponen tanggung jawab yang menimbulkan adanya perbedaan dalam penghitungan terhadap upah yang akan diterima setiap bulannya.

Sejumlah keterbatasan serta kendala, baik yang berasal dari dalam diri, maupun kendala yang muncul oleh karena situasi dan kondisi faktual yang sulit ditolak, dapat menjadi penyebab seseorang hanya bisa pasrah memiliki penghasilan yang pas-pasan atau bahkan kurang memadai.

Haruskah pasrah dengan keadaan? Tentu saja tidak, sebaiknya jangan.

Pada dasarnya, hasil terbaik dari sebuah usaha akan sulit diperoleh apabila hambatan yang sekiranya bisa membuat seseorang tidak dapat bangkit dari kesusahan atau kesulitan hidup, tidak segera disikapi. Dasar pemikirannya, hidup tak akan berkembang seperti yang diinginkan apabila tidak mencoba untuk menghadirkan perubahan gaya dan sikap hidup.

Jangan pernah berharap ada perubahan kondisi kemampuan ekonomi apabila memelihara sikap malas didalam diri.

Seorang pemalas adalah pribadi yang lambat menyadari kalau kehidupan harus disikapi dengan bekerja, mencurahkan segenap kemampuan diri untuk mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan besarnya biaya hidup sehingga dapat hidup dengan layak.

Bagaimana hidup ini mau berkembang dan mengalami perbaikan kalau kemalasan dibiarkan menjadi bagian dari sikap hidup? Perang yang paling sulit itu adalah memerangi hal-hal negatif yang ada didalam diri sendiri.

Ingat! Perbaikan kualitas hidup dan kemampuan ekonomi itu, adalah pilihan.

Pada dasarnya, setiap orang dapat memperbaiki kondisi kemampuan ekonominya. Adanya hambatan dari dalam diri dipecahkan dengan menghadirkan kemauan dan hasarat untuk tidak terlalu lama terjebak dalam kekurangan dan kelemahan diri.

Langkah perubahan tingkat kesejahteraan hidup seakan sulit digapai dan akan selalu menghadirkan dilema, apabila seseorang tidak menghadirkan keinginan untuk mengangkat harkat dan martabat hidup dengan segenap kemampuan serta ketrampilan yang dimilikinya.

Oleh sebab itu, arus perubahan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan merubah gaya berpikir serta sikap diri. Buka cakrawala berpikir lebih luas lagi. Yakinkan diri, bahwa segala sesuatu yang sekiranya bisa memperbaharui kualitas hidup, layak untuk dilakukan.

Jangan batasi diri dengan pemikiran-pemikiran yang membuat kita hanya terpaku pada apa yang ada, namun proyeksikanlah diri untuk menatap masa depan. Buatlah skema pengembangan diri yang dapat membuat kita tidak mudah menyerah dan pasrah oleh keadaan.

Konsep selanjutnya adalah : mengembangkan / meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri, terutama untuk melengkapi segenap kekurangan atau kelemahan diri.

Dunia kerja sangat identik dengan persaingan. Mempersiapkan langkah-langkah untuk terus bertumbuh, mengembangkan / meningkatkan kapasitas diri adalah sebuah pilihan yang tak mungkin dihindari apabila ingin tetap berada pada kancah persaingan sehat di dunia kerja.

Eksplorasi segenap kemampuan yang ada saja, tidaklah cukup. Dalam periode waktu tertentu, harus pula diimbangi dengan adanya upaya-upaya terukur untuk memperkaya diri dengan ilmu dan ketrampilan baru agar wawasan dapat terus bertambah.

Beberapa orang yang berpikiran kritis mengatakan, "Bagaimana caranya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan, kalau untuk mendapatkannya, kita harus mengeluarkan sejumlah besar uang?"

Pertanyaan itu memang mengandung kebenaran. Akan tetapi, Tuhan telah menentukan manusia untuk memiliki akal pikiran yang bisa digunakan sebagai alat negosiasi atau menghadirkan inspirasi dalam mendapatkan satu atau sejumlah pengetahuan / wawasan baru. Kenapa kita tidak menggunakannya?

Cukup banyak orang-orang sukses di dunia ini yang berhasil karena mereka mau terus-menerus mengasah kemampuan dan berusaha untuk memperdalam wawasan, dengan memanfaatkan daya pikir serta menginspirasikan hal-hal yang mungkin kita kerjakan (berpikir kreatif) untuk kita selesaikan. Dalam hal ini, jangan pernah setengah-setengah untuk mengerjakan sesuatu.

Bill Gates (pendiri Microsoft), Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Harland Sanders (pendiri KFC), Henry Ford (pendiri perusahaan automotif Ford), dan Ir. Ciputra (pendiri kelompok usaha konglomerasi CIPUTRA GROUP) adalah contoh pribadi-pribadi orang yang memulai langkah kemajuan hidup dengan kerja keras serta kemauan diri untuk terus berkembang.

Mereka adalah orang-orang sukses dan diakui keberhasilannya oleh masyarakat dunia serta masyarakat Indonesia. Mereka tidak berasal dari keluarga kaya, namun mereka tetap bisa maju dan menjadi orang terpandang oleh karena membangun kemauan yang kuat dan terus berusaha.

Jangan biarkan keinginan untuk hidup maju mengalami hambatan hanya karena kita sudah "nelangsa" terlebih dahulu karena terbentur oleh biaya. Gunakan akal dan kedekatan pribadi kita dengan banyak orang untuk bisa membantu diri kita mendapatkan tambahan pengetahuan dan perluasan wawasan.

Apabila kita melakukannya (aktif memperkaya pengetahuan dan wawasan diri), itu sama artinya diri ini siap untuk menghadapi tantangan dan dapat bekerja secara dinamis.

Tahap selanjutnya, tanamkan dalam diri sendiri, bahwa diri ini bisa mencapai tangga kesuksesan dengan bekerja keras dan mengembangkan segenap potensi diri yang dapat membuat diri kita untuk bersaing dengan lainnya.

Dengan memperkokoh keyakinan diri, sama artinya kita mulai berusaha untuk membuka segenap pintu hambatan, yang telah mengekang kita dengan keterbatasan inspirasi untuk terus bergerak maju.

Penekanan selanjutnya, kendalikan diri dengan dekat kepada Tuhan. Adanya pengendalian diri yang didasari oleh prinsip "takut akan Tuhan" akan mendorong kita untuk selalu ingat akan kebaikkan Tuhan (adanya sikap mengucap syukur selalu), dan mengingat akan perintah-perintahNya, terutama untuk menjauhi perilaku kotor dalam bekerja.

Tuhan melalui FirmanNya dalam Yosua 1 : 7 menyatakan tentang prinsip-prinsip dasar dalam menjalani usaha dan dalam memulai suatu pekerjaan :
"Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati dengan seluruh hukum yang telah diperntahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa, janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi.

Apabila kita terus menumbuhkan rasa kecintaan kita pada Tuhan, kita akan dapat meraih banyak hal, termasuk diantaranya kesuksesan dan keberhasilan hidup, karena kecintaan kita padaNya itu, akan berbuah berkat yang Tuhan berikan dengan berlimpah-limpah kepada kita.

Setiap orang pasti dapat meraih keberhasilan hidup, dengan tidak membatasi diri dan alam pikiran. Pada satu sisi, memang ada kendala. Menyadari adanya kelemahan diri, sebaiknya menjadi langkah awal untuk menggali dan mengembangkan potensi diri yang selama ini tidak terasah dengan baik.

Jangan cepat puas dengan kemampuan individual yang kita miliki. Buka terus wawasan berpikir dan jangan pernah berhenti untuk terus berlatih, mengasah kemampuan diri.

Cari dan update terus pengetahuan baru, yang kelak bermanfaat bagi kemajuan hidup kita. Ketika ilmu pengetahuan terus berkembang, apakah kita hanya diam saja, berpuas diri dengan pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki? Sebaiknya, jangan pernah berpikir demikian.

Hal-hal penting lainnya, yang dapat mendorong kita pada keberhasilan hidup : meyakini adanya campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita, dengan menjaga sikap percaya kepada Tuhan, sebab Tuhan yang bisa kasih kita jalan untuk berhasil dan meraih kesuksesan.

Tetap jaga alur pikiran kita untuk terus berkembang, tidak menyerah oleh keadaan tapi kalahkan keadaan dengan berusaha / bekerja keras dengan tetap menjaga prinsip-prinsip hidup benar serta bertindak dalam kebaikan hati dan pikiran, tidak hanya kepada diri kita sendiri, tetapi juga kepada orang-orang di sekitar kita.

Orang lain bisa meraih keberhasilan atau kesuksesan hidup, kenapa kita tidak bisa?

Kiranya tulisan ini membawa banyak manfaat dan bisa memotivasi diri untuk terus mengembangkan wawasan berpikir kita, agar dapat meraih keberhasilan hidup, apapun pekerjaan kita.

Tuhan yang teramat baik, memberkati kita semua.



.Sarlen Julfree Manurung

Be A Good Boss

Beberapa waktu yang lalu, status facebook dan tulisan dalam blog pribadi milik sejumlah orang teman, dipenuhi dengan curahan hati yang bertutur tentang sikap menyebalkan atasan mereka di kantor.

Apabila dibandingkan dengan pernyataan tentang atasan di kantor yang sikapnya menyenangkan serta baik pada karyawannya, maka catatan status atau cerita yang diungkapkan di blog, cenderung lebih di dominasi oleh curahan hati tentang adanya atasan yang menyebalkan dan suka bersikap arogan.

Perilaku dan hal-hal yang buruk serta tidak menyenangkan, memang lebih mudah diingat dan dijadikan bahan pembicaraan, termasuk didalamnya : sikap atasan di kantor.

Jadi teringat dengan ucapan para pemimpin di Indonesia pada saat diri mereka akan diangkat atau akan mundur sebagai seorang pejabat negara. Pada saat diwawancara atau berpidato, mereka kerap kali mengucapkan kata-kata : "Mendapatkan tugas sebagai pemimpin itu, adalah amanah."

Kalimat pernyataan para pemimpin kita tersebut menarik untuk disimak, mengingat menjalani amanah sebagai seorang pemimpin memang dibatasi oleh waktu (hanya temporer, bukan untuk selamanya).

Dalam jangka waktu tertentu, mereka dibebani oleh tugas dan juga tanggung jawab yang tidak mudah, yaitu menghadirkan kemajuan atau perkembangan kearah yang lebih baik atas organisasi / komunitas / instansi yang dipimpinnya.

Apabila bicara keterbatasan waktu dan adanya kemajuan yang harus dicapai, maka seorang atasan di kantor harus bisa menciptakan keadaan yang mendorong karyawan yang dipimpinnya, dapat produktif serta bisa mengaktualisasikan adanya kemajuan dengan segenap tenaga dan kemampuan mereka, sehingga tercapai target-target pencapaian kerja seperti yang telah ditentukan sebelumnya.

Cerita tentang atasan yang menyebalkan, mungkin ada di setiap kantor atau kegiatan usaha. Tanpa adanya atasan yang memiliki sikap menyebalkan atau arogan, suasana kerja dan kehidupan masyarakat kantor, akan terlihat datar-datar saja.

Akan tetapi, bukan itu keadaan yang ingin dirasakan oleh para karyawan. Pada dasarnya, karyawan sangat mendambakan adanya seorang atasan yang bisa memimpin mereka dengan penuh wibawa, namun tetap dengan mengedepankan sikap yang ramah dan komunikatif.

Membangun image "atasan yang menyebalkan" atau "atasan yang arogan" di antara karyawan yang dipimpinnya, justru dapat menurunkan kinerja dan kualitas kerja dari karyawan yang dipimpinnya, sebab kinerja seorang karyawan, juga tergantung pada sikap yang ditunjukkan oleh atasannya.

Pemimpin yang baik seharusnya membangun komunikasi yang baik dengan para karyawannya. Dalam hal ini, sebaiknya tidak membuat jurang komunikasi dengan para karyawannya, akan tetapi dapat memberikan waktu kepada karyawannya. Keterbukaan sikap seorang pimpinan, akan menghadirkan penerimaan yang baik dari para karyawan atas segenap arahan dan keputusan yang dibuat atasannya.

Tentu saja keadaan tersebut secara langsung akan mempengaruhi pula suasana kerja para karyawan, yang mengharapkan adanya kenyamanan suasana, sehingga dapat mendorong adanya peningkatan produktivitas serta kualitas kerja dari para karyawan.

Seorang atasan sebaiknya menempatkan karyawan sebagai mitra kerja, bagian dari tim yang akan membawa keberhasilan usaha, sebab, segenap proyeksi usaha seorang atasan akan sulit tercapai tanpa dukungan para karyawan.

Bukankah tanpa kehadiran karyawan, seorang atasan tidak dapat menjalankan segenap fungsi yang perlu dilakukan? Membangun kepercayaan karyawan itu penting dan sebaiknya diterapkan sejak atasan mendapat amanat untuk menjadi pemimpin di perusahaan.

Proses pembinaan dan pengawasan kinerja karyawan juga dapat lebih mudah apabila seorang atasan dapat bersikap terbuka serta mengayomi karyawannya.

Setiap arahan yang diberikan atasannya, akan dapat diterima, dicerna, dan diterjemahkan dengan baik, karena para karyawan akan menganggap hal itu sebagai sikap seorang pemimpin yang membimbing anak buahnya agar dapat lebih maju.

Sikap terbuka dan bersahabat pada karyawan juga dapat ditunjukkan dengan memberikan kesempatan kepada para karyawan, khususnya karyawan yang telah lama mengabdi, untuk meniti jenjang karir, sebagai tanda apresiasi dan dukungan untuk kemajuan para karyawan. Tindakan ini merupakan salah satu kebijakan yang menunjukkan kalau seorang atasan memikirkan nasib karyawan yang dipimpinnya.

Oleh sebab itu, adanya respon yang bersahabat kepada karyawan, sesungguhnya adalah sebuah "pilihan" yang harus diambil oleh seorang atasan. Image " atasan yang menyebalkan" atau "atasan yang arogan" diantara karyawan yang dipimpinnya, sama artinya membangun tembok masalah, karena tugas yang diberikan atasan, dapat diterjemahkan berbeda oleh karyawan.

Seorang atasan memang memiliki kekuasaan. Namun itu bukan berarti kekuasaan yang dimilikinya dipakai untuk menghadirkan tekanan psikologis kepada para karyawan.

Peraturan perusahaan memang harus ditegakkan apabila ada karyawan yang berbuat salah. Akan tetapi penggunaannya, harus sesuai dengan prinsip-prinsip penerapan yang benar dan sesuai dengan tingkat kesalahan karyawan.

Kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan, adalah untuk meraih keuntungan. Oleh sebab itu, posisikan para karyawan sebagai komponen yang akan mewujudkan keberhasilan usaha, bukan diperlakukan sebagai "sapi perah" hanya karena ingin mengejar banyak keuntungan.

Memang tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Namun jalan sebagai seorang pemimpin akan semakin berat apabila tetap menempatkan sikap yang menyebalkan (layaknya arogansi sikap) selama masa kepemimpinannya.

Adanya beban dan tanggung jawab untuk memenuhi target pencapaian, sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk dapat menekan karyawan, kecuali tingkat produktifitas karyawan memang benar-benar menurun jauh. Dalam kondisi ini, harus ada pendekatan dan pembinaan sehingga dapat diketahui apa sebenarnya permasalahan yang sedang dihadapi karyawannya.

Lebih baik menghadirkan pendekatan dan pembinaan dibandingkan ancaman berupa Surat Peringatan maupun pemecatan. Bicarakan dari hati ke hati, sebisa mungkin beri jalan keluar bukan langsung memberikan hukuman.

Segala sesuatunya harus memiliki dasar, termasuk kebijakan untuk menegur karyawan yang mengalami penurunan kinerja.

Bisa menjadi atasan adalah anugerah karena tidak semua orang bisa menjadi atasan. Thomas Carlyle (04 Desember 1795 – 05 Februari 1881), sejarawan asal Skotlandia di era Victoria, mengatakan : "Sejarah manusia sebetulnya hanya terdiri dari kumpulan biografi (para pemimpin), sebab jutaan nasib orang ada ditangannya."

Ketika jabatan adalah sebuah anugerah, apakah harus dikotori dengan sikap-sikap yang bisa memancing aksi protes dan rasa tidak senang dari para karyawan? Bukankah lebih baik menjadi seseorang yang menyenangkan dibandingkan menjadi seseorang yang dikenal menyebalkan?


Tuhan yang teramat baik, memberkati kita semua.


. SARLEN JULFREE MANURUNG


===

NOTE :
Baca juga tulisan yang berjudul : ANALISIS : BOSS BERKHARISMA DI INDONESIA.
http://cantik40s.blogspot.com/2010/01/analisis-boss-berkharisma-di-indonesia.html

===

Turut berduka cita atas wafatnya CEO PT. Astra International, Michael Ruslim, pada hari Rabu, 20 Januari 2010 karena sakit. Michael Ruslim adalah CEO terbaik di Indonesia yang terkenal ramah, sangat mengayomi karyawan-karyawannya, dan sangat mencintai Indonesia.

Monday, 4 January 2010

Jangan Pernah Jadi Batu Sandungan Bagi Orang Lain, Termasuk Pada Teman atau Sahabat

Curhat kepada seseorang yang telah disebut sebagai teman atau sahabat, adalah sesuatu hal yang biasa dalam kehidupan pergaulan.

Apalagi sudah cukup banyak media elektronik berteknologi canggih yang dapat dipakai untuk berkomunikasi (dengan telefon, melalui chatting, mengirim e-mail atau sms, dll.) kapan saja dan dimana saja, sehingga untuk melakukannya, tidak harus terlebih dahulu bertemu saat ini menumpahkan segenap rasa yang mengganjal di hati.

Ketika suasana hati sedang senang dan berbunga-bunga, atau saat hati sedang gundah gelisah, memilih untuk berbagi cerita kepada teman atau sahabat merupakan pilihan yang sulit untuk dilewatkan, terutama bagi mereka yang memiliki teman dekat atau sahabat karib dalam lingkungan pergaulannya.

Pada dasarnya, seseorang akan disebut teman atau sahabat yang baik, apabila ia dapat memberikan saran, motivasi, atau informasi yang membangun dan bermanfaat bagi kemajuan individual temannya, bisa memberikan jalan keluar atas masalah yang dinyatakan temannya kepadanya, serta bisa membuka cakrawala berpikir temannya dalam memandang kehidupan.

Dalam hal ini, seorang teman atau sahabat yang baik, tidak akan membiarkan orang-orang terdekat atau yang dikenalnya, tidak mengalami proses pembaharuan hidup, atau tidak meraih kebahagian hidup.

Hidup sebagai seorang teman atau sahabat itu memang memiliki ikatan, yaitu dapat berbagi serta saling mendukung, tidak hanya di saat hati dan diri ini sedang berbahagia, akan tetapi juga saat ada beban pikiran yang melingkupi diri.

Itulah fungsi dan arti hidup yang sesungguhnya, apabila kita bertindak sebagai seorang teman atau sebagai seorang sahabat.

Namun, sifat yang tadinya dianggap biasa tersebut, dapat berubah 180 derajat menjadi luar biasa, apabila seseorang yang memiliki teman atau sahabat sebagai ajang menyampaikan curahan hati, justru kemudian mendapati dirinya menemui alur kehidupan yang penuh dengan dilema, bahkan memiliki masalah baru, setelah mendengarkan atau mengikuti saran, nasehat, masukan, ataupun ajakan dari orang lain yang telah disebutnya sebagai seorang teman atau sahabat.

Dipilih sebagai tempat berbagi keluh kesah, merupakan sebentuk penghargaan dari orang yang curhat. Apapun isi curhat yang disampaikannya, adalah sesuatu hal yang bersifat personal dan cenderung bermakna rahasia, tidak untuk dikemukakan pada banyak orang.

Memang sering kali, tidak ada pemberian imbalan yang pantas ketika seorang teman atau sahabat bertindak sebagai seorang pendengar yang baik, menyimak curhat yang dinyatakan padanya (dan ada baiknya, saat menjadi teman curhat, kita tidak menuntut atau berharap mendapat imbalan, setidaknya, dalam waktu dekat).

Akan tetapi, pasti ada nilai yang tak mungkin terlepas karena akan selalu diingat dan melekat dalam memori benak pikiran orang yang curhat, pada saat seseorang bertindak sebagai pendengar yang baik, terlebih lagi, dapat memberikan saran atau masukan yang bisa memberikan jalan keluar atas hal-hal yang membebani hati dan pikiran orang yang curhat.

Nilai itu adalah : disebut sebagai teman atau sahabat yang baik dan menyenangkan.

Kita harus ingat : membuat orang lain tersandung masalah, membuat orang lain berbuat salah, atau mendorong orang lain melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kata hati, merupakan sebuah kejahatan. Itu sama artinya kita telah menyesatkan atau menjerumuskan orang lain dengan meletakkan batu sandungan didekat / dibawah kakinya hingga orang lain itu terjatuh.

Membuat orang lain merasakan kepahitan itu...dosa.

Besar atau kecil permasalahan yang tercipta, membuat orang lain memiliki beban di hati, merupakan sebuah tindakan yang tidak menyenangkan. Alasannya sederhana saja, karena telah membuat orang lain mempunyai masalah.

Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang ingin memiliki beban masalah. Kalaupun ada masalah, ingin rasanya masalah yang mengemuka segera terselesaikan. Jadi, kenapa harus membuat orang lain memiliki masalah?

Esensi dari kenapa seseorang itu butuh melakukan curhat, selain untuk berbagi kebahagiaan, pada sisi yang lain adalah untuk mengurangi beban yang dirasakan telah memberatkan langkah kaki untuk bisa menapaki hari-hari kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

Oleh sebab itu, jangalah kita : menyesatkan orang lain, membuat orang lain terpuruk, atau membuat orang lain kehilangan sebagian KASIH yang ada di hatinya, dengan memberikan pandangan-pandangan atau saran yang membuat orang lain "kelak" mendapatkan masalah, atau kelak menangis, meratapi kekeliruan karena telah memilih untuk berbuat atau mengambil sikap yang salah.

Mendengarkan curhat yang sedih / menyakitkan hati secara berulang-ulang (karena nampaknya tidak ada perubahan keadaan), mungkin akan membuat kita emoh, jengah, jenuh, atau bahkan kesal. Padahal kondisi itu terjadi karena orang yang curhat itu merasa BELUM menemukan jalan keluar pemecahan masalah yang bisa membuat hati, pikirannya, dan dirinya nyaman kembali.

Curhat yang membuat kita emoh hingga timbul kekesalan, apabila tidak kita kendalikan, akan membuat kita menyampaikan pandangan-pandangan yang "sifatnya merusak" tanpa disadari (tahu tapi gak sadar telah disesatkan/dirugikan) oleh orang yang mendengarkan pandangan kita itu.

Apa yang akan menjadi jawaban kalau diminta membuat feedback atas pertanyaan berikut : bagaimana perasaan saya kalau hal itu terjadi pada diri saya? Menderitakah hati saya? JAWABNYA : Tentu saja.

Lalu, layakkah saya diperlakukan demikian? JAWABNYA : Tentu saja TIDAK.

Ada pepatah lama yang berkata : Berilah maka engkau diberi. Teman atau sahabat yang baik itu seperti bintang-bintang di langit. Kita tidak dapat selalu melihatnya, namun kita tahu bintang-bintang yang berkerlip cerlang itu, selalu ada (diambil dari e-mail di milist berjudul : Rantai Kebaikan, kiriman dari RuFina-Felisitas = ly_sidar@yahoo.com).

Ketika kita melihat teman kita berbahagia, janganlah kita menebar kecemburuan atau rasa sirik kita, agar kelak, ketika teman kita suatu saat nanti datang kepada kita untuk curhat sedih, kita tidak berusaha untuk membuatnya jatuh terpuruk oleh karena iri hati yang terpendam didalam hati kita.

Sikap yang seharusnya muncul ketika hal itu terjadi adalah SIKAP SIMPATIK, bukan membuatnya lebih menderita oleh karena kelak rasa bersalah setelah mendengar pandangan atau saran kita yang tidak sesuai dengan kata hatinya.

Arahkan rasa cemburu kita itu agar bisa bermakna positif, membawa damai serta sebongkah sukacita, turut merasakan kebahagiaan yang dirasakan teman kita, dan bukannya mengandung pikiran atau ego, sehingga kelak tidak timbul niat atau pikiran jahat dalam benak pikiran kita padanya.

Berniat dan berpikiran jahat saja sudah dosa, apalagi membuat atau mendorong orang lain berbuat kesalahan? Namanya jadi : SANGAT BERDOSA.

Kita akan dianggap lebih jahat dari orang yang benar-benar telah berbuat tindak kejahatan, karena kita menggunakan akal pikiran kita untuk membuat orang lain melakukan hal yang kurang benar, cenderung kearah : tidak sesuai kata hati.

Saat kita telah disebut sebagai teman atau sahabat oleh orang lain, jadilah pribadi manusia yang bisa membuat orang lain tampil lebih baik, dapat berbahagia dan lebih berbahagia lagi, serta lebih pintar dan bijaksana dalam menghadapi masalah dalam dinamika kehidupan yang penuh dengan aneka perasaan.

Jangan pernah berlaku sebaliknya. Itulah rules yang harus kita tanamkan dalam benak pikiran kita dalam menjalin pertemanan dan membina persahabatan.

Manusia mungkin tidak tahu. Tapi ingatlah, TUHAN tahu apa yang ada dalam pikiran dan hati kita, termasuk didalamnya : sikap iri, niat jahat, atau pemikiran yang tidak baik lainnya.

Please... Jangan pernah jadi batu sandungan kepada orang lain, apalagi kepada teman atau sahabat kamu sendiri. Itu sangat menyakitkan. Remember that.

GBU Everybody.


.Sarlen Julfree Manurung

Talking About SELINGKUH

Entah sudah berapa lama aku tidak menyaksikan beragam tayangan program acara yang disiarkan stasiun televisi swasta nasional, TPI.

Namun sebuah program acara yang ditayangkan TPI pada hari Minggu di bulan November (22/11/09), membuat aku tetap duduk di depan televisi hingga tayangan acara itu usai.

Nama acara itu : Angin Malam. Kalau tidak salah, itu singkatan dari : Asyiknya Ngobrol Ringan Tengah Malam. Acara itu dibawakan oleh Gregorius Bawengan sebagai host.

Pada dasarnya, konsep acaranya mirip dengan acara SOLUSI, yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta nasional SCTV setiap hari Selasa dinihari, dengan pembawa acara, Bapak Monty.

Sisi perbedaannya, acara Angin Malam menggunakan setting dalam ruangan studio, dimana ada sebuah panggung kecil tempat host membawakan acara, dan disekitar panggung itu terdapat sejumlah orang yang bertindak sebagai penonton untuk berinteraksi dengan sang host. Sedangkan pada acara SOLUSI, setting acara tidak selalu memakai ruangan didalam studio (terkadang memanfaatkan media luar ruangan), dan tidak disaksikan sejumlah orang sebagai penonton.

Aku tertarik untuk menyaksikan acara Angin Malam pada hari Minggu dinihari tersebut, karena episode malam itu mengangkat thema masalah Perselingkuhan, dengan mengambil contoh kasus berdasarkan kesaksian seorang isteri yang berselingkuh dengan seseorang yang dikenalnya.

Dalam kesaksiannya, isteri yang berselingkuh itu mengatakan bahwa ia melakukan perselingkuhan karena ia merasa tidak mendapatkan cukup perhatian dari suaminya. Syukurlah, perselingkuhan itu tidak berlanjut, oleh tindakannya itu dirinya tidak bercerai dengan suaminya, dan kini keluarganya sudah harmonis kembali.

Kalau memperhatikan kesaksian dari isteri yang mengaku telah berselingkuh tersebut, maka akan bisa kita temukan kenapa ia bisa bersikap mendua hati. Pertama, karena ia merasa tidak cukup mendapatkan perhatian dari suaminya, dan hal yang kedua, adalah karena ia membiarkan dirinya membuka sebuah komunikasi yang intim dengan seorang pria dewasa lain yang bukan suaminya.

Hampir semua orang yang melakukan tindak perselingkuhan, menggunakan alasan "tidak cukup" atas perhatian yang ditunjukkan/dinyatakan/diberikan oleh pasangannya. Mereka memang tidak mencari satu tingkat kesempurnaan tertentu, namun hanya sebatas rasa cukup berdasarkan penilaian pribadi atau apa yang mereka rasakan.

Padahal, sulit sekali rasanya untuk dapat mendefinisikan arti kata "cukup" dalam memberikan perhatian, karena setiap orang mempunyai batasan dan pemahaman yang berbeda-beda dan sewaktu-waktu bisa berubah-ubah, terutama bagi mereka yang baru saja atau belum terlalu lama terikat komitmen dalam hubungan cinta kasih dengan orang yang dikasihi.

Kerangka penyelesaian masalah terkait adanya rasa bahwa pasangan kita telah kurang memperhatikan keberadaan kita lagi adalah dengan memperbaiki pola komunikasi antara diri kita dengan pasangan. Mereka yang menjalin hubungan cinta kasih, harus bisa membangun konstruksi komunikasi yang baik apabila tidak ingin menghadapi banyak pertengkaran, atau menemui salah satu pihak telah berselingkuh.

Hanya dengan mengkomunikasikan segenap rasa yang ada di hati dengan pasangan kita, maka ia akan tahu kalau kita sedang membutuhkan adanya sebentuk perhatian darinya.

Sebentuk perhatian yang dirasakan berubah, dirasakan berkurang, atau bahkan dirasakan menghilang, memang dapat menimbulkan suatu artikulasi atau persepsi tertentu atas sikap yang ditunjukkan kekasih hati kita.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh jawaban mengapa seakan-akan telah terjadi perubahan bentuk perhatian dari kekasih hati kita, membuka komunikasi yang terbuka, jujur, dan apa adanya, perlu untuk segera dilakukan.

Nilai penting lain yang dapat diperoleh dengan memperbaiki pola komunikasi dengan kekasih hati, adalah dengan menghindari adanya hasrat untuk berbagi kasih dengan lawan jenis yang bukan pasangan kekasih hati kita. Dalam hal ini, tindakan itu sama artinya kita telah membuka satu kemungkinan untuk melakukan perselingkuhan.

Banyak kisah perselingkuhan berawal dari adanya pertemuan dan komunikasi yang intens dengan lawan jenis yang bukan pasangan kekasih hati. Ketika suasana hati sedang tidak menentu, awal pertemuan yang membawa kesan dengan orang lain, dapat berlanjut dengan janji-janji untuk bertemu kembali, sebagai ajang melepas kepenatan hati karena hubungan dengan kekasih hati, dirasakan sedang menemui hambatan.

Tidak sedikit orang yang menyadari, kalau semakin tinggi intensitas pertemuan, maka semakin besar pula kemungkinan tindak perselingkuhan dapat terjadi.

Adanya permasalahan dalam jalinan cinta kasih dengan kekasih hati, sebaiknya tidak mendorong kita untuk membuka ruang pintu hati bagi pihak lain.

Mungkin permasalahan yang ada merupakan suatu kondisi yang rumit untuk dipecahkan. Namun, kita harus tetap menghargai komitmen jalinan hubungan cinta kasih yang kita bina dengan kekasih hati kita hingga ada satu keputusan atau kesepakatan bersama antara diri kita dengan kekasih hati kita.

Pada dasarnya, perselingkuhan telah terjadi apabila kita mulai terpikat pada lawan jenis yang bukan kekasih hati kita, dan membiarkan adanya suatu hubungan yang tak kalah intim (terlihat mesra), yang ditingkahi dengan adanya sebentuk perhatian yang cukup spesial, seperti perhatian yang telah kita diberikan kepada kekasih hati kita.

Kondisi diatas, tidak memerlukan adanya salah satu pihak yang mengungkapkan perasaan hati sebagai sebuah keinginan untuk membangun hubungan cinta kasih diantara dua anak manusia yang ingin saling menyayangi. Ungkapan rasa sayang hanya dirasakan dalam hati saja.

Besar kemungkinan, benih-benih yang mengarah pada telah terjadinya tindak perselingkuhan semakin nyata apabila keintiman seseorang dengan lawan jenis yang bukan kekasih hatinya tersebut, terjadi tanpa sepengetahuan atau tanpa kehadiran kekasih hati di sisinya.

Pada saat kita telah memiliki kekasih hati, dalam berinteraksi dengan pihak lain (terutama lawan jenis), ada baiknya kita bisa membuat pembedaan-pembedaan dalam bersikap, dalam berkomunikasi dan dalam bahasa tubuh, untuk menghindari adanya salah sangka serta penafsiran atas rasa atau perasaan suka yang datangnya dari dalam hati.

Tindak perselingkuhan juga bisa terjadi apabila seseorang tidak dapat menahan diri atas adanya bakat "petualang" cinta dalam dirinya. Jiwa petualang hanya baik kalau dikaitkan dengan kecintaan manusia pada keindahan alam. Namun sebaiknya sikap petualang itu tidak dipakai untuk mencari kesenangan pribadi atas nama cinta.

Apabila tujuannya adalah untuk mencari kesejatian cinta, menerapkan prinsip petualang cinta dengan berselingkuh, bukanlah sebuah metode yang patut dikembangkan karena arti dan hakekat cinta sejati sulit diperoleh apabila harus didahului dengan membuat pilihan atau terpaksa untuk memilih.

Kita harus menempatkan cinta kasih sebagai sebuah anugerah, sebab alur cinta yang didasari oleh adanya penerimaan, adanya saling pengertian, adanya cita-cita untuk membangun kebersamaan kearah yang lebih baik, serta adanya sikap saling menghargai, saling dukung, dan saling mengingatkan, merupakan hakekat yang patut kita pegang dalam menjalin hubungan tali cinta kasih dengan kekasih hati kita.

INGATLAH : Kesetiaan sejati adalah kesetiaan yang mampu bertahan dan dipertahankan sekalipun di dalam pelaksanaannya banyak mengalami rintangan, tantangan, serta godaan. Kesetiaan harus diwujudkan dalam tindakan dan ketulusan menyatakan kasih dengan sepenuh hati, bukan sekadar teori belaka. "Sifat yang diinginkan pada diri seseorang ialah kesetiaannya." ( Amsal 19 : 22 )

Satu hal yang pasti, orang yang berselingkuh, hatinya tak akan pernah tenang.

Jadilah pribadi yang setia, hingga maut memisahkan, atau hingga ada keputusan bersama untuk tidak melanjutkan hubungan tali cinta kasih yang telah terbina beberapa waktu lamanya secara baik-baik.

Kiranya TUHAN yang teramat baik, memberikan kasih karuniaNya kepada kita dalam menjalani alur hidup yang dilandasi sikap setia, kepada pasangan kita.

TUHAN memberkati.


.Sarlen Julfree Manurung