Monday, 12 April 2010

Carlos Slim dan Gayus HP Tambunan

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin menjalani hari-hari kehidupan dengan serba kekurangan semenjak dilahirkan hingga pada akhir hayat.

Meskipun ada cukup banyak orang yang dapat survival dengan keterbatasan finansial karena minimnya penghasilan, namun di hati kecil mereka, pasti ada keinginan dan besar harapan, jalan kehidupan mereka dapat berubah suatu saat nanti.

Pada saat menjadi pembicara dalam acara Youth Engagement Summit (YES) di Kuala Lumpu, Malaysia pada tanggal 17 November 2009 lalu, Grand Master Catur asal Rusia Garry Kasparov mengatakan, "Setiap orang mempunyai kesempatan dan kapasitas yang sama untuk menjadi orang hebat."

Keberhasilan hidup memang tidak hanya sebatas mimpi karena pada hakekatnya keberhasilan hidup dapat diwujudkan/diusahakan. Apalagi ada banyak cara dan upaya yang bisa dilakukan setiap orang untuk mewujudkan keberhasilan hidup, bisa diperoleh dengan kerja keras, bisa pula diperoleh secara instan.


KEBERHASILAN HIDUP CARLOS SLIM

Dalam daftar orang terkaya dunia yang dilansir pada tanggal 11 Maret 2010 lalu, Majalah Forbes telah menempatkan Carlos Slim, konglomerat asal Meksiko, sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

Adapun kekayaan miliuner yang bisnis utamanya bergerak di bidang industri telekomunikasi tersebut, sebesar 59,5 milyar dollar AS (seorang jurnalis finansial asal Meksiko Eduardo Garcia menyebutkan, kekayaan Carlos Slim sebesar 67.8 milyar milyar dollar AS).

Kekayaan pria berusia 70 tahun ini, melampaui kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates (59, 2 milyar dollar AS), dan kekayaan investor kawakan, Warren Buffett (47 milyar dollar AS). Nilai kekayaan Carlos Slim naik 18,2 milyar dollar AS dibandingkan tahun lalu.

Carlos Slim HelĂș Aglamaz, demikian nama lengkapnya. Slim tergolong pengusaha bertangan dingin. Kejeliannya dalam melihat celah kesempatan, membuatnya mampu membesarkan berbagai perusahaan yang dimilikinya.

Perusahaan telekomunikasi yang dimilikinya, America Movil, telah menjadi operator telepon seluler terbesar di Amerika Latin, bahkan menjadi operator seluler nomor empat terbesar dunia, dengan 302 juta pelanggan.

Selain America Movil, Carlos Slim juga tercatat sebagai pemilik perusahaan telepon Telefonos de Mexico SAB (perusahaan telekomunikasi terbesar di Meksiko), dan Telmex Internacional SAB (perusahaan telekomunikasi yang menguasai jaringan telepon SLJJ di Brazil).

Carlos Slim juga memiliki perusahaan real estate, perusahaan pertambangan, dan saham di New York Times Co., Saks Inc., dan Bronco Drilling Co.

Harta kekayaan yang dimiliki Carlos Slim, bukan berasal dari warisan atau hasil hibah, akan tetapi diperoleh melalui kerja keras. Semenjak usia 10 tahun, Carlos Slim sudah menunjukkan bakat bisnisnya, yang menurun dari ayahnya.

Slim, anak ketiga dari Julian Slim Haddad Aglamaz, seorang penjaga toko imigran, yang kabur melarikan diri dari Lebanon pada tahun 1902 untuk menghindari kekerasan pemerintahan Kekaisaran Ottoman.

Penobatan Carlos Slim sebagai orang terkaya di dunia, tentu saja membuat bangga separuh masyarakat Meksiko, mengingat selama ini, posisi orang terkaya di dunia didominasi oleh warga Amerika Serikat atau Eropa. Meksiko sendiri termasuk negara berkembang, dimana hampir separuh penduduk negara ini hidup dalam garis kemiskinan.

Meskipun Carlos Slim banyak membantu upaya memerangi buta huruf dan perbaikan kondisi kesehatan di Amerika Latin, namun Slim tidak pernah memberikan sebagian hartanya untuk kegiatan amal, seperti yang dilakukan oleh Bill Gates dan Warren Buffett.

Kondisi inilah yang membuat Carlos Slim mendapatkan kritikan tajam dari sejumlah kalangan di Meksiko. Mereka menganggap Slim tidak memiliki kepedulian sosial pada masyarakat di negaranya sendiri.

Dalam menanggapi kritikan tajam tersebut, Slim menjawabnya dengan tenang karena dirinya merasa, segala kekayaan yang diraihnya itu, merupakan hasil kerja keras, ulet dalam bekerja, dan jeli dalam mengambil peluang yang ada di depan mata.


FENOMENA GAYUS HP TAMBUNAN

Harta kekayaan yang dimiliki Gayus Halomoan Partahanan Tambunan, pegawai di Direktorat Jenderal Pajak yang ditangkap karena menjalani peran sebagai makelar kasus, memang belum sebanyak harta kekayaan Carlos Slim.

Namun, apabila mengingat berapa lama waktu yang dibutuhkan Gayus Tambunan dalam mengumpulkan harta, kemampuan Gayus untuk mendapatkan semua bentuk kekayaan dengan menjadi makelar kasus, mengalahkan strategi dan segenap usaha Carlos Slim, orang terkaya di dunia.

Semenjak lulus dari STAN dan bekerja sebagai karyawan Direktorat Jenderal Pajak, lalu ditempatkan pada Direktorat Keberatan dan Banding, kehidupan anak dari H. Amir Syarifuddin Tambunan, pensiunan karyawan di sebuah perusahaan pelayaran, telah mengalami banyak perubahan. Terlihat jelas kalau Gayus Tambunan dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya itu.

Hal ini dapat dilihat dari seberapa cepat Gayus mengumpulkan harta kekayaan melalui praktek-praktek mafia hukum pada saat menangani perkara pajak sejumlah wajib pajak.

Tercatat, Gayus memiliki sebuah rumah mewah di komplek perumahan Gading Park View, Kelapa Gading, seharga 3 milyar rupiah. Selain itu, Gayus juga memiliki sebuah apartemen di Cempaka Mas.

Tidak hanya itu saja. Dalam menjalani aktifitasnya, Gayus Tambunan sering terlihat mengendarai mobil Ford Everest. Selain itu, ditengarai pula kalau Gayus memiliki mobil Mercedes Benz, Toyota Alphard, dan sebuah mobil Honda Jazz.

Jumlah dana yang tersimpan di rekening milik Gayus Tambunan yang ada sejumlah bank, mencapai angka milyaran rupiah. Selain rekening yang berisi dana 28 milyar, Gayus juga memiliki rekening dengan dana sebesar 1,9 milyar.

Salah satu rekening bank milik isteri Gayus, Milana Anggraeni, berdasarkan informasi yang dilansir oleh tempointeraktif.com, berisikan dana sebesar 3,6 milyar. Disebutkan pula kalau dana sebesar itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Hasil penelusuran PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) sendiri menunjukkan, dapat dipastikan kalau seluruh dana yang terdapat di sejumlah rekening bank milik Gayus dan isterinya, adalah dana suap dari sejumlah wajib pajak yang sedang dibantu proses bandingnya oleh Gayus.

Gayus Tambunan hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa memiliki barang-barang mewah serta uang dalam jumlah yang melimpah. Padahal gaji pokok dari Gayus Tambunan sebagai seorang pegawai negeri golongan III-A hanya 1,89 juta rupiah, dengan take home pay sebesar 12 juta rupiah saja.

Tentu saja, ini adalah sebuah fenomena yang menunjukkan, buruknya tingkat ketaatan aparat pemerintahan kita untuk menjalankan serta menegakkan segenap peraturan yang ada.


SAATNYA PEMERINTAH BERSIKAP TEGAS

Tindakan Gayus Tambunan dan sejumlah oknum aparat pemerintahan (baik tingkat staff maupun tingkat pimpinan) yang menjalankan peran sebagai makelar kasus, tentu saja mencerminkan perilaku abdi negara yang tidak sejalan dengan isi sumpah jabatan sewaktu dirinya diangkat sebagai seorang pegawai negeri.

Sikap dan tindakan Gayus Tambunan beserta oknum-oknum aparat pemerintah lainnya yang tidak mengemban amanat pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good goverment), telah mencoreng citra yang seharusnya mereka jaga di mata masyarakat.

Pada saat banyak anggota masyarakat merindukan adanya program-program pemerintah yang dapat mengangkat harkat serta derajat kehidupan mereka, Gayus Tambunan justru mengutamakan nafsu dan ambisinya untuk memperkaya dirinya sendiri.

Mungkin bisa dikatakan, mereka adalah pengkhianat negara, karena telah membuat banyak anggota masyarakat tidak dapat merasakan adanya hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan, yang menyentuh kehidupan mereka. Perilaku korup aparat pemerintahan, telah mendorong adanya jurang kesenjangan sosial, yang teramat berbahaya apabila tidak segera disikapi dan ditanggulangi.

Ketegasan Presiden, harus benar-benar ditunjukkan. Presiden selayaknya tidak bersikap setengah hati pada aparat pemerintah yang telah memperkaya dirinya dan kelompoknya dengan uang rakyat.

Hukum harus segera ditegakkan, sebab mereka telah secara langsung memperpanjang penderitaan rakyat yang seharusnya mereka ayomi. Sebaiknya pemerintah memperjelas sikapnya dan tidak lagi menerapkan tebang pilih atas kasus-kasus yang melibatkan aparat pemerintahan sebab di mata hukum, semua berada pada posisi yang sama.

Apabila ingin seperti Carlos Slim, jadilah pengusaha, bukan sebagai abdi masyarakat.



.Sarlen Julfree Manurung 

No comments:

Post a Comment