Tanggal 22 April 2011 lalu, saat gue sedang browsing di Google mencari bahan referensi untuk melengkapi tulisan yang sedang gue buat, tiba-tiba di layar monitor laptop muncul layer notice yang memberitahukan kalau laptop gue terkena virus. Gue gak ingat nama virus-nya apa. Namun satu hal yang gue ingat, seketika itu juga aktifitas menulis yang sedang gue lakukan, terhenti.
Kepanikan segera melanda. Jujur, gue agak gaptek dalam penanganan virus komputer. Dulu, teman gue bilang, kalau komputer kita terserang virus, di restart saja. Gue restart dah, laptop gue. Namun ternyata, virus itu bukan virus kelas abal-abal, jadi gak ngaruh walau laptop di restart. Bahkan kemudian gue ketahui, kalau di restart, virus-nya malah makin berkembang biak (they cloning themself).
Harus gue akui, semenjak itu laptop dibeli, gue nggak pernah melakukan updating atas windows-nya. Padahal, updating windows perlu dilakukan secara berkala (biar gak capek atau takut lupa melakukannya, aktifkan saja secara otomatis), karena akan mengupdate-kan pula Microsoft Security Essential (MSE), yaitu sistem proteksi terhadap serangan virus dari Microsoft.
MSE ini pula yang memberitahu gue (lewat tampilan layer notice) tentang adanya virus yang masuk dan mulai merebak ke dalam sistem pada laptop gue.
Sebenarnya, gue masih bisa melanjutkan menulis. Masalahnya, virus tersebut membuat layer noticesering kali muncul di layar monitor laptop. Warning yang diberikan juga nambah satu, apabila tidak dilakukan scanning secepat mungkin, laptop gue bisa crash.
Gak ada pilihan, selain mencoba membunuh itu virus. Supaya prosesnya cepat, gue nanya sama sejumlah orang teman dan adik gue. Mereka bilang, ada 2 metode yang bisa dilakukan. Update windows dan cari scanning gratisan di Google.
Well, kedua langkah itu gue lakukan. Busyet dahhhh... ternyata file yang harus gue update, besarnya 168 MB. Mau gak mau, harus di lakoni deehhhh... walaupun proses download berjalan cukup lama,loading nya jadi berat karena ada virus itu. Starting download, sekitar jam 13.00. Baru selesai jam 15.30, dan itu belum termasuk proses uploading ke dalam system komputer gue, yang makan waktu kira-kira 1,5 jam lebih.
Sore-sore, adik gue SMS. Katanya, jangan sentuh laptop-nya kalo udah di update. Biar nanti malam dia yang selesaikan. Adik gue minta supaya gue download anti-virus gratisan terbaru di Google. Walau dah capek, terpaksa deh gue lakonin. Sekitar jam 18.30, adik gue pulang. Dia minta istirahat dulu sejenak sebelum bekerja membersihkan laptop gue dari virus.
Menjelang tengah malam, adik gue keluar kamar. Katanya udah selesai dibersihkan. Virus yang masuk adalah virus baru. Di entry pada tanggal 19 April 2011. Artinya, virus itu baru berumur 3 hari ketika memasuki laptop gue. Tapi adik gue minta supaya gue nggak pakai dulu laptop-nya. Dia bilang, mau diconditioning agar benar-benar sehat kembali.
Kata adik gue, beberapa waktu yang lalu, komputer-komputer di kantornya juga diserang virus dengan jenis yang sama. Sempat kerepotan dia. Tapi akhirnya bisa ditangani walau memakan waktu karena komputer yang terkena virus, cukup banyak.
Berita tentang laptop gue yang kena virus, tersebar dengan cepat. Ada yang bersimpati, tapi ada juga yang melepas semua kata-kata yang gak enak di telinga. Katanya : "Makanya, gak usah dowload dan buka-buka situs bokep..."
Gue ngaku, kalo jari-jari dan otak gue lagi iseng, terkadang gue buka situs bokep. Setidaknya, kalau di televisi ada berita tentang unggahan yang baru beredar di suatu daerah, baik antar telepon selular, maupun sudah beredar di internet. Saat ini gue lagi berusaha, kebiasaan jelek itu, gak gue lakukan lagi.
Tapiiiii... virus itu masuk saat gue lagi gak buka situs bokep. Asli, selain main game Social City di facebook, gue hanya lagi searching artikel yang berkaitan dengan artikel yang lagi gue buat. Entah gak sengaja kepencet banner (yang biasanya ada di sekitar laman web), atau memang ada di situs web yang gue buka. Gue bener-bener gak tahu.
Setidaknya, ada pelajaran menarik dari peristiwa itu. Gue jadi mengaktifkan sistem updating windowssecara otomatis dan melakukan scanning secara berkala. Sejak saat itu, ada beberapa virus yang masuk. Berhubung anti-virus di MSE selalu update, virus-virus itu dapat dibunuh dalam waktu singkat.
Hmmm... sebenarnya ada satu cerita menarik yang gue peroleh setelah beberapa bulan peristiwa itu terjadi. Gue bilang menarik, karena beberapa orang yang waktu itu "menampar" gue dengan kata-kata mereka setelah tau laptop gue kena virus, ternyata tidak meng-update windows mereka juga.
Kondisi itu gue ketahui saat gue "berhasil" membuka atau melihat laptop atau PC mereka saat aktif. Simbol bendera yang ada di pojok kanan bawah, berwarna merah, yang artinya komputer mereka rentan terserang virus. Waktu gue tanya apa mereka gak meng-update windows mereka, jawaban yang mereka berikan : ada seribu satu macam alasan. Kalo dengar jawaban mereka, gue menduga, mereka gak tahu bagaimana cara mengaktifkannya. Huuuffff...
Aaaahhhh... manusia, manusia. Begitu mudah melemparkan kata-kata "tamparan" ke orang lain, padahal dirinya sendiri melakukan kelalaian yang sama. Perbedaan antara gue sama mereka ada 2 : Pertama, komputer mereka belum kena virus, sedangkan punya gue sudah. Kedua, gue gak "menampar" mereka dengan kata-kata gue oleh karena kelalaian mereka (yang belum berdampak fatal) itu, setelah gue mengetahuinya.
Mereka mungkin gak buka situs porno. Tapi itu bukan berarti, komputer mereka gak bisa terserang virus, seperti yang terjadi pada komputer gue. Apalagi kalau komputer mereka : setiap hari (bahkan setiap saat) terkoneksi dengan internet. sering menggunakan flashdisk yang pernah dipakai di sejumlah komputer lainnya, atau pernah dipinjam orang lain tanpa kita benar-benar tau (terawasi), apa yang mereka lakukan dengan komputer kita itu.
Pelajarannya :
PERTAMA
Jika ingin menegur orang lain, lakukan dengan kasih. Ketahui dulu apa pokok permasalahnnya. Jangan asal ngomong. Ceritanya akan terasa berbeda kalau ternyata kita ketahuan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
KEDUA
Apa yang terjadi atau dialami oleh orang lain, bisa juga terjadi pada diri kita. Jadi gak ada salahnya, saat kita tahu atau dengar ada orang mengalami suatu peristiwa yang juga bisa menghampiri kita, gak ada salahnya untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Pengalaman orang lain, jadi pelajaran untuk kita.
.Sarlen Julfree Manurung
No comments:
Post a Comment