Thursday, 22 December 2011

22 DESEMBER nice day


aku tau bunda. .
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku dalam setiap do’a yang kau panjatkan. .
aku tau. .
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta yang keluar dari lisanmu. .
ku tau bunda. .
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku. .

IBU. .
SEMBILAN BULAN ENGKAU BERJUANG MENGANDUNGKU. .
LALU ENGKAU BERTARUH NYAWA MELAHIRKANKU . .
PERJUANGANMU SUNGGUH BERAT. .
MAAFKAN AKU IBUKU. .
AKU TAK PERNAH BERTERIMA KASIH ATAS JASAMU. .

Andai aku bisa. .
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu. .
Andai aku mampu bunda. .
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu, sehangat dekapanmu, setulus kasihmu, dan sebijak nasihatmu. .

BUNDA. .
MAAFKAN ANAKMU YANG BANYAK BERDOSA PADAMU INI. .
SEKARANG, AKU AKAN BERTERIMA KASIH PADAMU
ATAS SEGALA JASAMU YANG TAKKAN BISA KUBALAS
SAMPAI KAPANPUN. .

hanya kata kata ini yang dapat aku berikan di hari yang teristimewa untuk bunda. .
aku akan selalu berdoa semoga tuhan kan selalu panjatkan cinta kasihnya untuk mu bunda. .
kami semua sayang bunda. .
maafkan kami jika selama ini kami tak pernah bisa mendengarkan nasehat bunda. .
semoga bunda kan selalu di beri kesehatan selalu oleh sang maha kuasa. .
SELAMAT HARI IBU. .
I LOVE YOU BUNDA. .
emmmuuuuaaaaaacccchhhhhhhhh. .

Thursday, 1 December 2011

Persaingan Yang Sehat

Adanya persaingan yang tidak sehat dalam lingkungan kerja (dan juga dalam dunia pendidikan), sebagian besar berawal dari adanya sikap dan perasaan iri terhadap pihak lain, yang dianggap sebagai kompetitor. 

Kalau rasa iri mengemuka dalam hati dan pikiran, langkah yang seharusnya diambil adalah berusaha menunjukkan kualitas serta kemampuan terbaik diri, dari waktu ke waktu. Asah kemampuan diri agar kualitas dan kinerja menjadi jauh lebih baik lagi.

Yang lainnya? Lebih baik diam saja, duduk dengan tenang, dan bekerja seperti biasanya.

Jika yang muncul adalah hasrat untuk bersaing secara tidak sehat, itu sama artinya Anda secara tidak langsung telah menunjukkan kepada banyak orang (setidaknya, kepada rekan kerja, atasan, atau bahkan rekanan usaha Anda), betapa bodohnya Anda karena telah mengisi pikiran Anda dengan hasrat serta keinginan yang tidak membawa manfaat bagi kemajuan dan kelanggengan karir Anda, dalam menyikapi kehadiran kompetitor. 

Oleh karena syirik, banyak karyawan yang justru mengkerdilkan kemampuannya sendiri, dengan berupaya membangun pola persaingan yang tidak sehat. 

Padahal, jika tindakan itu mereka lakukan, itu merupakan sebuah pertanda, bahwa mereka mengakui kelebihan kualitas dan kemampuan karyawan lain sebagai kompetitor, meskipun mereka sendiri sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi pesaing terbaik bagi kompetitor itu. 

Lucunya lagi, terkadang, mereka melakukannya secara vulgar (terbuka) dan disertai dengan rasa bangga karena telah berlaku tidak fair.

Teman's,

Jadikan persaingan yang tidak sehat sebagai sesuatu hal yang riskan untuk Anda lakukan, kapan pun dan dimana pun... tidak hanya hari ini, tapi juga hari esok, lusa, dan hari-hari di masa depan nanti. 

Berlakulah kreatif, uletlah dalam bekerja, cintai pekerjaan Anda, dan jangan takut capek untuk meraih keberhasilan. Gunakanlah akal dan pikiranmu untuk menjadi pribadi-pribadi pemenang, dengan bersaing secara sehat. 

Tetap semangat dan sukses selalu, ya, teman-teman.


.Sarlen Julfree Manurung