TAK INGIN HATI INI TERLUKA
Oleh : Sarlen Julfree Manurung
Hati ini terluka,
Sukma ini seakan berdarah-darah...
Semburat kepedihan mengalir sudah
Ada sebongkah gelisah menyesakkan dada
Ciptakan lebam hati, luruhkan raga dalam pasrah
Hingga sejenak tak mampu membasuh asa,
Dan mulut ini hanya bisa terkatup tanpa suara,
Tak mampu berkata-kata...
Tak siap merangkum ucapan dalam rasa...
Telinga ini melepuh memerah...
Kepala ini berputar berdentak, tak tentu arah
Saat raga ini hanya bisa mengaduh,
Saat diri ini tak lagi bisa bersandar pada pundaknya
Dirinya menjauh, entah kenapa...
Kepedihan yang menerjang,
Hembuskan aroma tajam laksana lada
Tak ingin diri ini menyangsi,
Namun tak ingin pula dihempaskan...
Dilepaskan pelan-pelan,
Digoreskan kepenatan teramat dalam,
Hingga tercabik-cabik... Mengguncang lara... Penuh guratan kelam...
Dalam keheningan,
Diantara gundah gelisah penantian
Berharap ada semburat kebahagiaan yang menyapa...
Menyejukkan suasana hati,
Meredakan keresahan...
Sembuhkan duka nestapa,
Hadirkan lagi pesona pelangi,
Agar tak ada lagi derai air mata...
Pintaku,
Jangan biarkan dirimu menjauh...
Jangan biarkan hati ini melemah dan merapuh
Walau gelora cinta tak lagi seindah yang dahulu
Dan segenap hasrat, tak mungkin lagi berlabuh
Biarlah... biarlah itu semua larung bersama sang waktu
Karena bagiku,
Kebisuan sikapmu, menyiksa relung kalbuku...
Biarlah, sudahlah...
Biarlah semuanya berlalu
Sudahi saja kisah temaram kasih yang pernah kita rajut
Jika itu memang mau mu...
Meski kesedihan ini, bukan anganku...
Pergilah, jika itu membahagiakan dirimu...
Tapi tolong,
Jangan sakiti hati ku... lagi
Jakarta, 27 Januari 2011
No comments:
Post a Comment