Tuesday, 11 August 2009
Lindungi serta Jauhkan Anak-anak dari Pemikiran yang Menyesatkan
Harapan ini mengemuka mengingat sudah semakin banyak saja tindak pelanggaran hukum yang menyertakan anak-anak (khususnya mereka yang belum menikah), dengan menjadikan anak-anak sebagai "pengantin" bagi terlaksananya suatu tindak kejahatan.
Tindak kejahatan yang melibatkan anak-anak, saat ini tidak hanya berkaitan dengan perilaku kriminal biasa, namun telah pula berkaitan dengan tindak pidana kejahatan terorisme.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa pelaku peledakan bom di Hotel JW. Marriott adalah Dani Dwi Permana, seorang pria muda berusia 19 tahun.
Dani Dwi Permana adalah warga Perumahan Telaga Kahuripan, Parung - Bogor, Jawa Barat, yang pernah hidup bertetangga dengan Saefudin Zuhri, orang yang merekrut Dani untuk menjadi "pengantin" peledakan bom bunuh diri di Hotel JW. Marriott pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu.
Jelas, kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan, mengingat adanya pelaku para teroris yang telah menjadikan anak-anak sebagai alat untuk memuaskan hasrat dan keinginan pribadi mereka, merupakan sebuah keadaan yang patut mendapatkan penolakan keras dari para orang tua.
Lemahnya pengawasan orang tua terhadap perilaku yang ditunjukkan seorang anak dalam lingkungan pergaulan dan diluar lingkungan pendidikan bangku sekolah, membuat sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab, memanfaatkan kepolosan serta pengetahuan yang belum memadai dari anak-anak, untuk dijadikan pelaku-pelaku tindak pidana, layaknya pengedar narkoba atau pelaku peledakan bom bunuh diri.
Kesibukkan orang tua sering kali dijadikan alasan, kenapa orang tua tidak mengetahui lingkup dan lingkungan pergaulan dari anak-anak mereka. Padahal, akibat dari kelalaian yang mereka lakukan, dapat berakibat fatal bagi anak-anak mereka.
Orang tua seharusnya mengetahui dengan baik lingkup dan lingkungan pergaulan anak-anak mereka, serta sepatutnya pula mengetahui apa dan bagaimana orientasi kehidupan yang ingin dijalani anak-anak mereka. Sebisa mungkin, orang tua memanfaatkan kedekatan emosional mereka dengan anak-anak mereka untuk mengarahkan jalan hidup serta perilaku anak-anak dalam pergaulan.
Dalam hubungan keluarga, posisi orang tua sangatlah strategis dan sangat menentukan pada baik atau tidaknya perkembangan pengetahuan anak beserta pola pikir anak dalam menjalani atau menghadapi kehidupan.
Segenap aktifitas anak diluar rumah, sepatutnya diketahui oleh orang tua sehingga pengaruh tidak baik yang dihadirkan lewat pergaulan, tidak mudah merasuki diri anak-anak mereka karena dalam pengawasan dan sepengetahuan orang tua.
Baiknya komunikasi antara orang tua dan anak-anak mereka, akan menghadirkan perasaan dicintai dan disayangi dalam diri anak-anak. Oleh sebab itu, keberadaan orang tua, sebaiknya tidak digantikan oleh materi atau keberadaan orang lain untuk mengasuh anak-anak.
Tingkat pertemuan dan komunikasi dengan intensitas tinggi antara orang tua dan anak, dapat menghindari masuknya pengaruh-pengaruh yang tidak baik dari lingkungan pergaulan, karena anak-anak akan selalu mengingat pesan dan nasehat orang tua mereka.
Pada sisi yang lain, membatasi (dalam batas kewajaran tentunya) lingkup pergaulan anak, bukanlah sebuah kesalahan. Dalam hal ini, orang tua mencoba untuk menciptakan lingkungan pergaulan yang sehat bagi anak-anak mereka.
Kedekatan emosional antara orang tua dan anak, tidak akan membuat anak merasa dibatasi karena akan hadir kesadaran dari dalam diri sang anak untuk menghindari lingkungan pergaulan yang tidak sesuai dengan didikan serta arahan yang disampaikan orang tuanya.
Seluruh anggota masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua harus mewaspadai adanya upaya tersistematik dari oknum atau kelompok tertentu yang ingin "meracuni" anak-anak dengan tindakan kriminal atau pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan kaidah-kaidah yang berlaku di masyarakat, serta prinsip-prinsip ajaran agama.
Bangsa ini perlu bersatu untuk menjaga agar upaya menghancurkan negeri ini dengan memanfaatkan kepolosan generasi muda bangsa. Seluruh anggota masyarakat harus saling bergandengan tangan untuk memerangi segenap tindakan jahat, terutama dengan mengandalkan atau memanfaatkan anak-anak sebagai penggerak kehancuran yang akan ditimbulkan kemudian.
Jangan pernah kita biarkan kejahatan merasuki generasi muda bangsa. Kepada para orang tua dimanapun berada : waspadalah... waspadalah...!!!
Tuesday, 7 July 2009
Benarkah Hutang IMF Lunas dan BBM 3x Turun?
========================
Hutang IMF Lunas!
Kebenaran:
Hutang ke IMF memang lunas, namun hutang ke ADB dan Bank Dunia terus bertambah. Selain itu agenda IMF seperti Privatisasi, Pencabutan Subsidi Barang, Perdagangan bebas, dsb terus berjalan.
Hutang bertambah dari sekitar Rp 1.400 trilyun pada tahun 2004 menjadi sekitar Rp 1.600 trilyun di tahun 2009.
Ternyata jumlah hutang luar negeri kita tidak menurun tapi bertambah besar.
BBM 3 x Turun!
Kebenaran:
BBM dalam periode 2004-2009 memang 3 kali turun. Namun dalam Periode yang sama juga 3 x naik.
Tahun 2004 harga premium hanya Rp 1.800/liter. Kemudian dinaikkan jadi Rp 2.400. Lalu dinaikkan jadi Rp 4.500. Terakhir dinaikkan lagi jadi Rp 6.000/liter.
Nah jikalau kemudian turun jadi Rp 5.500, Rp 5.000, dan terakhir Rp 4.500/liter, tetap saja jika dibanding harga awal Rp 1.800/liter, ternyata Premium naik 2 kali lipat lebih.
Persentase Utang RI ke ADB Terus Meningkat
Sri Mulyani, "Sidang di Bali Mendorong Pemulihan Ekonomi"
JAKARTA, (PR).-
Persentase utang pemerintah kepada Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dalam lima tahun terakhir terus meningkat. Jika pada 2003 porsi pinjaman dari ADB sebesar 6,5 persen, maka pada 2008 utang ke ADB mencapai 7,3 persen.
Menurut External Relations Officer ADB Indonesia Ayun Sundari, kontribusi ADB terhadap total pinjaman pemerintah pada akhir 2008 sebesar 7,3 persen atau 10,9 miliar dolar AS. Jumlah ini naik dari posisi pada tahun 2003 yang sebesar 6,5 persen atau 8,8 miliar dolar.
"Jumlah utang pemerintah ke ADB tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan dengan pinjaman dari Bank Dunia. Kalau utang pemerintah kepada Bank Dunia yang juga melebihi 7,3 persen. Tapi masih di kisaran 7 persen," katanya dalam jumpa pers di ruang Loka Sawala Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (27/4).
http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=72284
ADB, HUTANG, DAN PENJAJAHAN INDONESIA
Konsekuensinya, cicilan utang yang harus dibayar Indonesia tahun 2009 adalah sebesar 22 miliar dolar, sama dengan Rp 250 triliun. Cicilan utang Pemerintah 9 miliar dolar dan cicilan utang swasta 13 miliar dolar. Di antara utang Pemerintah itu, uang luar negeri yang jatuh tempo pada 2009 senilai Rp 59 triliun (Kompas, 24/11/2008).
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/05/05/adb-hutang-dan-penjajahan
===
Pikirkan dan cerna baik-baik demi kebaikan bangsa untuk 5 tahun mendatang.
Monday, 6 July 2009
Memilih dengan Menggunakan KTP atau Pasport
Mereka yang namanya tidak tercatat dalam DPT, dapat menyalurkan hak pilihnya di TPS, 1 jam sebelum waktu pelaksanaan pemilihan umum berakhir.
Demikian informasi ini diumumkan untuk diketahui dan disebarluaskan.
Thursday, 2 July 2009
Megawati Soekarnoputri, Perempuan Pemimpin, Pemimpin Perempuan
Nama lengkapnya : Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri. Terlahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Yogyakarta, sebagai anak kedua dari Bapak Proklamator negara kita, Ir. Soekarno, dan ibunya adalah Ibu Fatmawati.
Terlahir sebagai anak pemimpin, Ibu Megawati banyak belajar untuk hidup dan berperilaku layaknya anak seorang pemimpin, serta bagaimana bertindak layaknya seorang pemimpin. Apalagi masa kecil Ibu Mega beserta saudara-saudaranya banyak dihabiskan di lingkungan istana.
Hidup sebagai anak pemimpin bangsa, membuat Ibu Megawati mengenal banyak pemimpin dunia, terutama yang singgah ke istana, atau pada saat Ibu Megawati mengikuti kegiatan kunjungan kerja Bung Karno keluar negeri.
Kedekatan diri Ibu Megawati dengan Bung Karno, membuat dirinya dapat belajar langsung bagaimana hidup serta bertindak layaknya seorang pemimpin dari ayahanda tercinta. Adanya pola pembelajaran langsung dari "sang pemimpin" inilah yang membuat kharisma Ibu Megawati sangat menyerupai kharisma dari Bung Karno.
Proses pembelajaran langsung kepada "sang pemimpin" ini pula yang kelak membuat Ibu Megawati menerapkan suatu konsepsi kepemimpinan yang semangat membela kepentingan serta kemajuan bangsa dan negara. Tak diragukan lagi, jiwa nasionalisme yang mengalir dalam diri Ibu Megawati memang berasal dari pola pembelajaran yang Ibu Megawati dapatkan dari ayah dan ibunya.
SOSOK PEREMPUAN PEMIMPIN, PEMIMPIN PEREMPUAN
Ibu Megawati adalah sosok pemimpin perempuan yang telah membawa arus perubahan kearah yang lebih baik pada bangsa kita. Mereka yang tidak sependapat, cenderung lebih mengangkat sisi fenimisme pada gaya kepemimpinan Ibu Megawati, yang memang selalu membawa sifat keibuan pada saat dirinya bertindak sebagai seorang pemimpin.
Terlihat jelas kalau mereka yang tidak sependapat itu, telah mengungkapkan sebuah kalimat deskriptif yang hanya didasarkan pada omongan atau bisikan dari orang-orang yang terlalu lama tertidur lelap dan bermimpi untuk berkuasa pada saat Ibu Megawati bertindak sebagai Wakil Presiden dan Presiden RI.
Benarkah Ibu Megawati Soekarnoputri tidak menghadirkan pembaharuan hidup pada saat menjadi Wakil Presiden dan Presiden RI, sehingga sejumlah orang berani menghadirkan anggapan kalau Ibu Megawati tidak layak untuk dipilih lagi sebagai kepala negara kita untuk periode 5 tahun mendatang?
Ibu Megawati adalah sosok perempuan pemimpin yang dedikasi, kemampuan dan kredibilitasnya, sudah diketahui oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, bahkan oleh negara-negara sahabat. Bahkan majalah Forbes Edisi 4 September 2004 telah menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai perempuan kedelapan terkuat di dunia.
Jadi, pengakuan atas keberadaan Ibu Megawati ini telah ada semenjak Ibu Megawati menjadii pimpinan partai politik, dan semakin menonjol ketika Ibu Mega dipercaya untuk menjadi pemimpin bangsa.
Meskipun sering kali mendapatkan tekanan agar mundur dari panggung politik, namun Ibu Megawati tetap sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P), bahkan semenjak partai ini masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Perlu diketahui bahwa Ibu Megawati sudah aktif sebagai pimpinan partai (dalam hal ini PDI) sejak tahun 1986, pada saat Ibu Megawati diangkat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.
Bisa dibilang, sampai saat ini, Ibu Megawati masih tercatat sebagai perempuan pemimpin partai yang paling lama duduk menjabat sebagai Ketua Umum Partai. Mungkin, diantara kaum laki-laki yang pernah atau sedang memimpin partai politik, Ibu Mega masih tetap lebih lama menjabat.
Adakah pribadi lain di negara kita yang mampu menjaga segenap kepercayaan kader, simpatisan dan massa konstituen lainnya, sehingga dapat tetap ditunjuk sebagai seorang Ketua Umum Partai, seperti yang telah dilalui oleh Ibu Megawati? Seperti tidak ada.
Mungkin, nama Ibu Megawati layak untuk dicatatkan kedalam buku Rekor MURI, karena telah menjadi pemimpin partai terlama di Indonesia.
Upaya memecah belah partai yang dipimpinnya, ternyata tidak mampu atau tidak cukup kuat untuk menggoyahkan Ibu Megawati Soekarnoputri dari tampuk kursi pimpinan partai, bahkan juga dari pentas panggung politik nasional. Mereka yang membelot atau mereka yang bersekutu untuk menjatuhkan Ibu Megawati, justru tidak mampu bertahan lama. Nama mereka memudar seiring waktu.
Tidak demikian halnya dengan Ibu Megawati. Kuatnya karisma Ibu Mega di mata massa pendukungnya, membuat dirinya tetap dipercaya sebagai pemimpin partai. Meskipun banyak aral yang melintang dan menghadang, namun Ibu Mega tetap mendapatkan dukungan serta berhasil membesarkan partai.
Itu fakta, itu realita. Adakah yang ingin memungkirinya?
Pada sisi yang lain, Ibu Megawati juga pernah menjadi pemimpin bangsa, baik sebagai Wakil Presiden, juga sebagai Presiden RI. Hanya Bapak BJ. Habibie yang pernah mempunyai prestasi sama seperti yang Ibu Megawati telah jalani.
Melihat kedua hal itu saja (lama bertindak sebagai Ketua Umum Partai dan pernah diangkat sebagai Wakil Presiden serta Presiden RI), sudah cukup menunjukkan bahwa Ibu Megawati adalah sosok pribadi pemimpin yang berhasil.
Ketika Ibu Megawati menjadi diangkat sebagai Ketua Umum Partai dan pemimpin bangsa, Ibu Megawati menerapkan konsepsi kepemimpinan yang menempatkan dirinya sebagai ibu bangsa. Dalam hal ini, Ibu Megawati membangun citra dirinya sebagai pribadi yang mengayomi rakyat.
Bukti dari pernyataan itu adalah : Ibu Megawati tidak segera merespon dengan cara mencari-cari alasan untuk maksud membantah, terhadap sejumlah opini yang berupaya untuk memojokkan Ibu Megawati, atau opini yang aktif mengatakan bahwa sikap diam yang diambil oleh Ibu Megawati sebagai sebuah sikap seorang pemimpin yang tak mampu menjawab kegelisahan masyarakat.
Diam bukan berarti tak tahu. Diam bukan berarti tidak punya alasan. Akan tetapi pilihan untuk diam, adalah sebuah sikap agar tidak ada pihak yang mencari kesempatan dalam kekeruhan suasana. Sesuatu yang liar tidak perlu ditanggapi dengan hal-hal yang liar pula.
Jelas, siap diam Ibu Megawati terhadap opini-opini yang tidak bertujuan baik itu adalah pilihan sikap yang bijaksana.
Tanda kebijaksanaan dari Ibu Megawati juga terlihat ketika SBY aktif memanfaatkan media massa untuk mencari simpatik masyarakat (gaya melankolis agar rajukannya di media massa bisa mencuri perhatian banyak orang) karena merasa keberadaannya sebagai Menko Polkam seakan-akan tidak dianggap oleh Ibu Megawati.
Pada saat itu, Ibu Megawati tidak mencoba untuk menggunakan hak jawabnya atas pilihan sikap SBY itu, karena Ibu Mega lebih memilih bersikap sebagai seorang negarawan, bukan pribadi seseorang yang suka mencari perhatian saja.
Oleh sebab itu, pola kepemimpinan yang diterapkan oleh Ibu Megawati tersebut, tidak perlu membuat para kaum perempuan untuk mengajukan suatu sentimen negatif yang dapat menimbulkan reaksi atau gejolak penolakan dari kaum laki-laki, terutama kepada mereka yang merasa kalau kaum perempuan itu adalah kelompok masyarakat "kelas dua" di negeri ini.
Jadi, nilai lebih Ibu Megawati sudah dua.
Apabila ditambah dengan keberanian Ibu Megawati untuk turut andil dalam mereformasi kehidupan berpolitik di negara kita, meruntuhkan kuasa besar yang ada pada Presiden Soeharto pada masa Orde Baru bersama-sama dengan tokoh reformis lainnya (Abdurahman Wahid, Amien Rais, Sultan HB X), maka nilai Ibu Megawati sudah bertambah menjadi tiga.
IBU MEGAWATI, SANG PEMIMPIN
Kharisma Ibu Megawati memang sangat kuat sehingga pengaruh yang dihadirkan Ibu Megawati, turut pula mendorong hadirnya demokratisasi di negara kita secara konsisten.
Hal ini semakin terbukti saat Ibu Megawati menjadi Presiden RI, pelaksanaan pemilu yang dilaksanakan pada tahun 2004, adalah pemilu yang paling demokratis, meskipun pada akhirnya Ibu Megawati kalah secara terhormat pada tahap kedua pemilihan presiden.
Bisa dibilang, Ibu Megawati adalah simbol kebangkitan kehidupan berdemokrasi di Indonesia, sebab oleh karena konsistensi perjuangannya yang teramat luar biasa semenjak menjadi ketua umum partai dan mulai mengalami tekanan serta tindakan represif dari pemerintah Orde Baru semenjak tahun 1993 (pada saat pelaksanaan Kongres Luar Biasa PDI di Surabaya), negara kita akhirnya dapat merasakan kehidupan demokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, bebas menentukan sikap (asal tetap bersikap dalam koridor aturan hukum yang berlaku).
Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tak gentar meskipun badai keras menghantam, tetap maju dengan semangat dan kerja keras untuk membangun masyarakat atau orang-orang yang dipimpinnya agar dapat hidup lebih baik, atau merasakan kebaikan hidup. Itulah sosok Ibu Megawati Soekarnoputri, sang perempuan pemimpin, pemimpin perempuan.
Tuesday, 23 June 2009
Ibu Mega : Kesejahteraan Prajurit, Modernisasi Alutsista, Peningkatan Kemampuan Aparat Kepolisian
Rekam sejarah merupakan sebuah bahan pengingat yang tidak akan terlupakan karena tercatat, dapat dilihat, dan dapat dirasakan. Apa yang saya sampaikan dalam tulisan saya ini, adalah bagian dari rekam sejarah yang berfungsi untuk mengingatkan kembali, bukan masih dalam tahap perencanaan.
===
Pada saat menjabat sebagai Presiden RI, Ibu Megawati Soekarnoputri sangat memperhatikan kondisi kesejahteraan prajurit dan kebutuhan atas modernisasi peralatan militer yang dimiliki oleh TNI, baik untuk TNI-AD, TNI-AU, maupun untuk TNI-AL.
Tingkat kesejahteraan prajurit perlu diperhatikan, mengingat baiknya profesionalisme prajurit juga perlu didukung oleh tingkat kesejahteraan yang baik pula.
Arti penting dari keberadaan alutsista yang handal dan modern, selain untuk menyeimbangkan jumlah kekuatan alutsista dengan negara tetangga dan memodernisasi peralatan tempur yang sudah tua, juga untuk lebih menambah jumlah kekuatan peralatan tempur yang dapat dipakai untuk mengawal kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
Pada tanggal 6 Januari 2004, disepakati kontrak pembelian kapal perang Korvet jenis Sigma Class III dan IV, yang dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding, di Vlissingen Belanda. Pada saat itu nota kesepakatan pembelian kapal perang dilakukan, pihak Indonesia diwakili oleh Laksamana TNI. Bernard Kent Sondakh.
Pada tanggal 3 Juli 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), yaitu pusat pendidikan bagi aparat penegak hukum dalam kerangka penyidikan multi Yuridiksi dalam kejahatan Transnasional, dengan memfokuskan pada kegiatan memerangi terorisme.
Untuk maksud meningkatkan kesejahteraan prajurit, terhitung bulan Januari 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menetapkan kenaikkan gaji bagi prajurit TNI/Polri sebesar 10 persen. Pada saat yang sama, pemerintah juga mengumumkan kenaikan uang lauk-pauk untuk prajurit TNI/Polri dari Rp12.500 menjadi Rp15.000/hari/prajurit.
Pemerintahan Ibu Megawati juga melakukan pembelian pesawat tiga pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30MK2 dan tiga pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27SKM dari Rusia pada bulan September 2003. Rencananya, pesawat tempur Sukhoi akan menggantikan tugas pesawat tempur A-4 Skyhawk.
Selain pesawat tempur Sukhoi, pada tahun yang sama, pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri juga melakukan pembelian helikopter tempur jenis Mi-35P untuk dipergunakan TNI-AD.
Pada masa pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk merespon semakin maraknya tindak pidana terorisme di Indonesia, pada tanggal 20 Juni 2003, didirikan Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88), berdasarkan Skep Kapolri No. 30/VI/2003.
Dasar pembentukan detasemen khusus anti teror tersebut, didasarkan pada Peraturan Presiden No. 15 tahun 2001, yang kemudian disempurnakan dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Program perbaikan asrama prajurit juga menjadi bagian dari rencana kerja pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Untuk maksud perbaikan asrama prajurit di sejumlah tempat tersebut, pada bulan Februari 2002, pemerintah menyalurkan dana sebesar 30 milyar rupiah dengan mempergunakan dana Bantuan Presiden.
Dilaksanakannya program perbaikan asrama prajurit ini merupakan kelanjutan dari program yang telah dinyatakan Presiden Megawati Soekarnoputri pada saat memberikan sambutan pada Hari TNI ke-56 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Ternyata, cukup banyak kebijakan yang dikeluarkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada saat dirinya bertindak sebagai Presiden Republik Indonesia. Hebatnya lagi, itu semua dilakukan dalam tempo 3 tahun saja. Sungguh sebuah upaya yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang Kepala Negara terhadap satuan-satuan militer, penjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Monday, 22 June 2009
Utang Pemerintah, Antara SBY dan Ibu Megawati
Besarnya jumlah utang, telah menempatkan bangsa Indonesia berada pada peringkat 4 negara penghutang terbesar di dunia. Jelas, ini bukanlah suatu kondisi yang membanggakan namun sangat mengkhawatirkan, karena dampaknya akan sampai pada generasi penerus bangsa di masa yang akan datang, yaitu menanggung utang yang telah dibuat oleh pemerintahan sekarang.
Oleh karena besarnya jumlah utang yang dimiliki pemerintah SBY, setiap Warga Negara Indonesia harus menanggung utang negara sebesar 7,7 juta rupiah. Bandingkan dengan saat Ibu Megawati memerintah, dimana setiap Warga Negara Indonesia hanya menanggung utang sebesar 5,8 juta rupiah.
Apabila dihubungkan dengan rasio utang dengan produk domestik bruto (PDB), memang mengalami penurunan, yaitu dari 57 persen menjadi 33 persen. Namun patut diingat, jumlah stok utang juga bertambah 400 trilyun. Jumlah hutang kita naik 33 persen apabila dibandingkan utang yang dimiliki pemerintah Megawati tahun 2004.
Jaman pemerintahan Ibu Megawati, rasio utang dengan PDB juga turun, dari 77 persen menjadi 57 persen. Patut diingat, hal itu dicapai dalam jangka waktu 3 tahun saja. Berbeda dengan SBY yang baru mencapainya dalam 5 tahun masa pemerintahannya.
Hal yang menakutkan, dari sedemikian besar utang, hanya 0,3 % saja yang dipergunakan oleh SBY untuk mensubsidi rakyat miskin. Artinya, upaya membantu masyarakat kecil (melalui program BLT, PNPM, BOS, dll.) memang benar-benar kecil nilainya.
Naiknya besaran utang Indonesia, itu sama artinya, beban cicilan dan pokok utang juga semakin membengkak. Kondisi ini menekan alokasi anggaran belanja pemerintah untuk kebutuhan utama pemerintah, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dampak besarnya utang tersebut, sangat mengancam kedaulatan dan ketahanan ekonomi bangsa kita, termasuk didalamnya, nilai tukar rupiah. Sewajarnya, nilai tukar rupiah kita berada pada level 8000 rupiah per 1 dollar, atau dibawahnya. Sekarang, nilai tukar rupiah adalah antara Rp. 10 ribu hingga Rp. 12 ribu (nilai Rp 12 ribu per 1 dollar terjadi pada bulan Februari 2009 kemarin).
Apabila nilai tukar rupiah bisa mencapai angka Rp. 8000 per 1 dollar, itu baru terjadi stabilitas ekonomi. Posisi nilai tukar rupiah bisa mencapai angka Rp 8000 per 1 dollar, adalah nilai tukar yang seharusnya dicapai dan membuat indikator perekonomian Indonesia bisa dibilang membaik dan telah baik.
Saat Ibu Megawati memerintah, nilai tukar rupiah kita berada pada posisi stabil dikisaran Rp. 8000 per 1 dollar. Hal ini berhasil dipertahankan hingga akhir masa jabatannya.
Pencapaian yang dilakukan pada masa pemerintahan Ibu Megawati itu, termasuk istimewa, karena sebelumnya, nilai tukar rupiah berada pada posisi antara Rp. 9000 hingga Rp. 14 ribu rupiah.
Ibu Pemimpin Bangsa yang tidak lulus kuliah itu, sangat pintar sekali. Berbeda dengan SBY, yang sudah dikasih waktu 5 tahun, tapi tidak juga bisa mencapainya dengan alasan masih dalam proses.
Semua pemaparan pemerintah yang menyebutkan kalau kondisi ekonomi Indonesia lebih baik masa pemerintahan SBY, semua dibantah oleh para pakar dan pengamat ekonomi. Para pakar dan pengamat ekonomi menyatakan kalau pemerintahan SBY tidak berniat mengerem utang.
Hal yang membuatnya terlihat parah, utang tidak hanya dipakai untuk menutup defisit anggaran, tapi juga untuk membiayai program-program BLT, BOS, PNPM. Artinya, utang dipakai bukan untuk sesuatu hal yang produktif dan menghasilkan devisa.
Lalu, besarnya utang yang ada, punya nilai konsekuensi, yaitu tertutupnya akses Indonesia untuk mendapatkan pinjaman konsesional. Akses yang terbuka hanyalah pinjaman komersial atau pinjaman proyek, yang besaran bunga pinjamannya, tinggi.
Pemimpin yang bijaksana tidak akan bertindak terlalu gegabah, dengan membiarkan negara yang dipimpinnya harus menanggung begitu banyak utang, apalagi harus menjadi bagian dari 5 negara yang memiliki utang terbesar di dunia.
Haruskah kita memilih pemimpin yang seperti itu? Tentu tidak. Kalau ada yang lebih visioner, lebih bijaksana dalam mengelola keuangan negara, lebih memanfaatkan potensi serta kemampuan keuangan dari dalam negeri, dan telah memiliki program kerja yang pasti serta jelas dalam memenuhi anggaran belanja negara, seperti halnya Ibu Megawati, kenapa tidak memilih Ibu Mega saja?
Kalau dulu Ibu Megawati bisa memperbaiki kondisi perekonomian negara kita dan mampu menciptakan kestabilan keuangan nasional, pasti, Ibu Megawati akan bisa melakukannya kalau Ibu Mega terpilih dalam pemilu tanggal 8 Juli 2009.
===
Catatan :
Data yang ada dalam tulisan saya ini, diambil dari tulisan artikel yang ada di koran Kompas dan Media Indonesia.
Wednesday, 17 June 2009
Perempuan Juga Memiliki Hak Jadi Pemimpin
"Kalau memang bisa dan mampu, kenapa tidak didukung?"
Demikian pernyataan yang layak diucapkan ketika ada sejumlah orang yang menolak atau meragukan kesiapan diri seorang perempuan untuk menjadi pemimpin negara.
Upaya untuk mengaburkan arti kesetaraan atau kesamaan derajat yang telah Tuhan tetapkan atas diri laki-laki serta perempuan, merupakan sebuah tindakan yang mencoba untuk mengingkari atau membantah keputusan Tuhan, yaitu telah menempatkan perempuan sebagai pendamping laki-laki, teman sejawat dalam mengarungi kehidupan.
Oleh sebab itu, adanya keengganan diri untuk mengakui kehadiran seorang pemimpin perempuan sebagai seorang pemimpin, itu sama artinya telah melakukan sebuah tindakan bodoh karena ingin menganulir adanya kehendak Tuhan atas kesetaraan hidup antara laki-laki dan perempuan.
Fakta kehidupan juga menunjukkan, bahwa semenjak jaman nabi-nabi masih mengabdi sebagai pekerja Tuhan di dunia, sudah ada seorang pemimpin yang berasal dari kaum perempuan. Itu artinya, telah ada pengakuan bahwa tidak ada bedanya antara laki-laki dan perempuan, sejak ribuan tahun yang lalu.
Tercatat nama RUTH sebagai Hakim pertama di Israel, dan ratu Cleopatra sebagai penguasa tanah Mesir. Nama kedua perempuan itu, bahkan sangat dikenal dan telah menjadi catatan sejarah kehidupan manusia di dunia ini.
Pada saat peradaban terus bergerak kearah yang lebih terbuka dan menerima adanya prinsip-prinsip berkompetisi secara sehat dengan menunjukkan kualitas diri dalam persaingan, maka sudah tidak jamannya lagi apabila ada orang atau suatu kelompok masyarakat tertentu yang tetap memaksakan diri untuk tetap berlaku diskriminatif terhadap kemampuan serta kesiapan seorang perempuan untuk menjadi pemimpin.
Apakah negeri kita harus kembali ke jaman purbakala, sebab masih besar keinginan untuk memaksakan kehendak agar kaum perempuan menjadi anggota masyarakat kelas dua di bumi ini?
Beberapa bangsa di dunia bahkan telah lebih dulu mendewasakan diri mereka, dengan menerima kehadiran seorang pemimpin perempuan sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, penguasa atau pengendali utama kegiatan pemerintahan.
Sejumlah negara yang kental dengan nuansa keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan ideologi negara, seperti India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, bahkan telah berulang kali mengangkat seorang pemimpin dari kaum perempuan.
Mereka tidak menjadikan kaum perempuan sebagai abdi bagi kaum laki-laki, namun bisa juga bertindak sebagai seorang pemimpin bagi semua warga masyarakat.
Jumlah kaum perempuan yang berhasil menduduki puncak kekuasaan pemerintahan dan parlemen akan semakin banyak kita temukan, tidak hanya di negara-negara yang sedang berkembang, namun juga di negara-negara maju. Dunia saja mengakui keberadaan diri seorang perempuan, tidak hanya sebatas sebagai seorang ibu, namun juga memiliki kemampuan untuk menjadi pimpinan atau menjadi pemimpin bagi suatu bangsa.
Adapun nama-nama perempuan pemimpin yang pernah diberikan kepercayaan besar untuk bertindak sebagai kepala negara, ketua parlemen atau kepala lembaga dunia, dapat dilihat di :
http://sarlen.multiply.com/journal/item/49/Kekuatan_Seorang_Pemimpin_Perempuan
Kita tak akan dapat melihat keberhasilan-keberhasilan yang dapat dicapai oleh seorang perempuan pemimpin kalau mereka sendiri tidak diberikan kesempatan.
Hukum dasar positif yang berlaku di negara kita, juga memberikan kesempatan yang sama. Tidak ada satu pasal dalam UUD 1945 (baik yang sudah diamandemen maupun yang belum diamandemen) yang membatasi ruang gerak kaum perempuan dan yang mengatakan kalau kaum perempuan dilarang untuk menjadi pemimpin bangsa, kepala negara kita.
Itu artinya, hak kaum perempuan untuk maju dalam pemilihan presiden, dijamin oleh peraturan tertinggi di negara kita, Undang-Undang Dasar 1945. Jadi, tidak ada seorang pun yang menyatakan dirinya berhak untuk membatasi atau melarang kaum perempuan untuk menjadi pemimpin bangsa, dengan cara melemparkan issue terkait perbedaan gender.
Apabila perempuan dapat bertindak sebagai seorangi pemimpin bangsa, itu bukan berarti kaum perempuan telah melecehkan keberadaan dan posisi kaum laki-laki di mata masyarakat.
Namun justru sebaliknya, kaum perempuan ingin memberikan kepastian bahwa kemerdekaan untuk mendapatkan jabatan atau hak yang sama, adalah simbolisasi dari sesuatu hal yang patut diperjuangkan bersama.
Kaum perempuan akan sangat berterima kasih kalau mereka dipercaya sebagai seorang pemimpin bagi yang lainnya.
Dalam cara pandang yang berbeda, laki-laki juga jangan merasa terhina kalau perempuan bisa menjadi pimpinan atau pemimpin (baik didalam komunitas, di kantor, atau bertindak sebagai kepala negara), sebab kalau kaum laki-laki memang tidak ingin dipimpin oleh seorang perempuan, majulah dalam kegiatan pemilu, dan bersainglah secara sehat.
Pada akhirnya dapat disimpulkan :
Ketika Tuhan tidak menghadirkan pembedaan namun justru menempatkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dimana semuanya itu diaminkan oleh hukum manusia yang juga tidak menetapkan ketentuan yang melarang, maka, tidak ada satu alasan maupun hak bagi seseorang atau kelompok tertentu dalam masyarakat untuk membatasi ruang gerak kaum perempuan untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin, dalam hal ini, pemimpin atau kepala negara.
Maju dan bersainglah secara sehat. Tidak pada tempatnya lagi kita menghadirkan cara pandang sempit yang ingin memposisikan kaum perempuan sebagai warga masyarakat kelas dua, dengan menghadirkan opini atau pernyataan bahwa kaum perempuan tidak berhak untuk maju sebagai pemimpin bangsa.
Indonesia untuk semua, semua berjuang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Stop segenap bentuk pola intimidasi atau perilaku diskriminasi kepada perempuan karena perempuan itu manusia juga dan memiliki hak yang sama, seperti juga kaum laki-laki.
Tuesday, 16 June 2009
Kenali Wanita dari Cara Berjalannya (Percaya gak percaya....)
Tips dari Kanjeng Pengeran Harya Tjakraningkrat dari buku bertajuk "Bethaljemur Addamakna". Menurutnya setiap gerakan wanita ketika berjalan, melambangkan keperibadiannya.
1. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah. Golongan wanita yang jalannya berginjat, konon wanita ini adalah wanita yang tidak jujur, bila berbohong, mulutnya laser dan menyinggung perasaan orang lain. Wanita yang berjalan seperti ini juga terkenal dengan sikap egonya. Lebih parah, wanita ini biasanya pemboros atau suka membazir uang tanpa berpikir sebelum berbelanja. Padahal, uangnya itu masih banyak kegunaannya. Tapi jangan berkecil hati, kerana wanita seperti ini biasanya menjadi pujaan lelaki.
2. Bila berjalan, sering menoleh ke kanan and kiri. Wanita seperti ini biasanya pandai menyimpan rahsia. Walaupun ramai yang menganggap wanita seperti ini tidak jujur, suka menipu teman sendiri, dan merugikan temannya, namun, byk lelaki yang berusaha untuk menaklukan hatinya. Konon wanita seperti ini senang diatur.
3. Bila berjalan suka menunduk Cara berjalan melambangkan wanita seperti ini memiliki sifat yang tertutup. Ia hanya akan berbicara dengan orang-orang yang dekat dengannya dan dpt dipercaya untuk menyimpan rahasianya. Wanita seperti ini biasanya sukar untuk ditakluk hatinya. Disamping sikapnya yang dingin, wanita seperti ini tidak peduli dengan kehidupan cinta. Namun, jika ada lelaki yang berhasil menawan hatinya, dijamin akan mendapat kebahagiaan. Sebab, wanita jenis ini sangat setia, dan dia tidak akan mengkhianati lelaki yang dicintainya.
4. Bila berjalan menatap lurus ke depan. Wanita seperti ini biasanya memiliki pendirian yang teguh. Jangan sekali-sekali menentang apa yang pernah dikatakannya, jika anda tidak mau mendengar dia bicara panjang lebar. Meski pendiriannya teguh, tapi selalu berselisih pendapat. Jangan heran jika wanita seperti ini hanya mau bicara dengan orang yang berpengetahuan luas.
5. Bila berjalan badan bergerak ke kanan dan kiri. Wanita yang berjalan dengan gaya yang sedemikian tidak perduli dengan masalah yang berlaku. Apa pun masalah yang ada dihadapannya, dianggap kecil. Padahal masalah itu sebenarnya memerlukan kebijaksanaan dalam menyelesaikannya. Kerana sifatnya yang suka ambil gampangnya ini, banyak persoalan yang akhirnya tidak dapat diselesaikan dan akibatnya merugikan diri sendiri.
6. Bila berjalan badan tampak tegak Wanita ini tegas menentukan sikapnya sendiri. Dia tidak mau urusan pribadinya dicampuri orang lain. Gaya bicaranya serius, menunjukkan dia memiliki pendirian teguh. Yang menarik dari wanita ini, ia bertanggungjawap terhadap apa yang pernah dilakukannya. Dia menyenangi lelaki yang mandiri tanpa meninggalkan sifat-sifat romantisnya.
7. Bila berjalan seperti Jerapah. Maksudnya, ketika melangkahkan kaki, kelihatan bergerak ke depan dan ke belakang. Wanita jenis ini sangat lemah perasaannya. Dia seorang yang mudah terasa dan mudah ersinggung. Jadi, saat anda bicara dengannya cobalah menjaga perasaannya agar tidak tersinggung, wanita ini mudah mengeluarkan air mata.
8. Bila berjalan sambil cengar-cengir, senyam-senyum tanpa alasan jelas ini wanita gila, agak kurang waras jgn didekati
9. Bila berjalan sambil nyanyi trus bawa kecrekan Berarti dia WARIA, bukan wanita asli..banyak pria yang takut padanya
10. Bila berjalan sambil sesekali memamerkan barisan gigi2nya yang putih HATI HATI dia belom di suntik rabies !
11. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah Mungkin dia syetan....lariiiiii......h
12. kalo ada wanita bisa jalan di air, wuah... itu pasti zhang zi yi! :p
13. Kalo ada wanita berambut panjang menutup muka dan keluar merangkak dari TV anda, maka itu Sadako. Avoid at all cost!
Wednesday, 3 June 2009
Belajar dari Tulisan Artikel : 99 Fakta tentang Pria
Apabila ingin membacanya, tulisan itu bisa dibaca dengan mengklik link berikut ini :
Menarik rasanya kalau kaum perempuan mempunyai perhatian yang begitu besar kepada kaum pria, sehingga mereka dapat menuliskan secara mendetail hal-hal yang bisa diungkapkan, yang diketahui dan yang dirasakan, yaitu seperti apakah kaum pria di muka bumi ini di mata mereka.
Dalamnya laut bisa diukur, tapi... kedalaman hati perempuan, siapa yang tahu? Tapi ternyata, ada juga kaum feminis yang mampu menjabarkan begitu lengkap tentang kaum pria secara panjang lebar. Hati mereka ternyata benar-benar dalam, hehehe...
Beberapa fakta yang tercantum dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut, nampaknya masih perlu di kaji lebih mendalam tentang tingkat kebenarannya, karena terlihat ada sisi-sisi sentimentil didalamnya.
Oleh sebab itu, timbul pertanyaan : Apakah faktanya memang demikian?
Well, sebagai seorang pria, aku bisa bilang, secara keseluruhan, ya, memang ada benarnya. Akan tetapi patut diingat dan dicatat, bahwa tidak semua pria memiliki konsep kepribadian yang sama seperti yang ditulis dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut.
Ini bukan pembelaan diri, tapi kenyataannya memang demikian.
Belajar dari kenyataan, itu perlu. Sebab dari peristiwa nyata, kita bisa menarik sejumlah benang merah kehidupan yang dapat membantu kita untuk bisa mengekspresikan kemampuan diri kita dalam berkomunikasi, bertindak, dan mengambil keputusan, serta tentu saja, dalam menemukan pasangan hidup, kekasih hati kita.
Dalam hidup ini : we learn something, we hear, we try and do something. Sebuah pencapaian terbaik dalam perjalanan hidup kita, akan dapat kita rasakan apabila kita mau belajar, kita mau mendengarkan, kita mau mencoba, dan kita melakukan sesuatu.
Apabila kita mau belajar, mau mendengarkan, mau mencoba, dan mau melakukan, itu sama artinya kita sedang mengikuti suatu tahap-tahapan yang benar, yaitu suatu alur proses pembentukan jati diri atau pengenalan pribadi sehingga tidak salah bersikap pada saat menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.
Dalam mengarungi alur kehidupan, belum tentu semua orang itu tahu seperti apa karakter dan kepribadian dirinya sendiri. Sehingga, agar dapat menghasilkan karakter serta kepribadian yang baik dan benar, seperti yang seharusnya ada dalam diri semua orang, mau tidak mau, kita harus melalui proses pengenalan diri.
Terkait dengan tulisan : 99 Fakta tentang Pria, point-point yang tertulis disana merupakan suatu kondisi yang sebenarnya diarahkan kedua pihak, kepada kaum perempuan dan tentu saja kepada kaum pria itu sendiri.
Pada dasarnya, tidak mudah bagi diri seseorang untuk mengenali apa-siapa-bagaimana dirinya. Demikian pula halnya dengan kaum pria. Kaum pria seharusnya bersyukur kalau ada kaum feminis yang mau membantu diri mereka untuk dapat mengenali siapa diri mereka. Jujur saja, tulisan 99 Fakta tentang Pria itu, cukup membantu juga.
Masalahnya sekarang, apakah kaum pria akan memanfaatkan fakta-fakta bernada positif untuk bisa mengembangkan dirinya atau tidak?
Pada sisi yang berbeda, ketika kaum perempuan sudah mengetahui dan mengenali kaum pria setelah membaca tulisan 99 Fakta tentang Pria, apakah mereka akan tetap memaksakan diri untuk hanya meminta diperhatikan saja karena ternyata ada juga sisi-sisi negatif perempuan yang dicantumkan didalamnya yang membuat illfill kamu pria?
Dalam menjalin hubungan, sepanjang hubungan itu masih terjalin, tidak selamanya kita bisa JAIM (jaga image).
Oleh sebab itu, ke-99 Fakta tentang Pria tersebut, bisa dijadikan bahan introspeksi, bahan pengendalian diri, bahan pemikiran untuk mengambil atau menentukan sikap, dan tentu saja, bahan untuk memperbaiki diri, bagi kaum pria.
Sedangkan pada sisi yang berbeda, para kaum perempuan setidaknya bisa tahu bahwa ada sejumlah hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, yang bisa membuat illfill, dan bisa membuat hubungan yang telah terjalin dengan kekasih hati menjadi retak.
Tidak ada salahnya untuk saling memperhatikan atau mendengarkan orang lain, apalagi orang lain itu adalah kekasih hati kita. Dan tidak ada salahnya juga, untuk memberikan respon positif atas hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, karena untuk sebuah kebaikkan, kita harus bisa menilik diri atau menerima pandangan/pendapat orang lain juga.
Atas informasi yang dimuat dalam tulisan 99 Fakta tentang Pria tersebut, kaum perempuan juga bisa melakukan tindak koreksi atas sejumlah sikap pria negatif yang tercantum dalamnya, terutama dalam memandang posisi dan keberadaan kaum perempuan.
Monday, 25 May 2009
Jangan Biarkan Masalah Menyandung Cinta
Tulisan ini terinspirasi oleh catatan status dan tulisan note (catatan) teman-teman saya di facebook, yang kemudian menginspirasi saya untuk menulis artikel dengan judul : Jangan Biarkan Masalah Menyandung Cinta.
Dalam seminggu ini, aku banyak sekali melihat status atau tulisan note (catatan) dari sejumlah orang teman aku di facebook, yang isinya bertutur tentang adanya kegundahan hati yang membuat kebesaran makna arti cinta menjadi pudar atau seakan-akan ingin disangsikan.
Sepanjang rentang waktu perjalanan hidup kita, sulit rasanya untuk menghindari adanya masalah agar tidak menaungi diri kita. Alasannya, ketika masalah mulai memecah perhatian kita, rasa-rasanya tidak mudah bagi hati serta pikiran kita untuk segera mendamaikan diri dengan suasana tidak nyaman yang tercipta, yaitu pada saat masalah mulai merampas sebagian waktu dan energi kita.
Besarnya beban masalah yang sedang kita hadapi, disadari atau tidak, pada satu masa waktu, dapat pula mengganggu tumbuh kembangnya cinta kasih kita pada seseorang yang kita kasihi. Hal ini terjadi karena diri kita cenderung lebih fokus pada upaya memecahkan masalah yang sedang kita hadapi, dibandingkan memberikan perhatian lebih atas cinta yang ada di hati terhadap pasangan atau kekasih hati kita.
Pada sisi yang lain, cinta sulit mengalir dengan indah, apabila masalah hadir sebagai "batu ujian" dalam hubungan cinta kasih dengan kekasih hati kita.
Cinta yang seharusnya membuat hati dan wajah kita tampak ceria serta berseri-seri sepanjang hari. Namun keadaan akan terasa berbeda, ketika cinta dapat dianggap sebagai perusak harmonisasi hidup, yaitu pada saat masalah mulai menaungi gairah diri untuk dapat mengekspresikan berbagai ungkapan kasih kepada pasangan atau kekasih hati tercinta.
Masalah yang menaungi hubungan sepasang anak manusia yang saling mengasihi, akan menghadirkan : rasa kesal, amarah, gelisah, sedih dan kecewa. Padahal, masalah tak akan pernah usai apabila kita sendiri tidak pernah mencoba untuk menyelesaikannya.
Sepandangan mata aku, pada status atau note (catatan) yang dituliskan oleh sejumlah teman, hal-hal yang menjadi masalah dalam hubungan cinta kasih yang sedang dibina dalam bentuk pacaran (atau bahkan, pasangan suami-isteri) adalah masalah kurangnya perhatian, masalah keuangan, dan masalah pengendalian sikap. Lalu masalah komunikasi (terutama sikap egois dari salah satu pihak) yang terhambat. Kemudian, ada pula yang memaparkan tentang adanya suatu prasangka yang berlebih-lebihan.
Ada yang tersirat, namun ada pula yang "sepertinya" terus terang diucapkan, yaitu sebagain ungkapan suasana hati yang sedang dirasakan.
Apabila ingin dijabarkan lebih lanjut, maka semua masalah yang teman-teman kemukakan melalui status atau note tersebut, pada akhirnya akan bermuara pada sebuah kalimat yang ingin bertanya : haruskah kondisi itu terjadi?
Teman-teman ku semua,
Jangan biarkan problema mengaburkan (bahkan mampu menghanyutkan) makna indah dari keagungan cinta yang ada didalam hati kita.
Kalau ada masalah, bicarakanlah. Sebuah titik temu (kesepakatan untuk saling mengerti, memahami, dan menghargai) tak akan pernah tercipta apabila masing-masing pihak tidak memiliki keinginan untuk bertemu, saling memberikan pandangan dan mendengarkan pandangan yang dapat diterima atau tidak dapat diterima, serta berbagai kemungkinan yang dapat dikompromikan dengan pasangan / kekasih hati kita.
Apabila ada kesalahan yang terjadi, segeralah minta maaf, jangan tunggu lama-lama. Sebuah kesalahan mungkin saja terjadi sebagai sebuah kealpaan. Namun, kesalahan juga bisa terjadi karena salah satu pihak lebih mementingkan diri sendiri dan seakan-akan melupakan atau lupa dengan keberadaan pasangannya. Kesalahan, dapat pula terjadi karena tidak sengaja melakukannya.
Kesalahan yang dibiarkan berlarut-larut, dapat membebani pikiran dan menimbulkan kekacauan suasana hati. Kita dapat mengelimir kondisi tersebut apabila pihak yang berbuat salah, berani mengucapkan kata maaf, sedangkan pihak yang disakiti oleh adanya kesalahan yang dibuat oleh pasangan atau kekasih hatinya, dapat mengucapkan kata maaf dengan tulus.
Satu kesalahan kecil jangan pula dibesar-besarkan kalau kita tidak ingin masalah kecil itu justru membuat hati kita berkecamuk oleh karena telah tercipta suatu suasana yang penuh dengan ketidak-pastian, kemudian menjadi cerita kehidupan yang tidak ingin kita lalui atau hadapi.
Bicaralah baik-baik. Kita tidak selalu dapat menerka, kapan masalah datang. Jadi, sebuah komunikasi merupakan sebuah alur yang seharusnya intensif dilakukan, karena dengan mengembangkan suatu pola komunikasi yang baik, maka akan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan semakin baik lagi, akan cara pandang serta pola sikap pasangan / kekasih hati kita.
Sebisa mungkin, jangan biarkan diri kita ini mudah untuk mengucapkan kata-kata kecaman...! Sebuah kecaman akan bisa menimbulkan perasaan ditolak atau dipersalahkan, bukan mengayomi, menghibur atau mendukung.
Keberadaan kekasih hati dapat dimanfaatkan sebagai tempat curahan hati atau berbagi rasa sayang, bukan sebagai majikan atau atasan kita di kantor. Oleh sebab itu, ungkapkan segala sesuatunya dengan baik-baik, tanpa harus mengecam.
Pada situasi atau kondisi tertentu, kesalahan memang sangat mungkin saja terjadi. Tapi itu bukan berarti, kita dapat dengan bebas menyatakan bahwa kesempurnaan itu ada pada diri kita. Jangan egois dehhh...
Yup, sikap egois adalah musuh terbesar dari hubungan cinta kasih yang sedang dibina. Ketika sikap egois mengemuka, maka diri ini hanya ingin menguasai, bukan menerima adanya kekurangan yang ada pada diri pasangan kekasih hati kita.
Dalam menjalin ikatan cinta kasih, adanya sifat saling melengkapi kekurangan yang ada pada diri pasangan kekasih hati kita, merupakan sebuah kondisi yang seharusnya kita ciptakan TANPA HARUS DIMINTA. Ini bukanlah sebuah kondisi yang dapat ditawar-tawar, namun sebuah kondisi yang sepatutnya kita bangun sejujurnya, setulusnya, dan sebaik-baiknya, dengan kekasih hati kita.
Percaya deh, apabila kita biarkan sikap egois selalu hadir untuk menciptakan suasana seperti yang kita inginkan, maka pada sisi yang lain (yaitu sisi diri kekasih hati kita), api cinta itu dapat perlahan-lahan padam. Hanya menghitung waktu saja, sepertinya.
Siapa sih, yang ingin dikekang dengan hanya diijinkan mengatakan kata "ya" tanpa pernah ada kesempatan untuk mengatakan "tidak" sebagai sikap tidak setuju? Nobody.
Mengkritisi, boleh, mengekang, jangan. Memberi anjuran, ya, boleh sekali. Tapi aktif melarang-larang, sebaiknya jangan. Bila kita coba untuk mengekang dan aktif mengucapkan kata larangan, itu sama artinya kita semakin membangun tembok rasa tidak nyaman pada diri kekasih hati kita.
Kita tidak punya hak untuk mengekang atau melarang. Hak yang dapat kita nyatakan atau apresiasikan kepada pasangan kita adalah menjadikan dirinya tampil lebih baik dan lebih merasakan hakekat hadirnya cinta di hati kita dan juga dirinya. Pada kedua hal itu, kita benar-benar memiliki hak untuk melakukannya.
Apabila memiliki rasa tidak puas, buatlah diri pasangan kekasih hati kita untuk memahami dengan cara-cara yang sederhana, bahwa kita tidak puas dengan sikapnya. Jangan pernah menjadi "buas" karena ada rasa tidak puas pada sikap atau dalam diri pasangan kita.
Well, cinta mungkin juga bermasalah. Apabila itu terjadi, kita tidak memiliki pilihan yang lain, selain merundingkan jalan terbaik atas kondisi itu, agar tidak ada upaya untuk menyakiti, tentunya, dengan mengatasnamakan cinta. Berhenti sejenak... pikirkan masak-masak... dan nyatakan dengan bijak.
Emosi tak akan pernah berhasil menyelesaikan masalah. Demikian pula pada saat cinta sedang ada masalah, emosi bukanlah pilihan tepat untuk mendamaikan suasana hati.
Ingatlah selalu, bahwa tiap orang punya kesempatan untuk memperbaiki keadaan pada saat ada masalah menaungi cinta. Dalam kelebihan yang kita miliki, pasti kita memiliki kekurangan. Oleh karena cinta, kekurangan itu dapat tertutupi dengan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan kekasih hati kita. Gunakan itu untuk tampil lebih baik, bukan untuk menekan lebih keras.
Memang, segala sesuatunya itu, ada saatnya. Namun, ketika cinta adalah dasarnya, kita bisa menjadi bintang ditengah gelapnya malam, apabila kita biarkan cinta itu menjadi "malaikat" yang menyejukkan setiap kasih yang melingkupi diri dan hati kita.
So, jangan biarkan masalah menyandung adanya cinta didalam hati dan diri kita. Lakukan segala sesuatunya dengan didasari oleh cinta.
.Sarlen Julfree Manurung
Friday, 22 May 2009
Mencintai Dirinya Hingga Masa 50 Tahun Lagi
Beberapa lagu terlewati begitu saja, tanpa aku sendiri turut bersenandung menyanyikan lagu yang sedang kudengarkan dengan menggunakan headset.
Inspirasi untuk membuat sebuah artikel tiba-tiba terhenti, ketika aku mendengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh kelompok vokal Warna. Entah kenapa, lagu yang dinyanyikan kelompok vokal Warna tersebut, tiba-tiba saja menarik perhatian aku.
Judul lagu yang aku maksud adalah 50 tahun lagi...
Bagiku, lagu itu merupakan sebentuk ungkapan pernyataan cinta, yang sarat dengan unsur rasa sayang serta cinta teramat mendalam kepada orang yang kita kasihi.
Entah mendapat ide dari mana pencipta lagu tersebut mendapatkan inspirasi. Mungkin, sang pencipta lagu mendapatkan inspirasi berdasarkan kisah atau pengalaman orang lain. Tapi bisa juga, lirik lagu tersebut adalah ungkapan yang dilagukan berdasarkan pengalaman pribadi penciptanya.
Mungkin pula hal itu ia dapatkan setelah dirinya membaca buku. Dan bisa juga, inspirasi indah itu muncul dan didapatkan setelah ia melihat sepasang kakek-nenek, dan mengagumi kemesraan yang mereka tunjukkan.
Waahhh… Cukup tua juga yaaa… Sebuah umur manusia yang sudah termasuk lanjut usia (sekali). Seperti apa ya, penampilan aku kalau sudah berumur setua itu?
Kalau setiap insan manusia memiliki cinta serta kesetiaan begitu mendalam, rasanya seru sekali kalau dapat mengasihi kekasih hati tercinta hingga begitu lama. Mungkin tak harus sampai masa lima puluh tahun, untuk takaran 20 atau 30 tahun saja, itu sudah merupakan ekspresi kasih sayang yang patut diacungkan jempol.
Indahnya cinta dan kasih sayang. Sulit untuk dibayangkan, kira-kira seperti apa bentuk dan rupa ungkapan atau tindakan cinta kasih yang ingin kita ekspresikan kepada pasangan kita pada usia setua itu.
Tentu beda dengan apa yang bisa kita lakukan pada saat ini. Energi masih ada. Ide-ide segar untuk mewujudkan romantisme sikap dan tindakan, masih dapat dilakukan.
Kita hanya bisa berimajinasi kalau itu harus kita lakukan dalam masa waktu 50 tahun, karena mungkin saja, energi dan kesehatan kita pada usia tua, kita belum tahu apakah kita masih dalam kondisi segar bugar, mulai sakit-sakitan, atau mungkin pula, kuasa Tuhan berkehendak lain atas kelanjutan kehidupan kita.
Mampukah kita memupuk cinta pada pasangan yang sama hingga masa waktu 50 tahun lagi? Dapatkah kita menjaga kesetiaan kita hingga masa tua kita pada pasangan kita?
Istilah golden marriage dipakai untuk pasangan yang telah mencapai masa kebersamaan dalam ikatan pernikahan hingga 50 tahun lamanya. Selama 50 tahun, pasangan itu tetap saling mengasihi, saling mencintai, dan menjaga kesetiaan di antara mereka.
Menilik gaya berpacaran yang ada pada anak-anak muda pada saat ini, mungkinkah mereka dapat mempertahankan rasa cinta kasih mereka hingga masa 50 tahun pada pasangan yang sama?
Bukan bermaksud untuk menghakimi atau menciptakan pikiran yang tidak-tidak dengan gaya berpacaran anak muda saat ini. Namun, dengan begitu banyaknya godaan-godaan dari pihak ketiga atau dari berbagai kesenangan yang ditawarkan di dunia ini, boleh dong, untuk berpikiran sedikit skeptis.
Apalagi banyak diantara anak muda pada saat ini, yang cenderung menggunakan pola pemikiran instan, yang hanya berdasarkan apa yang dirasa dan apa yang disenanginya, serta cenderung bersikap tak mau terjebak atau dipusingkan oleh berbagai perbedaan cara pandang atau permasalahan seharusnya mereka selesaikan bersama.
Pada banyak peristiwa, sangat terlihat jelas bahwa generasi muda pada saat ini, sangat senang sekali untuk “menyederhanakan” masalah yang ada. Mereka cenderung hanya mau menikmati keindahan atau kesenangan. Ketika permasalahan menghampiri, ketika sebentuk tanggung-jawab harus mereka lakukan, mereka akan mencoba berkelit atau menyampaikan sejuta satu alasan.
Mereka mau senang, namun tidak mudah untuk menerima begitu saja pada saat diminta bertanggung-jawab atas setiap kesenangan yang telah mereka lakukan atau dapatkan.
Harus diakui, tidak sedikit pula diantara generasi muda sekarang, yang memiliki tingkat kesetiaan diri kepada pasangan kekasih hatinya dengan kadar cukup baik atau bahkan sangat baik.
Tapi banyak juga diantara generasi muda sekarang, yang menganggap pernyataan kesetiaan itu, hanyalah sebagai sesuatu hal yang manis di bibir saja. Mudah terucap, namun ketika harus direalisasikan, sulit untuk diekspresikan. Apalagi kalau jarak sudah memisahkan, kesetiaan itu pun perlahan-lahan dapat dengan mudah luruh.
Pada sejumlah pasangan yang sedang berpacaran, nilai sikap dan perilaku kurang baik dalam diri salah seseorang atau masing-masing diantara mereka, agak sulit untuk dapat dikompromikan, dibicarakan, atau dicari jalan keluar, agar dapat diperbaiki atau ditutupi oleh sikap baiknya.
Bila itu yang terjadi, bagaimana prosesi masa 50 tahun kebersamaan bisa tercapai? Apa yang ingin dicari dan digapai kalau hanya hal-hal baik atau menyenangkan saja yang ingin di dapat saat berpacaran?
Jadi teringat pada sederet bait-bait lagu nihhh…
Aku mau mendampingi dirimu…
Aku mau cintai kekuranganmu…
S’lalu bersedia bahagiakan mu,
Apapun terjadi, Ku janjikan aku ada…
Dapatkah masing-masing diantara kita yang mampu membuat sebuah pernyataan seperti potongan bait-bait lagu yang dibawakan Once tersebut?
Yaa… Secara keseluruhan, lagu itu merupakan salah lagu yang berisi ungkapan perasaan cinta yang amat mendalam, dari seorang cowok kepada kekasih hatinya. Bukan berarti cewek tidak bisa melakukannya. Ini merupakan salah satu contoh saja.
Sesungguhnya banyak hal-hal yang bisa dipakai oleh pasangan yang sedang berpacaran untuk membangkitkan inspirasi dalam pikiran mereka bahwa mereka pun seharusnya bisa mencintai orang lain hingga 50 tahun lamanya, atau lebih. Mereka dapat membangun nuansa penuh kasih dan rasa sayang, sesuai dengan keinginan atau ide/inisiatif mereka sendiri, atau dengan mengambil contoh dari upaya serta tindakan orang lain.
Tidakkah menyenangkan dan membanggakan apabila kita bisa mempertahankan rasa itu hingga 50 tahun lamanya bahkan lebih?
Sepasang anak manusia yang dapat mempertahan, menjaga, dan menghargai rasa cinta serta kebersamaan mereka selama 50 tahun atau lebih, merupakan satu contoh yang sangat baik apabila dikaitkan dengan upaya dua orang anak manusia menjaga kesetiaan kepada pasangannya.
Sebuah kebersamaan memang dapat menjadi sebuah cerita yang menarik ketika hal itu bisa berlangsung dalam tempo waktu cukup lama, tanpa harus diakhiri oleh tindak perceraian dengan berbagai alasannya.
Jadi tidaklah salah kalau dikatakan bahwa lagu yang dibawakan oleh Warna tersebut (dan juga potongan lagu yang dinyanyikan Once tentunya) dapat dijadikan sumber inspirasi serta motivasi bagi setiap orang.
Kedua lagu tersebut, seharusnya dapat meyakinkan diri setiap orang, bahwa menjaga rasa sayang, rasa cinta, dan juga kesetian kepada pasangan belahan jiwa hingga masa 50 tahun lagi, adalah sesuatu hal yang sangat mungkin mereka lakukan, asalkan mereka memiliki suatu keinginan tulus untuk mau saling menjaga kobaran api cinta serta kesetiaan diantara mereka.
Itu bukanlah sebuah langkah yang mudah. Namun apabila ada keteguhan hati dan satu keinginan yang mendalam untuk saling menghargai kesucian cinta serta menimbulkan satu keinginan untuk mau melakukan makna mendalam yang terkandung di balik arti kata “KASIH” dan “SAYANG.”
Mereka yang dapat menjaga keabadian cinta serta kesetiaan pada pasangannya adalah orang-orang yang diberkati dan penuh dengan berkat…
Sungguh, betapa indahnya dapat mencintai orang lain hingga 50 tahun lagi…
Kiranya kasih itu, selalu dapat kita ungkapkan, dan kesetiaan itu, selalu dapat kita nyatakan...
.Ir. Sarlen Julfree Manurung
Jangan Biarkan Diri Ini Hanya Bisa Bermimpi
Tulisan teman itu bertutur tentang sekelompok kodok yang mengadakan perlombaan menaiki suatu menara sampai keatas. Sejumlah kodok yang tadinya bersemangat mengikuti lomba, tiba-tiba tidak siap melanjutkan lomba karena mendengar suara-suara para penonton yang mengatakan : "Mana mungkin kodok bisa sampai pada puncak menara.."
Ketika yang lainnya mulai ragu untuk melanjutkan lomba, seekor kodok tetap naik keatas dan akhirnya memenangkan lomba itu. Sang kodok dapat membuktikan, kalau kodok juga dapat meniti tangga hingga ke puncak menara karena ia percaya bahwa ia mampu.
Rasa percaya diri membuat sang kodok tidak menghiraukan suara-suara para penonton yang mencoba untuk membuat ragu kodok-kodok yang lain sehingga banyak yang gagal mencapai puncak menara.
Pesan moral yang disampaikan pada bagian akhir postingan tulisan teman tersebut :
"Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis... karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan mencoba menjauhkannya darimu. Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu! Karena itu: Tetaplah selalu... BERPIKIR POSITIF. Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu! Selalu berpikirlah: I CAN DO THIS !"
Mendengarkan suara-suara pesimis yang disampaikan orang lain, memang dapat mempengaruhi kesiapan diri dan upaya kita untuk dapat mencapai puncak kesuksesan dengan didasarkan pada adanya usaha serta kerja keras.
Adanya kata-kata pesimis dari orang lain, secara langsung atau tidak langsung, memang dapat membuat kita melemah dan mengendurkan upaya serta semangat kita untuk mencapai puncak prestasi.
Padahal, apabila kita merasa memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu, dan kita tetap memelihara hasrat itu, kita dapat menggapainya.
Berpikir positif memang merupakan syarat mutlak apabila kita ingin menjalani sesuatu untuk mencapai puncak pencapaian seperti yang kita inginkan. Kita bisa saja mendengarkan pernyataan pesimistis orang lain. Namun pernyataan pesimistis itu sebaiknya tidak mempengaruhi keinginan hidup kita untuk mencapai apa yang ingin kita capai.
Sebuah pembuktian memang perlu dilakukan agar orang lain (terutama orang yang berpikiran pesimis) tahu, kalau kita memang mampu mencapai segenap mimpi dan harapan kita.
Jangan biarkan orang lain membentuk kita menjadi pribadi yang "HANYA BISANYA" bermimpi tanpa pernah bisa mewujudkan mimpi. Orang lain boleh pesimis tapi jangan biarkan diri ini menjadi pesimis juga, karena apabila orang lain bisa mewujudkan mimpi, kenapa kita tidak?
Jangan pula kita hanya menggantung cita-cita setinggi langit namun kita sendiri tidak pernah sampai ke langit. Kalau kita tahu dan sadar bahwa kita mampu, berusahalah, agar langit bisa kita capai dan orang lain tahu, usaha yang kita lakukan (dengan dibawa dalam doa tentunya) tidak akan berakhir dengan kesia-siaan, tapi sebuah hasil seperti yang kita inginkan.
Semangat... terus berusaha... jangan menyerah oleh keadaan, tapi kalahkanlah keadaan. Kiranya Tuhan memimpin langkah kita untuk dapat mewujudkan cita-cita atau mimpi yang ada didalam benak pikiran kita.
Orang lain boleh saja berpikiran pesimis, tapi kita tidak boleh menjadi lemah oleh karena sikap pesimis orang lain karena kita yang menjalani hidup kita.
Thursday, 21 May 2009
S E L I N G K U H
Banyak orang yang berpendapat kalau perselingkuhan itu bisa terjadi karena adanya perasaan tidak puas seseorang terhadap apa yang ada didalam diri pasangannya. Selalu saja ada yang dianggap kurang. Padahal, ketika seseorang menjalin hubungan dengan kekasih hatinya, kondisi yang seharusnya diciptakan adalah saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Seseorang yang dapat mempertahankan atau melanggengkan hubungan cinta kasihnya bersama dengan kekasih hatinya tercinta, adalah pribadi anak manusia yang dapat menerima dengan tulus kekurangan yang terdapat dalam diri kekasih hatinya, dan oleh karena cintanya pada kekasih hatinya itu, seseorang tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk menutupi kekurangan yang terdapat didalam diri kekasih hatinya.
Demikian pula sebaliknya. Seseorang yang mencintai kekasih hatinya, tidak akan menganggap kekurangan yang terdapat didalam diri kekasih hatinya, sebagai sebuah "permasalahan besar" namun sebuah kondisi yang harus dilengkapi dengan apa yang ada pada dirinya.
Oleh sebab itulah, mereka yang berhasil mempertahankan kelanggengan hubungan cinta kasih dengan kekasih hatinya tercinta, akan terlihat sebagai pasangan yang sempurna karena kebersamaan yang dibangun diantara mereka, akan membuat masing-masing pribadi yang saling mengasihi, tampil lebih baik, seakan-akan tidak memiliki kekurangan diri.
Normatif sajalah, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang sempurna. Apabila kita menuntut adanya kesempurnaan dalam diri pasangan kekasih hati kita, maka sudah selayaknya pula kita harus memiliki sebentuk kesempurnaan diri juga, yaitu kesempurnaan sikap dan perilaku seperti yang diharapkan oleh kekasih hati kita.
Bahasa sederhananya, kalau mau menuntut dari pasangan, yaaa...harus mau dituntut pula.
Kalau hanya mau menerima namun tak mau memberi, itu sama artinya, perselingkuhan merupakan jalan pembenaran bagi seseorang untuk dapat mencari "kesempurnaan" seperti yang diinginkannya.
Padahal, upaya melupakan "rasa" kasih itu dengan jalan berselingkuh, dapat terjadi karena seseorang tersebut tidak mau menerapkan pola komunikasi yang seimbang dalam menjalin hubungan. Oleh sebab itu, perselingkuhan bisa terjadi karena seseorang yang melakukan perselingkuhan, adalah orang yang lebih mementingkan keinginan dirinya sendiri, tanpa mau perduli dengan keinginan orang lain atas dirinya.
Adanya keengganan diri untuk mau menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan pasangan kekasih hati, membuat penerimaan akan diri kekasih hati apa adanya, tidak dapat diwujudkan dalam sikap dan perbuatan menyayangi pacar tanpa melihat kekurangan yang ada pada dirinya. Ketika kondisi itu terjadi, besar kemungkinan, perselingkuhan dengan yang lain dapat terjadi.
Perselingkuhan bukanlah sebuah pembenaran sikap yang dapat membuat seseorang benar-benar dapat merasakan, ketulusan cinta kasih itu apabila dijalani dengan sikap setia, selalu menghadirkan komunikasi yang intensif dan berkualitas, serta dapat menjaga rasa cinta kasih didalam hati.
Haruskah perselingkuhan terjadi? Tentu tidak, terutama apabila seseorang tahu dan menyadari, kalau komunikasi, kesetiaan, dan memupuk rasa sayang itu, merupakan konstruksi yang kuat untuk menghadirkan hubungan cinta kasih yang dapat "diarahkan" agar bisa sesuai dengan harapan serta keinginan masing-masing pihak yang terikat benang-benang cinta.
Kalau ada orang yang mengatakan, berselingkuh untuk iseng, sebaiknya orang itu mengingat kalau perasaan dan hati orang lain itu bukan untuk dipermainkan. Apa ada, orang tua yang iseng menyayangi anak-anaknya? Apakah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang itu menyayangi kita karena IA iseng? Tentu saja jawabannya : TIDAK.
So, apabila ingin merasakan indahnya cinta kasih dengan kekasih hati, peliharalah rasa cinta yang ada didalam hati dengan sikap setia. Terapkan pola komunikasi yang berkualitas dengan intensitas yang selalu terjaga. Jadikan pasangan kita sebagai teman dan pribadi yang akan menjadikan kita lebih baik, karena kasih yang melingkupi hubungan dua anak manusia yang saling mengasihi, dapat kita pakai untuk membuat hidup kita dan orang yang kita kasihi, menjadi lebih baik atau bertambah baik.
.SARLEN JULFREE MANURUNG
Melakukan Sesuatu dengan TULUS
Sesuatu yang dilandasi sikap tulus, adalah sebuah perbuatan yang pada dasarnya tidak mengharapkan adanya tindakan balas jasa atau ucapan terima kasih.
Pada dasarnya, melakukan sesuatu dengan sikap tulus adalah perbuatan yang dilandasi oleh adanya kasih didalam hati dan diri kita, dimana sikap tersebut merupakan bagian dari kepribadian manusia, yang menjadi cerminan hidup, bahwa dalam melakukan sesuatu kepada orang lain, kita tidak harus mengharapkan adanya imbalan apapun dari orang lain tersebut. Bahkan, tidak berharap ada pujian.
Kita juga tidak harus mempublikasikan/menyatakansecara terbuka kepada orang lain atau kepada pihak-pihak yang akan menerima adanya perbuatan tulus yang akan kita lakukan, karena memang, sebuah ketulusan sikap tidak harus ditandai oleh adanya sebuah pernyataan yang ingin menunjukkan sebuah keinginan untuk berbuat baik.
Oleh karena itu, banyak perbuatan yang dilandasi oleh sikap tulus tidak harus diketahui atau didiskusikan terlebih dahulu dengan orang lain, apalagi oleh pihak-pihak yang akan merasakan perbuatan tulus yang kita lakukan.
Berbuat tulus berarti juga melakukan sesuatu hal tanpa ada rasa terpaksa atau merasa dipaksa. Dalam hal ini, sebentuk tindakan yang dilandasi oleh adanya keinginan atau inisiatif pribadi, merupakan salah satu ciri seseorang yang melakukan suatu perbuatan yang dilandasi oleh ketulusan sikap.
Tulisan ini mungkin belum lengkap membahas berbagai hal yang berkaitan dengan perbuatan yang dilandasi oleh sikap tulus. Namun, tanpa dibahas panjang lebar, keinginan berbuat sesuatu dengan tulus, sudah selayaknya ada didalam hati dan benak pikiran kita.
Tanpa terkecuali, semua orang di muka bumi ini, dapat melakukan sesuatu dengan dilandasi sikap tulus. Bagaimana denganmu, apakah sudah melakukannya?
Apapun bentuknya, lakukan perbuatan tulus kepada sesama tanpa memandang atau memikirkan adanya sebuah imbalan atau pujian atas tindakan tulus yang kita lakukan kepada orang lain. Kepuasan sejati akan kita rasakan pada saat perbuatan tulus yang kita lakukan dapat membahagiakan orang lain, dapat membuat suatu keadaan rumit menjadi lebih baik, dan suatu kegiatan dapat terlaksana seperti yang diinginkan.
Biarkan orang lain berprasangka atau berpikir lain atas segenap tindakan tulus yang kita lakukan. Mantapkan langkah dan keinginan hati untuk melakukan segala sesuatunya dengan tulus.
Salam damai,
.Sarlen Julfree Manurung
Simphony Kembangkan Layar Kehidupan
Ke arah mana lara akan dituju?
Kehidupan yang berdetak seiring dentang waktu,
Mengalir apa adanya,
Mungkin engkau bisa mengarahkan, tapi tetap saja tak tahu bagaimana akhirnya
Sisi batin hanya mampu berharap, diri ini menjalankan
Dalam keheningan, dalam keramaian...semua masih belum pasti
Hingga engkau tahu akhir dari semua pencapaian yang engkau ingin
Dapat, tidak dapat, setengah dapat...
Ketika benak berpikir dalam gundah,
Apakah yang akan digapai?
Melayang-layang bagai kupu-kupu
Pagi menjelang, engkau berkutat rencana,
Siang penuh cahaya mentari, akal pikiranmu mengaduh dalam sibuk
Sore yang datang, rasanya ingin cepat-cepat pulang...
Akal mengakali, berbisik layaknya gosip, langgam damai berpikir pintar
Ada yang bisa diraih, meskipun tak semua tergapai...
Benar atau salah, bagai logika statika
Berpikirlah dahulu, agar engkau jarang berbuat dan berucap salah...
Ketika perbuatan menciptakan asa,
Apakah laut masalah dapat diarungi?
Rentang waktu terkadang tak cukup untuk membuai atau mencari suka
Tapi semua harus dilalui dengan bijak agar tak terjerembab jatuh
Karena angin yang berhembus, dapat melenakan dan membuat engkau terpuruk
Yaitu saat alur yang engkau bangun dalam perbuatan,
Hanya berpikir tentang diri, bukan mengekspresi dari hati
Bila itu bisa engkau tepis,
Laju layar melarung maju hadapi gelombang masalah, itu bukan masalah...
Hidup ini terkadang membuat engkau harus berpikir panjang, bukan larung mengkhayal
Luruh sesaat bukan sebuah kisah bahwa engkau tak berarti
Tapi sebuah benang alur kehidupan yang akan membuat engkau tahu,
Bahwa belajar menjadi yang terbaik, ada proses yang harus engkau lalui
Tidak satu titi anak tangga, tapi mungkin, ratusan hingga ribuan jumlahnya
Semua harus engkau tapaki, semua harus engkau pijak
Karena hidup ini tidak hanya bicara soal hari ini, tapi juga nanti dan hari esok
Dengarkan suara hati, layakkan dengan pemikiran bijak, dan lakukan dalam perbuatan
Kembangkan layar kemajuan hidup, dimulai dari diri sendiri... mulailah hari ini...
Jangan tunggu, jangan nanti-nanti...
Thursday, 14 May 2009
Sulit Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Pengakuan tersebut masih pula diikuti dengan pernyataan, kalau mereka juga meyakini, Tuhan akan memaafkan kesalahan manusia yang datang memohon pengampunan dosa padaNya, meskipun manusia telah kotor oleh lumpur dosa.
Namun entah mengapa, sejumlah besar anak-anak Tuhan justru terlihat tidak antusias apabila mereka harus bertindak sebagai pribadi yang dapat dengan tulus ikhlas memaafkan kesalahan orang lain yang telah menghadirkan luka dan derita batin, melalui perkataan atau perbuatan yang mendukakan hati.
Hati mereka seakan tidak tergerak untuk mengucapkan kata maaf, baik kepada orang yang langsung meminta maaf atau yang tidak secara langsung meminta maaf, bahkan sulit memaafkan kesalahan orang lain meskipun orang lain tersebut tidak memintanya.
Faktanya, walaupun anak-anak Tuhan sering membaca Firman Tuhan, buku-buku telaah Firman Tuhan atau buku renungan harian yang menuliskan agar manusia dapat memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus, serta mengaminkan isi khotbah pendeta dengan perikope yang sama, atau bahkan telah menjawab dengan lantang pertanyaan kesediaan mengampuni kesalahan orang lain dalam Perjamuan Kudus, namun tetap saja, banyak anak-anak Tuhan yang sulit memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus.
Bahkan bagi sejumlah anak-anak Tuhan, memaafkan kesalahan orang lain yang telah menghadirkan luka dan derita batin, menganggap hal itu sebagai "bukan harus" dilakukan sebelum rasa sakit yang tercipta, terobati. Terasa berat rasanya kata-kata maaf terucap dengan lancar dari mulut.
Tuhan saja mau memaafkan kesalahan kita, kenapa kita sulit memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain kepada kita?
Dengan sulit mengungkapkan kesediaan diri untuk memaafkan kesalahan orang lain, apakah kita ingin menghadirkan otoritas yang sama dengan Tuhan, yaitu menjadi pribadi yang berhak mengampuni serta menghakimi sesama manusia?
Oleh karena tidak senang dan merasa telah disakiti, sejumlah anak-anak Tuhan bahkan memilih untuk tidak bersedia mengucapkan kata maaf kepada orang yang telah menciptakan luka serta derita batin.
Kenapa sulit memaafkan?
Pertama
Seseorang yang mengalami derita batin karena telah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan atau tidak adil dari orang lain, akan membangun dinding sikap bermusuhan.
Adapun bentuk dinding sikap bermusuhan tersebut diwujudkan dengan : menjaga jarak, memutuskan rantai pertemanan, dan menutup/mengurangi akses komunikasi dengan orang yang telah menghadirkan luka batin, dengan alasan, untuk mempertahankan posisi, integritas dan eksistensi di depan orang lain, kestabilan emosi atau nama baik.
Kedua
Memaafkan cenderung dikonotasikan sebagai sebuah tindakan berani untuk melupakan atau mengingkari adanya perbuatan salah yang telah dilakukan orang lain.
Bagi sejumlah orang, melupakan begitu saja suatu perbuatan atau pernyataan yang membuat diri ini merasakan hati yang terluka, bukanlah sebuah keharusan moral, bukanlah sebuah tindakan fair, dan tidak otomatis menyembuhkan derita yang telah dihadirkan orang lain tersebut.
Ketiga
Karena amarah telah menciptakan dendam dan upaya-upaya protektif diri (seperti yang disebutkan pada point pertama diatas), dimana keadaan itu lebih mendominasi akal serta alam pikiran.
Dalam hal ini, meskipun seseorang mengerti, memahami serta merasakan indahnya makna kasih, akan tetapi, oleh karena adanya rasa sakit lebih melingkupi hati dan perasaan, seseorang tersebut tidak memperdulikan adanya kasih, sehingga yang putih dapat menjadi hitam, dan yang hitam, dianggap lebih layak menjadi putih.
Secara tidak langsung, seseorang tersebut telah menambahkan atau mengganti literatur makna kasih yang sesungguhnya.
Apabila dikaitkan dengan prinsip keimanan, maka, tindakan memaafkan merupakan upaya "memaksa" agar dilakukan. Adanya prinsip "memaksa" dalam memaafkan kesalahan orang lain tersebut, terdeskripsikan karena memaafkan kesalahan orang lain merupakan "perintah" Tuhan.
Ketika kata "maaf" sulit untuk diucapkan, itu terjadi karena seseorang yang mengalami luka dan derita batin oleh perbuatan atau pernyataan tidak menyenangkan dari orang lain, menganggapnya sebagai sebuah beban.
Beban tercipta karena seseorang yang berada pada posisi telah disakiti orang lain tersebut, harus mengingkari adanya kesalahan yang telah membuat dirinya mendapatkan luka dan derita batin, dengan menghadirkan suatu anggapan bahwa luka serta derita batin yang telah membuat dirinya tersakiti, tidak perlu diingat-ingat lagi.
Artinya, dengan memaafkan kesalahan orang lain, kita telah berusaha sekuat tenaga untuk mendamaikan hati dan diri kita, agar segenap amarah, rasa kecewa, serta perasaan diperlakukan tidak adil, tidak lagi mendominasi pikiran, meskipun tidak ada keharusan bagi kita, untuk melupakan begitu saja kesalahan yang telah diperbuat orang lain tersebut.
Jelas, ini bukanlah perkara yang mudah namun harus dilakukan apabila kita benar-benar berpegang pada perintah Tuhan.
Kesulitan terbesar untuk memaafkan kesalahan orang lain, memang ada pada upaya untuk mereduksi segenap perasaan tertekan dan adanya kebencian yang berkecamuk di dada oleh karena amarah, rasa kecewa, dan perasaan telah diperlakukan tidak adil, menjadi sebuah keinginan baik (memaafkan) dan tidak lagi memfokuskan kesalahan atau perbuatan tidak menyenangkan yang telah dilakukan orang lain, sebagai sebuah tindakan sulit yang harus dilakukan.
Bagaimana agar tidak terasa sulit untuk memaafkan orang lain?
Well, konsepsi pertama yang harus kita ingat adalah : tindakan memaafkan orang lain merupakan bagian dari menyatakan kasih, yaitu kepada orang yang telah kita anggap musuh atau orang yang telah kita anggap bersikap bermusuhan dengan kita.
Artinya, kita telah menjalankan perintah Tuhan, untuk menyatakan kasih kepada semua orang, yaitu menyatakan kasih kepada orang yang telah membuat hati kita terluka, dengan memaafkannya.
Kita mengerti, tahu, dan memahami, bahwa Tuhan telah memerintahkan kita untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain. Tuhan sendiri telah pula memberikan contoh nyata, dimana kita bisa mencontohnya. Dalam hal ini berlaku keadaan : kita memaafkan kesalahan orang lain agar Tuhan juga memaafkan kesalahan-kesalahan kita.
Berpikir positif merupakan salah satu elemen penting yang membuat kita bisa memaafkan kesalahan orang lain, meskipun kita tahu, orang lain tersebut telah membuat kita mengalami luka dan derita batin.
Kenapa kita harus berpikir positif?
Sebab dengan berpikir positif, kita dapat melanjutkan hidup kita tanpa kita sendiri harus memikul beban, dan memiliki dendam yang melingkupi hati serta pikiran kita.
Beban dan dendam, yang terangkum dalam aroma kebencian kita pada seseorang, pada dasarnya dapat merusak persepsi kita, tentang bagaimana kita harus bersikap kepada orang lain, dan bagaimana cara kita menyikapi makna kehidupan beserta keindahan yang bisa kita nikmati tanpa harus menyertakan adanya amarah didalam diri kita.
Memang tidaklah mudah untuk mematahkan segenap derita, rasa sakit serta kebencian yang membara di dada, dengan tindakan tidak menghakimi orang lain karena perbuatan tidak menyenangkan yang telah dilakukannya (yang sesungguhnya tidak perlu terjadi).
Dalam hal ini, sikap toleransi kita kembangkan kepada orang yang menyebabkan kita menghadapi kondisi tidak pasti yang hadir setelah rasa sakit hadir ke permukaan.
Ada baiknya pula apabila kita memposisikan diri kita sebagai orang yang membutuhkan orang lain memaafkan kesalahan kita, namun kita harus menerima kenyataan, bahwa kata maaf itu tidaklah mudah kita dapatkan. Apakah kondisi ini dapat kita terima? Tentu saja tidak.
Memaafkan memang sama artinya kita harus bisa melupakan dan tidak lagi mengingat-ingat kesalahan atau perbuatan tidak menyenangkan yang telah dilakukan orang lain pada kita.
Mungkin kita membutuhkan waktu untuk melakukannya. Namun tidak ada salahnya, kalau kita memikirkannya untuk tidak menunda-nunda melakukannya.
Awalnya memang tidak mudah, karena sisi kemanusiaan kita yang dilingkupi oleh rasa benci dan amarah, akan cepat menolak untuk memaafkan.
Namun, apabila kita segera menyadari, bahwa memaafkan kesalahan orang lain itu perlu dan harus, itu sama artinya, kita telah mengurangi 2 masalah : menghapus rasa benci dalam diri kita, serta memperbaiki hubungan yang retak dengan orang lain.
Why we must do that?
Sia-sia saja kita percaya pada Tuhan kalau kita masih menyimpan dendam didalam hati kita dan membiarkan diri kita memendam amarah yang terpicu oleh kebencian atau rasa tidak senang karena orang lain telah membuat hati kita terluka, karena Tuhan tidak menentukan kita hidup dengan cara demikian.
Pesan indah yang ingin disampaikan dalam artikel ini : memaafkan kesalahan orang lain itu memang sulit, tapi kita harus melakukannya, karena itulah yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan.
Maafkanlah kesalahan orang tulus...
Semoga tulisan ini menggugah rekan-rekan untuk membuka pintu maaf kepada orang yang telah berbuat salah, baik diminta atau tanpa diminta, dengan tulus tentunya.
God Bless You Everybody
.Sarlen Julfree Manurung
dimuat di : http://sarlenjm.blogspot.com
Wednesday, 13 May 2009
Peragaan Busana Persembahan Xtra XL Community
Untuk pertama kalinya di Indonesia, JS21 dan MISE Indonesia menyelenggarakan sebuah pagelaran peragaan busana dengan konsep LEBIH dari Biasa - memperagakan rancangan gaun malam, gaun pesta, baju kebaya dan gaun pengantin untuk para wanita yang berukuran tubuh Besar.
Disponsori oleh:
ZA Cosmetics
Nahdi Jewellry
La Belle Team Art
Bellydance Jakarta
Peragaana busana akan dibawakan oleh para model dari Komunitas Xtra-L Indonesia.
Diadakan di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jln. Dharmawangsa Raya - Jakarta Selatan.
Hiburan berupa Bellydance akan dibawakan oleh para penari dari Bellydance Jakarta.
Harga tiket : Rp.200.000,- , Rp.300.000,- dan Rp.400.000,- (termasuk coffee break).
Untuk informasi pembelian tiket dan selanjutnya, dapat menghubungi nomor telpon yang tertera di bawah.
Komunitas Xtra-L Indonesia mendukung sepenuhnya atas terselenggaranya peragaan busana tersebut di atas.
Untuk pemesanan tiket dan informasi, hubungi : 02133098818 atau 021. 91203600 (Ms. Sagita Damayanti)
S E L I N G K U H
Banyak orang yang berpendapat kalau perselingkuhan itu bisa terjadi karena adanya perasaan tidak puas seseorang terhadap apa yang ada didalam diri pasangannya. Selalu saja ada yang dianggap kurang. Padahal, ketika seseorang menjalin hubungan dengan kekasih hatinya, kondisi yang seharusnya diciptakan adalah saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Seseorang yang dapat mempertahankan atau melanggengkan hubungan cinta kasihnya bersama dengan kekasih hatinya tercinta, adalah pribadi anak manusia yang dapat menerima dengan tulus kekurangan yang terdapat dalam diri kekasih hatinya, dan oleh karena cintanya pada kekasih hatinya itu, seseorang tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk menutupi kekurangan yang terdapat didalam diri kekasih hatinya.
Demikian pula sebaliknya. Seseorang yang mencintai kekasih hatinya, tidak akan menganggap kekurangan yang terdapat didalam diri kekasih hatinya, sebagai sebuah "permasalahan besar" namun sebuah kondisi yang harus dilengkapi dengan apa yang ada pada dirinya.
Oleh sebab itulah, mereka yang berhasil mempertahankan kelanggengan hubungan cinta kasih dengan kekasih hatinya tercinta, akan terlihat sebagai pasangan yang sempurna karena kebersamaan yang dibangun diantara mereka, akan membuat masing-masing pribadi yang saling mengasihi, tampil lebih baik, seakan-akan tidak memiliki kekurangan diri.
Normatif sajalah, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang sempurna. Apabila kita menuntut adanya kesempurnaan dalam diri pasangan kekasih hati kita, maka sudah selayaknya pula kita harus memiliki sebentuk kesempurnaan diri juga, yaitu kesempurnaan sikap dan perilaku seperti yang diharapkan oleh kekasih hati kita.
Bahasa sederhananya, kalau mau menuntut dari pasangan, yaaa...harus mau dituntut pula.
Kalau hanya mau menerima namun tak mau memberi, itu sama artinya, perselingkuhan merupakan jalan pembenaran bagi seseorang untuk dapat mencari "kesempurnaan" seperti yang diinginkannya.
Padahal, upaya melupakan "rasa" kasih itu dengan jalan berselingkuh, dapat terjadi karena seseorang tersebut tidak mau menerapkan pola komunikasi yang seimbang dalam menjalin hubungan. Oleh sebab itu, perselingkuhan bisa terjadi karena seseorang yang melakukan perselingkuhan, adalah orang yang lebih mementingkan keinginan dirinya sendiri, tanpa mau perduli dengan keinginan orang lain atas dirinya.
Adanya keengganan diri untuk mau menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan pasangan kekasih hati, membuat penerimaan akan diri kekasih hati apa adanya, tidak dapat diwujudkan dalam sikap dan perbuatan menyayangi pacar tanpa melihat kekurangan yang ada pada dirinya. Ketika kondisi itu terjadi, besar kemungkinan, perselingkuhan dengan yang lain dapat terjadi.
Perselingkuhan bukanlah sebuah pembenaran sikap yang dapat membuat seseorang benar-benar dapat merasakan, ketulusan cinta kasih itu apabila dijalani dengan sikap setia, selalu menghadirkan komunikasi yang intensif dan berkualitas, serta dapat menjaga rasa cinta kasih didalam hati.
Haruskah perselingkuhan terjadi? Tentu tidak, terutama apabila seseorang tahu dan menyadari, kalau komunikasi, kesetiaan, dan memupuk rasa sayang itu, merupakan konstruksi yang kuat untuk menghadirkan hubungan cinta kasih yang dapat "diarahkan" agar bisa sesuai dengan harapan serta keinginan masing-masing pihak yang terikat benang-benang cinta.
Kalau ada orang yang mengatakan, berselingkuh untuk iseng, sebaiknya orang itu mengingat kalau perasaan dan hati orang lain itu bukan untuk dipermainkan. Apa ada, orang tua yang iseng menyayangi anak-anaknya? Apakah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang itu menyayangi kita karena IA iseng? Tentu saja jawabannya : TIDAK.
So, apabila ingin merasakan indahnya cinta kasih dengan kekasih hati, peliharalah rasa cinta yang ada didalam hati dengan sikap setia. Terapkan pola komunikasi yang berkualitas dengan intensitas yang selalu terjaga. Jadikan pasangan kita sebagai teman dan pribadi yang akan menjadikan kita lebih baik, karena kasih yang melingkupi hubungan dua anak manusia yang saling mengasihi, dapat kita pakai untuk membuat hidup kita dan orang yang kita kasihi, menjadi lebih baik atau bertambah baik.
.SARLEN JULFREE MANURUNG
N O T E :
Terkait dengan adanya "rumor" perselingkuhan, baca juga tulisan berjudul :
Seandainya Antasari Sudah Baca "CANTIK SELAMANYA"
dengan membuka link :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=81415347369&ref=mf
Dan tulisan yang berjudul :
Cowok Ganteng vs Cantik Selamanya
dengan membuka link :
http://cantik40s.blogspot.com/2009/05/cowok-ganteng-vs-cantik-selamanya.html
Serta tulisan yang berjudul :
Fakta Tentang Cowok Ganteng
dengan membuka link :
http://cantik40s.blogspot.com/2009/05/fakta-tentang-cowok-ganteng.html
CANTIK SELAMANYA - Blog Menarik untuk Dibaca Kaum Perempuan
Perempuan memang suka dibilang cantik. Itu natural. Namun Dian Manginta, pemilik blog
http://cantik40s.blogsopt.com menjadikan topik ini menarik, mendalam, penulis alasan, mendalam.
Ia menuliskan judul blognya Cantik Selamanya. Dari judulnya, orang bisa menebak bahwa isinya mengajak perempuan berupaya memelihara kecantikannya. Bahwa "inner beauty" itu sangat penting. Sampai di sini, belum ada hal yang baru.
Namun, ada yang menarik. Dian Manginta juga menarik pembacanya ke wilayah yang baru, buat beberapa orang akan terkesan mengejutkan, belum terpikirkan.
Dalam topik kecantikan atau kebagusan fisik, Dian Manginta menggeret kita untuk mendiskusikan hal-hal yang bisa diterima begitu saja, "taken for granted".
Sebut saja mengenai persepsi perempuan terhadap lelaki yang tampan. Suatu isu yang jarang dikemukakan, namun dibahas oleh Dian Manginta dalam dua bagian tulisan. Masing-masing agaknya ditujukkan kepada perempuan terlebih dahulu, baru kepada lelaki.
Kepada para perempuan, Dian mengajak untuk berhenti berpikir bahwa lelaki tampan cuma hanya akan menyalahgunakan kelebihannya untuk melecehkan kaum hawa. Perempuan diajak untuk menikmati fakta bahwa kaum lelaki punya keunikan, menjadi bertambah tampan saat usia dan jiwanya kian menjadi
matang. Tentu saja publik tahu ini adalah kontribusi perempuan.
Dari sini, mungkin kita jadi teringat tentang kasus-kasus para pejabat yang selingkuh, seakan mengobral nilai lebihnya hanya untuk kematangan duniawi. Dian justru mengajak para perempuan untuk tidak mengadopsi cara berpikir alergis seperti itu, demi untuk bisa membangun komitmen positif.
Namun bagi laki-laki, jangan gede rasa dulu. Dian Manginta melemparkan fakta penelitian psikologi mutakhir bahwa memang Kaum Adam yang memiliki daya tarik lebih tinggi justru akan menjadi pasangan kurang menjanjikan.
Dan dengan demikian, Dian menaruh harga lebih tinggi bagi kaum lelaki untuk bisa menunjuk dirinya punya manfaat lebih dari suatu kemitraan yang sedang dibangun.
Tanggungjawab yang diambil Dian Manginta cukup tinggi. Di samping menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan lentur sesuai zaman, Dian Manginta juga menyisikan waktu untuk menguraikan berbagai referensi pengayaan kepada para pembacanya melalui situs facebook Cantik Selamanya (http://www.facebook.com/pages/Cantik-Selamanya/54526851698).
Dian Manginta memang beruntung, selain cantik, berpendidikan baik - pernah menuntut ilmu psikologi di Universitas Indonesia - juga sekarang bekerja sebagai "Senior Communication Specialist" di sebuah perusahaan multinasional di bidang energi.
Mudah-mudahan semua perempuan "biasa" Indonesia bisa jadi luar biasa seperti dirinya.
Saturday, 9 May 2009
Jangan Biarkan Diri Ini Hanya Bisa Bermimpi
Tulisan teman itu bertutur tentang sekelompok kodok yang mengadakan perlombaan menaiki suatu menara sampai keatas. Sejumlah kodok yang tadinya bersemangat mengikuti lomba, tiba-tiba tidak siap melanjutkan lomba karena mendengar suara-suara para penonton yang mengatakan : "Mana mungkin kodok bisa sampai pada puncak menara.."
Ketika yang lainnya mulai ragu untuk melanjutkan lomba, seekor kodok tetap naik keatas dan akhirnya memenangkan lomba itu. Sang kodok dapat membuktikan, kalau kodok juga dapat meniti tangga hingga ke puncak menara karena ia percaya bahwa ia mampu.
Rasa percaya diri membuat sang kodok tidak menghiraukan suara-suara para penonton yang mencoba untuk membuat ragu kodok-kodok yang lain sehingga banyak yang gagal mencapai puncak menara.
Pesan moral yang disampaikan pada bagian akhir postingan tulisan teman tersebut :
"Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis... karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan mencoba menjauhkannya darimu. Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu! Karena itu: Tetaplah selalu... BERPIKIR POSITIF. Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu! Selalu berpikirlah: I CAN DO THIS !"
Mendengarkan suara-suara pesimis yang disampaikan orang lain, memang dapat mempengaruhi kesiapan diri dan upaya kita untuk dapat mencapai puncak kesuksesan dengan didasarkan pada adanya usaha serta kerja keras.
Adanya kata-kata pesimis dari orang lain, secara langsung atau tidak langsung, memang dapat membuat kita melemah dan mengendurkan upaya serta semangat kita untuk mencapai puncak prestasi.
Padahal, apabila kita merasa memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu, dan kita tetap memelihara hasrat itu, kita dapat menggapainya.
Berpikir positif memang merupakan syarat mutlak apabila kita ingin menjalani sesuatu untuk mencapai puncak pencapaian seperti yang kita inginkan. Kita bisa saja mendengarkan pernyataan pesimistis orang lain. Namun pernyataan pesimistis itu sebaiknya tidak mempengaruhi keinginan hidup kita untuk mencapai apa yang ingin kita capai.
Sebuah pembuktian memang perlu dilakukan agar orang lain (terutama orang yang berpikiran pesimis) tahu, kalau kita memang mampu mencapai segenap mimpi dan harapan kita.
Jangan biarkan orang lain membentuk kita menjadi pribadi yang "HANYA BISANYA" bermimpi tanpa pernah bisa mewujudkan mimpi. Orang lain boleh pesimis tapi jangan biarkan diri ini menjadi pesimis juga, karena apabila orang lain bisa mewujudkan mimpi, kenapa kita tidak?
Jangan pula kita hanya menggantung cita-cita setinggi langit namun kita sendiri tidak pernah sampai ke langit. Kalau kita tahu dan sadar bahwa kita mampu, berusahalah, agar langit bisa kita capai dan orang lain tahu, usaha yang kita lakukan (dengan dibawa dalam doa tentunya) tidak akan berakhir dengan kesia-siaan, tapi sebuah hasil seperti yang kita inginkan.
Semangat... terus berusaha... jangan menyerah oleh keadaan, tapi kalahkanlah keadaan. Kiranya Tuhan memimpin langkah kita untuk dapat mewujudkan cita-cita atau mimpi yang ada didalam benak pikiran kita.
Orang lain boleh saja berpikiran pesimis, tapi kita tidak boleh menjadi lemah oleh karena sikap pesimis orang lain karena kita yang menjalani hidup kita.