ketika fajar menyingsing
engkau telah terbangun dari mimpi malammu
suara kokok ayam jantan membangunkanmu
setelah sang mentari mulai mengintip
tanah yang rata pun kini terbolak balik
kau ubah jadi gundukan
namun tak jua kau rasa panasnya
kau pendam rasa demi istri dan buah hati
siang hari kau jemur kering lagi pada mentari
sungguh kau pahlawanku
(06:06 Senin, 23.09.2013)
engkau telah terbangun dari mimpi malammu
suara kokok ayam jantan membangunkanmu
gemiricik air menyusur membasahi wajah tuamu
kau segera menghadap dan memohon pada tuhan mu
setelah sang mentari mulai mengintip
menampakkan muka biasnya
kau panggul cangkul kau pegang sabit
segera berjalan menyusur pematang ladang
tanah yang rata pun kini terbolak balik
kau ubah jadi gundukan
sang surya pun menyengat membakar punggung tuamu
namun tak jua kau rasa panasnya
kau pendam rasa demi istri dan buah hati
itulah keseharianmu, wahai pak tani
tembakau pun kau tanam, kau siram akarnya
hingga ia hidup berbunga, lalu kau petik daunnya
kau rawat dan simpan aman dirumahmu,
malam hari pun begadang engkau
mengatur potongan daun sedemikian rupa
tak hanya itu jua..
siang hari kau jemur kering lagi pada mentari
kembali lagi kau masih sibuk mencari penadah
berharap terjual dengan harga yang tak murah
namun sering itu tak sepadan dengan peluh keringatmu
meskipun begitu tetap kau bersyukur pada tuhanmu
wahai petani desaku..
No comments:
Post a Comment