Monday, 24 May 2010

Perempuan, Bahagia, Cinta

Perempuan, Bahagia, Cinta  (Sebuah Gubahan)
By : Sarlen Julfree Manurung


Ketika dibilang dirinya cantik,
Dikiranya menggoda... dibilangnya gombal... dibilangnya manis di bibir saja...

Ketika dibilang jelek,
Dianggapnya menghina... dikatakannya kasar... dibilangnya gak romantis... pokoknya dikecam habis...

Kalau dibilang lemah,
Tak akan berhenti protes... pelan-pelan menunduk nangis... dibilang gak punya perasaan...

Waktu dikatakan perkasa,
Ngakunya emansipasi... ceritanya biar ditakuti... maksudnya biar gak digoda...

Maunya diperhatikan setiap waktu,
Kalau nggak, ngambek dehhh...

Inginnya dibilang yang paling cantik,
Kalau nggak, pinggang dicubit dengan muka cemberut...

Hukumnya : wajib nelpon, wajib kirim sms dan wajib jemput,
Kalau nggak, dicuekin abisss...
Kata hatinya : "Dia dah gak cinta lagi..."

Berharap selalu dibanggakan,
Tapi dirinya sendiri sulit ucapkan kata bangga dan bahagia... tentang kekasihnya...

Suka gak suka, pokoknya harus suka...

Perempuan dengan segenap pernak-pernik kehidupannya...
Ramah, gemulai, indah, mempesona, bikin resah...
Tak pernah ada kata cukup untuk dapat membahagiakannya
Padahal sebaliknya, perempuan tak mencoba untuk mencari tahu,
Seakan-akan tak pernah memikirkan,
Apakah sang pria bahagia dengan segenap sikapnya...???
Apakah sang pria bahagia hanya diminta membahagiakan...???
Apakah sang pria bahagia dengan aturan yang dibuatnya...???

Perempuan terkadang lupa,
Ceriwis itu, bukanlah nyanyian nina bobo
Marah-marah itu, bukanlah mimpi indah kala malam menjelang
Larang-melarang itu, bukanlah kesenangan saat di Dufan
Dan... Bentak-membentak itu, bukanlah ospek mahasiswa baru...

Cinta itu indah dirasa apabila aku dan kamu tidak saling membatasi
Sepertinya halnya mau menerima tapi tidak mau memberi

Cinta itu ruang kalbuku - kalbumu
Bukan hanya milikmu, hanya tentangmu, hanya mengarah padamu...

Cinta itu bukanlah argumentasi, tapi hati dalam reality

Cinta itu... terkadang seperti mimpi, tapi bukan ilusi...

Cinta itu... tidak nanti, tapi juga saat ini...

Cinta itu... bahagiaku adalah bahagiamu...

Yaaa... Cinta 'kan bahagiakanku - bahagiakanmu... kemarin, sekarang, esok...

Hadirkan cinta dari hati, agar sikapmu, tak membuat kasihmu resah...



Jakarta, May 4, 2009
(tepat setahun lalu diposting di Multiply.com : sarlen.multiply.com/journal/item/367)

No comments:

Post a Comment