Friday, 8 April 2011

Tak Ingin Hati Ini Terluka

TAK INGIN HATI INI TERLUKA

Oleh :  Sarlen Julfree Manurung

 

 

Hati ini terluka,

Sukma ini seakan berdarah-darah...

 

Semburat kepedihan mengalir sudah

Ada sebongkah gelisah menyesakkan dada

Ciptakan lebam hati, luruhkan raga dalam pasrah

Hingga sejenak tak mampu membasuh asa,

Dan mulut ini hanya bisa terkatup tanpa suara,

Tak mampu berkata-kata...

Tak siap merangkum ucapan dalam rasa...

 

Telinga ini melepuh memerah...

Kepala ini berputar berdentak, tak tentu arah

Saat raga ini hanya bisa mengaduh,

Saat diri ini tak lagi bisa bersandar pada pundaknya

Dirinya menjauh, entah kenapa...

 

Kepedihan yang menerjang,

Hembuskan aroma tajam laksana lada

Tak ingin diri ini menyangsi,

Namun tak ingin pula dihempaskan...

Dilepaskan pelan-pelan,

Digoreskan kepenatan teramat dalam,

Hingga tercabik-cabik... Mengguncang lara... Penuh guratan kelam...

 

Dalam keheningan,

Diantara gundah gelisah penantian

Berharap ada semburat kebahagiaan yang menyapa...

Menyejukkan suasana hati,

Meredakan keresahan...

Sembuhkan duka nestapa,

Hadirkan lagi pesona pelangi,

Agar tak ada lagi derai air mata...

 

Pintaku,

Jangan biarkan dirimu menjauh...

Jangan biarkan hati ini melemah dan merapuh

Walau gelora cinta tak lagi seindah yang dahulu

Dan segenap hasrat, tak mungkin lagi berlabuh

Biarlah... biarlah itu semua larung bersama sang waktu

Karena bagiku,

Kebisuan sikapmu, menyiksa relung kalbuku...

 

Biarlah, sudahlah...

Biarlah semuanya berlalu

Sudahi saja kisah temaram kasih yang pernah kita rajut

Jika itu memang mau mu...

Meski kesedihan ini, bukan anganku...

 

Pergilah, jika itu membahagiakan dirimu...

Tapi tolong,

Jangan sakiti hati ku... lagi

 

 

 

Jakarta, 27 Januari 2011

No comments:

Post a Comment