Buku “Gak Ada Perempuan Yang Jelek” merupakan sebuah buku yang penuh dengan inspirasi bagi kaum perempuan, dimana uraian serta ulasan dalam buku ini, membuat kata “cantik” benar-benar ditempatkan sebagai sesuatu hal yang obyektif, dan bukan secara subyektif.
Obyektifitas ditunjukkan dengan menghadirkan dimensi pemikiran yang luas terhadap definisi atau arti kata cantik secara umum, karena sosok pribadi perempuan yang cantik, tidak hanya dipandang dari sisi penampilan fisik (body image) semata, akan tetapi terkait pula dengan sisi kepribadian (inner beauty) dan memperhatikan pula kapasitas diri yang bisa dihadirkan oleh seorang perempuan.
Dalam hal ini, memandang sisi kecantikan seorang perempuan dari penampilannya saja, hanya akan mendorong kaum perempuan untuk “memoles” diri mereka dari sisi penampilan semata, sedangkan upaya menonjolkan citra diri, kurang mendapatkan perhatian.
Memandang kecantikan hanya dari sisi penampilan, lebih banyak menimbulkan pandangan negatif dibandingkan sisi positifnya. Selain itu, penampilan yang cantik, cenderung mengorbankan perasaan banyak kaum perempuan yang tidak bisa dinilai cantik, karena bentuk tubuhnya yang dianggap tidak ideal, atau kaum perempuan yang tidak dapat mempercantik diri karena keterbatasan kemampuan ekonomi mereka.
Kaum pria juga banyak yang menjadi korban karena mereka hanya memandang keberadaan sosok perempuan dari cantik penampilannya saja. Saat ini, ada banyak perempuan berpenampilan cantik, yang menjadi penghuni rumah-rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan, karena mereka telah melakukan tindak kejahatan dengan mengandalkan kecantikan diri. That is a fact.
Sekedar bisa berdandan agar dapat tampil cantik, mungkin, semua perempuan bisa melakukannya. Namun tidak semua perempuan dapat mengekplorasi dirinya agar bisa tampil menarik, percaya diri, matang, serta berwawasan, sehingga sesuai dengan deskripsi tentang perempuan yang cantik, yaitu cantik diluar dan didalam diri. Cantik dalam arti yang sesungguhnya. Cantik selamanya.
Artis komedian Kim Coles menyebutnya dengan : “Perempuan harus berkilau setiap saat.”
Berdandan itu perlu. Karena berdandan merupakan kodrat kaum perempuan. Namun berdandan tidak ditempatkan sebagai kegiatan paling pokok dalam menghadirkan kecantikan pada diri seorang perempuan. Hanya terfokus pada berdandan, hanya akan membuat perempuan kehilangan banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal positif lainnya.
Informasi dalam buku ini tidak mengarahkan perempuan agar tergila-gila kepada kecantikan, yang didefinisikan sebagai berupaya terlihat tampil cantik hanya dengan mengandalkan fungsi berbagai alat-alat kosmestika untuk merubah penampilan. Terlalu sempit alam pemikiran kita memiliki cara pandang demikian.
Penulis buku ini, Dian Manginta (Br. Manurung), owner dari www.cantikselamanya.com, menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh kaum perempuan : santai, ringan, dan diungkapkan secara sederhana. Memang ada banyak ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris. Namun ungkapan tersebut justru memperkuat penyampaian pokok pemikiran yang ingin disampaikan dalam tulisannya.
Konsepsi pemikiran yang dituangkan dalam buku ini, memang bersifat inspiratif. Hal ini dinyatakan oleh Ibu Atika Rahmat, wartawati majalah Kartini, yang juga seorang Penulis dan Pemerhati Masalah Perempuan, dalam statement Beliau tentang buku ini. “Buku ini merupakan bacaan yang enak dan perlu bagi perempuan manapun yang ingin cantik dan bahagia selamanya”.
Dian Manginta memang memaparkan banyak hal dalam sejumlah artikel tulisan di dalam buku yang diterbitkannya. Bahkan sejumlah artikel tulisan membahas hal-hal yang dianggap tabu oleh banyak kaum perempuan, seperti : seks.
Ruang lingkup berpikir Dian Manginta yang teramat luas, membuat kata cantik menjadi bermakna lebih transparan dan mendalam, tidak sebatas menjaga performa penampilan semata. Perempuan yang telah berkarir lebih dari 20 tahun di sejumlah perusahaan minyak dunia, memang memiliki pola pemikiran yang dinamis.
Tema-tema yang diangkat, membuat tidak hanya kaum perempuan saja yang akhirnya dapat pula berpandangan fleksibel dalam menilai kecantikan seorang perempuan. Kaum pria bisa menjadi lebih memahami kaum perempuan, terutama saat kaum perempuan menunjukkan kecantikan diri mereka yang sesungguhnya.
Memang benar adanya. Dian Manginta berhasil dengan baik mematahkan adanya stigma dan pola pemikiran sempit (khususnya dari kaum laki-laki), yang hanya memandang serta mengarahkan nilai “cantik” dari seorang perempuan hanya dari sudut pandang jasmaniah semata, karena kecantikan adalah masalah dimana perempuan dapat menampilkan citra diri serta kepribadiannya dengan baik, tidak hanya sebatas tampilan fisik semata.
Buku setebal 106 halaman ini dijual dengan harga Rp. 53.000,- secara online (diluar ongkos kirim), dengan menulis pesan pemesanan ke :
1. http://www.cantikselamanya.com/gapyj2011.html.
2. melalui inbox facebook Ira Rupina.
3. melalui inbox facebook Juvee Manroe.
Mungkin ada yang menilai harga jual buku ini terlalu mahal. Namun apabila melihat banyaknya nilai kehidupan yang bisa diperoleh, maka harga tersebut amat sebanding dengan besarnya manfaat serta faedah motivasi diri yang akan didapatkan.
Selain buku, www.cantikselamanya.com juga memproduksi kaos sebagai citra identitas kaum perempuan yang energik dan percaya diri, yang dapat dimiliki dengan harga Rp. 75.000,- per-kaos (diluar ongkos kirim). Pemesanan kaos juga bisa dilakukan secara online. Contoh kaos bisa dilihat dengan membuka link berikut :
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=174009542648518&set=a.174009359315203.35288.100001184216117
Untuk sementara ini hanya tersedia kaos berwarna pink.
Kaum perempuan Indonesia, perlu membaca buku ini.
No comments:
Post a Comment